Logo Header Antaranews Jateng

SMP di Semarang peringati Hari Guru melalui peluncuran antologi puisi

Rabu, 25 November 2020 18:55 WIB
Image Print
Koordinator Sekolah Marsudirini Kompleks Bangkong, Semarang Suster Francina OSF (kanan) menerima antologi puisi "Dalam Dekap Santo Fransiskus Asisi", karya para guru SMP Maria Mediatrix Semarang dalam peringatan Hari Guru Nasional 2020, Rabu (25/11/2020). (ANTARA/HO-SMP Maria Mediatrix Semarang)
Pendidik, jika terus berbenah dan belajar dalam situasi apapun, termasuk dalam situasi pandemi ini, akan melahirkan karya dan prestasi
Semarang (ANTARA) - Sekolah Menengah Pertama (SMP) Maria Mediatrix Semarang memperingati Hari Guru Nasional 2020 melalui peluncuran antologi puisi karya para guru berjudul "Dalam Dekap Santo Fransiskus Asisi", Rabu.

Kegiatan dengan menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19 itu, antara lain dihadiri petinggi Yayasan Marsudirini yang menaungi sekolah tersebut, seperti Koordinator Sekolah Marsudirini Kompleks Bangkong, Semarang Suster Francina OSF dan Suster Anna OSF, kepala sekolah, V.S. Ariyanto, para guru, dan tenaga kependidikan lainnya.

Sebanyak tiga perwakilan siswa juga hadir, terutama untuk menyanyikan beberapa lagu dalam acara tersebut, sedangkan para siswa pada umumnya mengikuti acara secara daring melalui kanal Youtube sekolah.

Beberapa puisi dalam antologi tersebut secara luring dibacakan oleh dua orang guru, yakni Kristian Purwoatmojo dan Y. Rohmadi. Antologi "Dalam Dekap Santo Fransiskus Asisi", berupa kumpulan 56 karya puisi yang dibuat oleh 21 guru sekolah tersebut.

Secara virtual, antara lain sejumlah guru membacakan puisi "Kidung Cinta untuk Muridku", karya Maria Anna, sedangkan seorang siswi, Katarina Ardy Putri Videlita, membawakan lagu berjudul "Doa Seorang Anak" karya Julia Pardede.

Kepala SMP Maria Mediatrix Semarang Ariyanto mengemukakan antologi puisi itu bagian dari kreativitas para guru sekolah tersebut dalam menghidupi talenta dan panggilan hidup di dunia pendidikan, di tengah tugas utama mereka mendidik para murid.

"Ini kreasi pendidik di tengah tugas utama, dengan menerbitkan antologi puisi," ujar dia dalam keterangan tertulis.

Guru seni sekolah tersebut, Yudith Widoretno, ujarnya, juga telah melahirkan karya kreatifnya berupa "jingle" SMP Maria Mediatrix.

Baca juga: Siswa tetap pakai seragam saat sekolah dari rumah
 
Dalam acara tersebut, diserahkan piagam penghargaan kepada pendidik dan tenaga kependidikan berprestasi. Pendidik berprestasi, antara lain Valentina Rusamala Murti, J. Taufan Febrianto, Kristianus Ardy Barata, Kristian Purwoatmojo, Damar Yogananta, Yudith Widoretno, sedangkan tenaga kependidikan berprestasi Unggul Nusantara.

Ariyanto  mengingatkan mereka agar menjadi inspirator kepada teman sejawat dan terus meningkatkan kinerja serta pengabdian, khususnya di sekolah itu.

Perayaan Hari Guru Nasional 2020 yang bertema "Bangkitkan Semangat, Wujudkan Merdeka Belajar" di sekolah itu, juga dimeriahkan dengan nonton bareng "live streaming matrix virtual performance" berkonten penggalian bakat peserta didik dalam seni dan tampilan pendidik serta tenaga kependidikan dalam mengeksplorasi kesenian.

Koordinator Sekolah Marsudirini Kompleks Bangkong, Semarang Suster Francina mengemukakan tentang analogi pendidik sebagai pokok anggur. Pokok anggur yang selalu dirawat akan selalu berbuah.

"Demikian pula dengan  pendidik. Pendidik, jika terus berbenah dan belajar dalam situasi apapun, termasuk dalam situasi pandemi ini, akan  melahirkan karya dan prestasi," ucap dia.  

Baca juga: Nadiem tegaskan pentingnya guru merdeka dan jadi penggerak
Baca juga: Antologi Puisi "Tanah Air Cinta" Diluncurkan

 

Pewarta :
Editor: M Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2025