Logo Header Antaranews Jateng

Lahan bekas Gedung Ngasirah Kudus bakal dipromosikan ke kalangan investor

Rabu, 23 Februari 2022 21:21 WIB
Image Print
Investor asing asal Shanhai, Cina, tengah melihat lahan bekas Gedung Ngasirah di Jalan Jenderal Sudirman Kudus, Jawa Tengah. Lahan kosong tersebut bisa dibangun pusat perbelanjaan dengan fasilitas gedung pertemuan maupun bangunan serbaguna lainnya. ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif
Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus berupaya mempromosikan lahan bekas Gedung Ngasirah kepada investor untuk dibangun pusat perbelanjaan dengan meminta bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

"Untuk memudahkan promosinya, kami juga sudah melengkapinya dengan analisis prainvestasi untuk lahan bekas Gedung Ngasirah tersebut," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Kudus Revilisianto Subekti di Kudus, Rabu.

Menurut dia, nantinya lahan bekas Gedung Ngasirah tersebut bisa dibangun bangunan multifungsi dengan nama Ngasirah Square. Sedangkan fasilitas yang tersedia mulai dari pusat perbelanjaan, hotel, perkantoran, dan ballroom atau ruang pertemuan.

Selain mencakup soal desain bangunan, analisis pra investasi tersebut juga dilengkapi dengan penghitungan biaya pembangunan, modal yang dibutuhkan, keuntungan yang akan didapatkan, hingga analisa kontrak.

"Sehingga nantinya bisa dijadikan pedoman awal untuk memudahkan calon investor mempertimbangkan keuntungan yang diperoleh ketika menanamkan modalnya di Kudus," ujarnya.

Dokumen analisis tersebut, kata dia, sudah diserahkan kepada Pemprov Jateng dengan harapan nantinya bisa menjadi daya tarik investor untuk bersedia menanamkan investasi di Kudus.

Sebelumnya, lahan bekas Gedung Ngasirah di Jalan Jenderal Sudirman di Desa Rendeng, Kecamatan Kota Kudus, sudah didatangi investor asal Shanghai, China, termasuk lahan kosong bekas Matahari Plasa Kudus di Jalan Loekmono Hadi.

Lokasi lain yang dikunjungi, yakni Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog yang nantinya menjadi rute pembangunan wisata kereta gantung dari Colo-Ternadi-Rahtawu.

Revli menambahkan investor asal China tersebut sudah menyampaikan ketertarikan, tetapi belum ditindaklanjuti dengan nota kesepakatan atau Memorandum of Understanding (MoU).

Saat ini, baru satu investasi yang sudah ditindaklanjuti dengan MoU, yakni Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjungrejo Kudus yang hendak dijadikan sebagai bahan baku untuk diolah menjadi energi listrik untuk keperluan penerangan. 

Baca juga: Investor Cina incar Gedung Ngasirah Kudus untuk hotel dan mal

Baca juga: Investor incar Gedung Ngasirah Kudus untuk hotel


Pewarta :
Editor: D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025