Logo Header Antaranews Jateng

Mahasiswa Unsoed olah limbah kulit durian jadi tablet kumur

Senin, 28 Agustus 2023 16:35 WIB
Image Print
Tablet kumur berbahan baku limbah kulit durian buatan Tim PKM Unsoed Purwokerto. ANTARA/HO-Unsoed
kulit durian terbukti mengandung senyawa tanin yang berperan sebagai antibakteri
Purwokerto (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto yang tergabung dalam Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Unsoed berhasil membuat terobosan baru dengan mengolah limbah kulit durian menjadi tablet kumur untuk mengurangi plak gigi dan bau mulut.

Tim PKM Unsoed yang diketuai Siti Nafingah dari Kesehatan Masyarakat Angkatan 2021 itu beranggotakan Ridha Aisya Zahra (Kesehatan Masyarakat Angkatan 2021), Fatmah Trilatifah (Kesehatan Masyarakat Angkatan 2021, Musyarifah (Fisika Angkatan 2021), dan Rafi Ashza Sejati (Kesehatan Masyarakat Angkatan 2022) serta dibimbing oleh Indah Setiawati S.P, M.P. 

Ketua Tim PKM Unsoed Siti Nafingah mengatakan munculnya ide pembuatan tablet kumur dari limbah kulit durian itu berawal pada melimpahnya sisa konsumsi dari buah durian di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Padahal, kata dia, kulit durian itu masih memiliki nilai guna yang berkhasiat bagi kesehatan gigi dan mulut serta memiliki pangsa pasar yang luas, sehingga limbah tersebut dapat dimanfaatkan.

"Terlebih lagi, kulit durian terbukti mengandung senyawa tanin yang berperan sebagai antibakteri, sehingga dapat menghilangkan bau tak sedap pada mulut dan menghilangkan plak gigi," jelasnya.

Baca juga: Unsoed Purwokerto jalin kerja sama dengan BPSI-TRI Kementerian Pertanian

Menurut dia, usaha untuk mewujudkan inovasi tersebut dimulai pada akhir bulan Juni 2023 dan akan terus dilakukan penyempurnaan produk hingga akhir bulan November 2023.

Ia mengatakan pembuatan tablet kumur "Neodent Mouthwash Tablet" dilakukan di Laboratorium Farmasi, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Unsoed Purwokerto.

"Proses ekstraksi tablet kumur berbahan dasar limbah kulit durian diawali dengan proses pengumpulan limbah kulit durian sisa konsumsi yang berada di masyarakat wilayah Kabupaten Banyumas," ungkapnya.

Selanjutnya, kata dia, dilakukan proses pemotongan dan pengirisan limbah kulit durian hingga berukuran kecil dan tipis yang dilanjutkan dengan proses penjemuran dan pengeringan menggunakan sinar matahari dan oven atau tungku api guna menyusutkan kadar air yang terkandung dalam limbah kulit durian.

Setelah kering, lanjut dia, dilakukan proses ekstraksi dan granulasi yang dilanjutkan kembali dengan proses ekstraksi dan pencetakan tablet menggunakan alat, serta langkah terakhir berupa pengemasan dan distribusi produk tablet kumur.

Baca juga: FISIP Unsoed dan BPJAMSOSTEK menjalin kerja sama dalam program MBKM
Baca juga: Saat Direksi ANTARA berbagi pengalaman dengan sejumlah mahasiswa Unsoed


Pewarta :
Editor: Sumarwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024