Logo Header Antaranews Jateng

PTKIN lakukan skoring dan penilaian jalur SPAN

Jumat, 24 Maret 2023 08:43 WIB
Image Print
Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri tengah melakukan proses skoring dan penilaian jalur Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam NegeriĀ (SPAN PTKIN) tahun 2023. Proses penilaian dan skoring dilakukan oleh panitia nasional bersama para verifikator perwakilan dari PTKIN se-Indonesia di Jakarta, Selasa (21/3/2023). ANTARA/HO-UIN
Semarang (ANTARA) -
Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri tengah melakukan proses skoring dan penilaian jalur Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN PTKIN) tahun 2023. Proses penilaian dan skoring dilakukan oleh panitia nasional bersama para verifikator perwakilan dari PTKIN se-Indonesia di Jakarta, Selasa (21/3/2023).
 
Pengumuman hasil SPAN-PTKIN akan diumumkan pada tanggal 3 April 2023. Prof. Dr. Imam Taufiq, M.Ag, Ketua PMB Nasional PTKIN menyampaikan pada PMB PTKIN tahun ini, baik lewat jalur SPAN-PTKIN, UM-PTKIN, dan jalur mandiri, PTKIN memberikan ruang seluas-luasnya kepada para siswa dan santri seluruh Indonesia untuk dapat menempuh pendidikan tinggi dengan total jumlah kuota mahasiswa baru sebanyak 177.135 mahasiswa baru.
 
“Terdapat 177.135 kuota mahasiswa baru pada PMB PTKIN tahun ini, kami harap seleksi ini dapat menjadi kesempatan emas bagi para siswa dan santri untuk memperoleh pendidikan tinggi terbaik di PTKIN," katanya.
Pada seleksi PTKIN tahun 2023, baik UIN, IAIN, dan STAIN tidak hanya menerima para peserta di tingkat SMA dan MA, namun juga memberi kesempatan seluas-luasnya kepada para santri di pesantren muadalah.
 
“Selain siswa-siswi dari SMA dan MA, kami juga menerima para santri lulusan pondok pesantren muadalah" kata Prof Imam yang juga Rektor UIN Walisongo Semarang.
 
Pesantren Muadalah atau Pendidikan Muadalah sendiri merupakan pesantren yang 
menyelenggarakan pendidikan formal dengan mengembangkan kurikulum sesuai dengan kekhasan pesantren dengan berbasis kitab kuning atau dirasah Islamiah dengan pola pendidikan muallimin secara berjenjang dan terstruktur.
 
“Kami ingin menjembatani mereka lulusan pondok pesantren untuk menjadi intelektual-intelektual muslim masa depan yang akan memberi dampak positif bagi keislaman dan keindonesiaan lewat PTKIN," kata Prof Imam.
Selain para santri dari pesantren muadalah, PMB PTKIN juga memberikan kesempatan kepada para peserta difabel. Masih disampaikan Prof Imam, pada jalur UM-PTKIN yang akan dibuka pada April 2023, panitia siap memberikan fasilitas kepada para peserta difabel untuk mengikuti ujian.
 
“PMB PTKIN juga memberi kesempatan pada para peserta difable, kami telah siapkan panitia khusus yang akan membantu para peserta difabel agar dapat nyaman mengikuti ujian, khususnya di jalur UM-PTKIN nanti," katanya.


Pewarta :
Editor: Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2024