Logo Header Antaranews Jateng

PPDB 2022/2023 diwarnai isu peretasan

Kamis, 7 Juli 2022 08:18 WIB
Image Print
Ilustrasi - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek langsung pelaksanaan PPDB di SMA Negeri 5 Semarang, Senin (20/6)/2022). ANTARA/HO-Humas Pemprov Jateng
Semarang (ANTARA) -
Isu peretasan mewarnai jelang berakhirnya masa pendaftaran ulang bagi pendaftar yang diterima di sekolah negeri pada pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat SMA/SMK Tahun Ajaran 2022/2023 di Jawa Tengah.

"Setelah kami klarifikasi ternyata bukan hacker, tapi ada satu sekolah yang passwordnya dibuatin sama semua," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Rabu.

Ganjar menyebut jika sampai saat ini evaluasi terkait pelaksanaan PPDB 2022/2023 terus dilakukan dan hasilnya beberapa temuan terkait permasalahan dan laporan yang muncul dari orang tua serta calon peserta didik, salah satunya isu peretasan.

Menurut Ganjar, cara tersebut dipilih oleh sejumlah sekolah untuk memudahkan orangtua dan calon peserta didik saat aktivasi akun, namun pemilik akun sebenarnya atau calon peserta didik tidak langsung mengubah kata kunci.

Akibatnya, lanjut Ganjar, ada oknum yang memanfaatkan kesempatan tersebut untuk masuk ke akun calon peserta didik lain dan mengubah data yang telah dimasukkan.

"Ini ada data dari Telkom yang membantu kami, ternyata bisa kami trace dan dipastikan ternyata tidak ada hack tapi karena passwordnya ketahuan," ujar politikus PDI Perjuangan itu.

Evaluasi lain terkait dengan kuota kosong di beberapa sekolah pada PPDB 2022/2023 dan untuk temuan ini, Ganjar mengatakan akan menunggu sampai akhir proses PPDB yakni hari terakhir pendaftaran ulang pada Kamis (7/7).

"Ditunggu sampai besok apakah akan full mereka bisa masuk ke pendaftaran ulang, kalau tidak ada yang masuk ya saya sarankan diisi," katanya.

Hasil pemetaan, lanjut Ganjar, masih banyak siswa kurang mampu yang belum mendapat sekolah sehingga ada opsi mereka akan diprioritaskan untuk mengisi kekosongan kuota tersebut.

Selain itu, dua sistem yang direncanakan sebagai solusi juga terus dimatangkan yakni menambah sekolah atau mengubah garis zonasi dan untuk itu, Ganjar meminta call center tetap aktif untuk menanggapi dan menjelaskan keluhan dari calon peserta didik.

"Evaluasinya sampai hari ini seperti itu maka saya minta agar call centernya masih hidup sehingga nanti masyarakat yang merasa dirinya dirugikan kita bisa memberikan informasi yang benar," ujarnya.

Sebanyak 216.107 orang peserta didik atau 99,25 persen dari daya tampung diterima melalui pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat SMA/SMK Tahun Ajaran 2022/2023 di Jawa Tengah.

Jumlah lulusan SMP/MTS mencapai 522.295 orang. Daya tampung SMA/SMK Negeri mencapai 217.745 orang, yang diterima 216.107 peserta didik, sedangkan jumlah pendaftar pada PPDB tahun ini mencapai 288.733 orang.

Tahapan PPDB SMA/SMK dimulai pada 18 Mei 2022 dengan penetapan zonasi dan diikuti pengumuman PPDB pada 10 Juni 2022, selanjutnya pengajuan akun dan verifikasi berkas pada 15-28 Juni 2022.

Pada 29 Juni-1 Juli 2022 merupakan masa pendaftaran PPDB dan perubahan sekolah pilihan, pada 2-3 Juli 2022 adalah jadwal evaluasi dan pengaduan, disusul dengan pengumuman hasil pada 4 Juli 2022.

Pada 5-7 Juli 2022 merupakan masa daftar ulang bagi mereka yang diterima di sekolah negeri. Tahun ajaran baru 2022-2023 dimulai pada 18 Juli 2022.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Isu peretasan warnai jelang berakhirnya daftar ulang PPDB 2022/2023

Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024