Logo Header Antaranews Jateng

Sentra Terpadu Kartini Temanggung Kemensos gelar operasi katarak gratis

Selasa, 15 November 2022 21:54 WIB
Image Print
Seorang pasien menjalani pemeriksaan sebelum dilakukan operasi di RSUD Temanggung. ANTARA/Heru Suyitno
Temanggung (ANTARA) - Sentra Terpadu Kartini Temanggung Kementerian Sosial (Kemensos) bekerjasama dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Temanggung melakukan operasi katarak gratis bagi masyarakat kurang mampu.

Kepala Bagian Tata Usaha Sentra Terpadu Kartini Temanggung Hendra Permana di Temanggung, Jawa Tengah Selasa, mengatakan penyelenggaraan operasi katarak ini dalam rangka Hari Disabilitas Internasional.

"Hal ini sesuai arahan Mensos dan diselenggarakan hampir di seluruh Indonesia, salah satunya yang diselenggarakan Sentra Terpadu Kartini yang pada tahap awal ini dilaksanakan di empat daerah, yakni Kabupaten Temanggung, Wonosobo, Tegal dan Kota Tegal," katanya.

Ia menyebutkan alokasi untuk tahap pertama untuk 150 pasien dan nanti bertahap sesuai hasil skrining dari rumah sakit karena ada yang layak dan ada yang tidak.

"Nanti bertahap akan kami tambah terus sesuai kebutuhan di masyarakat," katanya.

Di Kabupaten Temanggung sementara ada 50 pasien, karena ada yang tidak lolos skrining, tetapi tadi ada peserta baru sampai 66 orang dan nanti difasilitasi semua.

Ia menyampaikan kemarin di Wonosobo ada 15 pasien, tetapi ini bertahap, karena waktu dan dokternya harus dijadwal.

"Jadi kami alokasikan 150 pasien tetapi mungkin bisa kami naikkan sesuai kebutuhan di masyarakat," katanya.

Hendra menuturkan masyarakat yang akan mengikuti operasi katarak ini silakan, bisa menghubungi puskesmas di masing-masing kecamatan, nanti dari puskesmas akan menghubungkan dengan RSUD untuk melakukan skrining.

Selain operasi katarak, katanya Sentra Terpadu Kartini juga memberikan bantuan nutrisi, sembako untuk peserta operasi sekaligus ada uang transportasi, karena setelah operasi tetap ada pemeriksaan atau kontrol ke rumah sakit.

Direktur RSUD Temanggung, Tety Kurniawati menyambut baik kegiatan sosial ini.

"Kami mempunyai mesin fakoemulsifikasi untuk operasi katarak, ini merupakan alat kedokteran yang cukup canggih dan kami juga sediakan dokter mata serta kebutuhan lainnya untuk skrining, pemeriksaan laboratorium sebelum pelaksanaan operasi dan kontrol setelah operasi. Kami tetap melaksanakan kegiatan ini sesuai dengan standar operasional prosedur untuk operasi katarak," katanya.

Ia menyampaikan dengan mesin fakoemulsifikasi ini lebih cepat operasinya, penyembuhannya juga lebih cepat.

Tety menyebutkan untuk operasi katarak dengan pembiayaan mandiri sekitar Rp5 juta hingga Rp6 juta per mata, biasanya tidak dilaksanakan satu kali tetapi bertahap kanan atau kiri dulu.

Ia menyebutkan faktor penyebab katarak lebih banyak pada penuaan, maka penyakit ini lebih banyak diderita oleh orang tua karena merupakan salah satu tanda degenerasi walaupun pada anak-anak juga ada katarak tetapi tidak banyak terjadi. 

Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024