Logo Header Antaranews Jateng

Pemkot Pekalongan ajak masyarakat hindari seks berisiko

Selasa, 23 Mei 2023 07:45 WIB
Image Print
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto. ANTARA/HO-Dokumen Pribadi
Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengajak masyarakat menghindari seks berisiko yang bisa menimbulkan penyakit seperti sifilis dan virus yang merusak sistem kekebalan tubuh (human immunodeficiency virus), serta menjaga kebersihan alat kelamin.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa sebaiknya masyarakat yang sudah memiliki pasangan hidup agar berhubungan secara sehat dan bagi yang belum berpasangan jauhi seks bebas.

"Jaga kebersihan diri dalam kasus ini tentunya menjaga kebersihan alat kelamin. Demikian pula, apabila mengalami keluhan bisa langsung datang ke pelayanan kesehatan dan jangan mencoba menangani sendiri," katanya.

Menurut dia, saat ini ada 8 rumah sakit dan 14 puskesmas yang siap melayani pengobatan antiretroviral (ARV) bagi para pengidap sifilis dan HIV.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga menyediakan program "Injeksi Benzathine Penicillin" dengan cukup 1 kali suntik bagi penderita sifilis.

"Untuk injeksi bagi penderita sipilis hanya 1 kali namun suntikannya terasa cukup sakit karena kental dan dosis tunggal," katanya.

Ia yang didampingi Epidemiolog Kesehatan Muda Opik Taufik mengatakan penderita HIV rata-rata tidak ada keluhan karena virus akan merusak sistem kekebalan tubuh dan akan berbeda dengan penderita AIDS yang bergejala seperti penyakit tipes, gejala gastritis (nyeri perut), pusing, stroke, demam, tidak nafsu makan, batuk-batuk, dan sariawan.

Adapun bagi penderita sifilis, kata dia, akan mengalami gejala seperti kencing keluar darah atau nanah, sekitar kemaluan mengalami luka atau kelainan, dan saat berhubungan badan merasakan sakit.

Dikatakan, hingga April 2023, pihaknya mencatat terjadi 58 kasus HIV dan 7 kasus sifilis.

Pada kasus itu, kata dia, tim kesehatan "white" Puskesmas dibantu oleh Lembaga Swadaya Masyarakat Forum Komunikasi Peduli Kabupaten Batang fokus mencari penderita yang mengalami penyakit itu melalui kunjungan dari rumah ke rumah atau berkumpul di suatu tempat.

"Hal ini sebagai upaya meminimalkan penyebaran penyakit sifilis dan HIV di daerah setempat," katanya.

 
 

Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024