Logo Header Antaranews Jateng

Ikhtiar mencegah abrasi di Pantai Rembang melalui tanam mangrove

Rabu, 22 Maret 2023 09:15 WIB
Image Print
Warga Kecamatan Rembang, Jawa Tengah, melakukan penanaman bibit tanaman mangrove di tepi Pantai Rembang, Jawa Tengah. (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)

Potensi kerugian dampak abrasi di kawasan pesisir Pantai Rembang sepanjang tahun 2022 ditaksir mencapai Rp18,1 miliar, karena mengakibatkan kerusakan bangunan, baik milik masyarakat maupun bangunan fasilitas umum dan pemerintah, serta berdampak pada sektor usaha masyarakat.

Upaya mitigasi bencana alam,   memang telah dilakukan BPBD Rembang, di antaranya membentuk desa tangguh bencana. Hanya saja, saat ini baru menyasar untuk desa-desa yang rawan tanah longsor dan banjir, sedangkan untuk desa tangguh bencana di tepi pantai belum terbentuk.

Pencegahan banjir rob dan abrasi juga sudah dilakukan saat digelar Jambore Relawan Penanggulangan Bencana 2022 di Rembang dengan menanam bibit mangrove serta mencegah abrasi dengan pemberian sak yang dibentuk tanggul di tepi pantai.

BPBD Rembang juga mengapresiasi adanya dukungan pencegahan banjir rob dan abrasi dengan penanaman 300.000 bibit tanaman mangrove di tepi Pantai Rembang oleh PLN. Bahkan, akan dibuatkan tetrapod yang merupakan struktur peredam gelombang laut atau beton cor yang terbuat dari fly as (abu terbang) dan bottom as (abu dasar) atau Faba yang merupakan sisa hasil pembakaran batu bara di ruang bakar PLTU Rembang yang terbukti ampuh memecah gelombang air laut.

Menurut rencana PT PLN menanam 100.000 bibit mangrove di sepanjang pantai di Rembang pada areal lahan seluas 100 hektare.

Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, mengungkapkan penanaman mangrove diawali pada lahan seluas 2 hektare, nantinya ditingkatkan menjadi 5 hektare, 10 hektare hingga 100 hektare.

Penanaman tanaman mangrove diawali dengan penanaman secara simbolis di Kawasan Konservasi Hutan Mangrove di Desa Pasar Banggi, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, pada 16 Maret 2023.

Dalam penanaman bibit pohon mangrove tersebut, melibatkan masyarakat lokal serta para pelajar tingkat sekolah dasar (SD) sebagai upaya mendidik anak usia dini ikut peduli terhadap lingkungan.

Kehadiran PLN bersama berbagai pihak juga diharapkan bisa memperkuat alam, karena dengan adanya perubahan iklim bumi memanas akan terjadi sea level rising atau permukaan air laut naik kemudian diikuti pula abrasi pantai.

Selain menanam  mangrove, PLN juga ikut  menyiapkan tetrapod yang merupakan infrastruktur untuk menjaga pantai dari terjangan gelombang ombak dan bus beton agar tidak terjadi abrasi.

Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2025