Mahasiswa Unsoed Purwokerto manfaatkan limbah teh untuk formulasi pupuk
Jumat, 26 Agustus 2022 12:39 WIB
Penelitian ini dimulai dengan mengisolasi bakteri, kemudian dilakukan identifikasi secara molekuler hingga pengujian efektivitas formula di lapanganPurwokerto (ANTARA) - Tim Program Kreatifitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, berhasil melakukan rekayasa formulasi pupuk berbasis mikroba dan natural nitrification inhibitor menggunakan limbah teh untuk meningkatkan efisiensi pemupukan.
Tim PKM yang terdiri atas empat orang mahasiswa S1 Pertanian ini diketuai oleh Irwandhi serta beranggotakan Fahmi Khairul Yusuf, Khansa Nabilah, dan Ayu Azkiyah di bawah bimbingan Dr. Purwanto, SP., MSc.
Terbentuknya tim berawal dari permasalahan yang ada di masyarakat. Petani di Indonesia yang mengaplikasikan pupuk kimia berlebih dan tidak sesuai dengan anjuran dosis penggunaan pupuk sehingga bersifat merugikan, baik secara finansial maupun terhadap lingkungan.
Hal ini dapat terlihat karena sekitar 20-70 persen dari pupuk Urea yang diaplikasikan di lahan terlepas ke lingkungan salah satunya melalui nitrifikasi.
Irwandhi mengatakan bahwa proses nitrifikasi di dalam tanah tersebut dapat dihambat menggunakan nitrification inhibitor (NI). Senyawa yang bertanggung jawab atas penghambatan nitrifikasi adalah berupa senyawa tanin dan polifenol. Bahan alami seperti limbah teh memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai NI karena mengandung 55,89 persen tanin dan 25-35 persen polifenol.
Baca juga: FEB Unsoed Purwokerto dukung percerpatan transformasi digital
Di sisi lain, ada sebuah potensi pemanfaatan mikroba berupa plant growth promoting rhizobacteria (PGPR) yang telah banyak dikembangkan sebagai pupuk hayati.
Pengaplikasian PGPR pada lahan pertanian berpengaruh terhadap perubahan transkripsi gen, menginduksi pertumbuhan akar dan meningkatkan biomassa akar sehingga dapat menstimulasi pertumbuhan tanaman.
Namun, pada kondisi di lapangan petani masih enggan menggunakan pupuk hayati karena waktu aplikasi pupuk hayati yang dilakukan tidak bersamaan dengan aplikasi pupuk kimia sehingga dapat meningkatkan kebutuhan tenaga kerja dan biaya pemupukan.
Melihat permasalahan yang ada, Tim PKM-RE ini berusaha membuat inovasi dengan melakukan rekayasa formulasi pupuk berbasis mikroba dan natural nitrification inhibitor menggunakan limbah teh untuk meningkatkan efisiensi pemupukan.
Penelitian ini dimulai dengan mengisolasi bakteri, kemudian dilakukan identifikasi secara molekuler hingga pengujian efektivitas formula di lapangan.
Adanya inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman dan mengurangi tenaga kerja, serta biaya dalam pemupukan. Selain itu inovasi ini diharapkan dapat mengendalikan dampak lingkungan karena pemakaian pupuk kimia yang berlebih.
Baca juga: Tim PKM Unsoed Purwokerto bikin foto-antibakteri Pseudomonas aeruginosa
Baca juga: Wakili Jateng, Unsoed Purwokerto melaju ke Peksiminas 2022
Baca juga: Fikri, Mahasiswa Unsoed wakili Jateng ke PEKSIMINAS 2022
Pewarta : KSM
Editor:
Sumarwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024