Darah tinggi yang menjengkelkan
Kamis, 25 Januari 2024 16:39 WIB
Sebagaimana dikemukakan, keyakinan bahwa kanker bersumber dari rasa marah yang disimpan atau dikeluarkan, baik terhadap pasangan maupun orangtua, menjadi pertimbangan penting. Dikatakan bahwa seseorang yang terkena kanker di bawah usia 45 tahun mungkin memiliki amarah terpendam terhadap orang tuanya, sedangkan di atas 45 tahun mungkin memiliki amarah terhadap pasangannya. Solusinya, seperti yang ditekankan, adalah memohon ampun kepada Allah Ta'ala, sesuai dengan ajaran Al-Quran dalam Surah Asy-Syura ayat 30 yang menyatakan bahwa musibah apa pun yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri dan (Allah) memaafkan banyak (kesalahanmu). Pada akhirnya, Allah Ta'ala adalah Maha Pengampun dan memberikan ampunan kepada sebagian besar kesalahan manusia.
Penting untuk diingat bahwa kesadaran akan dosa merupakan langkah awal dalam memperbaiki diri. Seorang Muslim diajak untuk merenung atas perbuatannya, mengakui dosa-dosanya, dan memohon ampun dengan ikhlas. Sayangnya, beberapa individu mungkin enggan mengakui dosa mereka, bahkan dalam kondisi sakit.
Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk tidak hanya melakukan istighfar dengan mulut, tetapi juga dengan tulus hati, memahami bahwa setiap dosa harus diakui dan diampuni oleh Allah Ta'ala. Kesadaran akan dosa dan tindakan istighfar yang ikhlas adalah langkah-langkah menuju pertobatan yang sejati. Ketidaktahuan penyebab sakit dan ketidakmampuan untuk bertaubat atas perbuatan yang telah dilakukan dapat menjadi beban berat bagi seorang Muslim yang terkena penyakit. Hingga saat meninggal, mereka mungkin tidak menyadari dosa-dosa mereka yang belum diampuni dan akan dipertanggungjawabkan di akhirat.
Oleh karena itu, perlu berhati-hati, itulah mengapa Ustad Dhanu mengajarkan akhlak Rasulullah SAW, termasuk menjauhi sifat marah dan suudzon.
Contoh dampak suudzon yang disertai dengan marah terus-menerus dapat mengakibatkan perubahan dalam tubuh, diawali dengan pusing berkepanjangan bahkan mencapai tingkat tumor. Pikiran yang terus-menerus menghasilkan suudzon terhadap orang lain dapat memicu pembentukan tumor di berbagai bagian tubuh, seperti di belakang mata atau di otak kecil.
Faktanya, Al-Quran memberikan panduan tentang kesehatan, menekankan larangan terhadap suudzon dan ghibah. Efek ghibah yang berkepanjangan juga dapat tercermin dalam tubuh, seperti akumulasi lendir di leher. Seorang Muslim yang terjerumus dalam perilaku ghibah, bahkan dalam ucapan dengan penekanan tertentu, dapat mengalami masalah lendir yang merugikan di leher. Selain itu, ketika marahnya seseorang bersifat diam, itu dapat menyebabkan perasaan tercekik di leher.
Semua ini menegaskan pentingnya menjaga kesehatan spiritual dan mental, serta mendekati ajaran Islam untuk menciptakan keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari. Menghindari perilaku buruk seperti suudzon dan ghibah bukan hanya untuk menjaga kesehatan fisik, tetapi juga untuk menjaga kesehatan batin dan mendekatkan diri kepada petunjuk Allah SWT.
Kisah seorang istri yang mengalami rasa tercekik di lehernya setiap malam menjadi peringatan nyata akan dampak negatif dari marah yang disimpan diam-diam terhadap suaminya. Melalui bimbingan Ustad Dhanu, ia belajar untuk memohon ampun kepada Allah SWT dan secara tulus meminta maaf kepada suaminya. Dengan izin Allah SWT, usahanya untuk menjaga ketenangan hati dan menjauhi kemarahan membawa hasil positif. Penting untuk diingat bahwa marah yang terpendam dapat memberikan tekanan emosional, bahkan tanpa disadari.
Sebagaimana tergambar dalam kisah ini, dampaknya bisa dimanifestasi dalam bentuk gejala fisik, seperti rasa tercekik di leher. Oleh karena itu, menahan diri dari amarah dan senantiasa meminta ampun serta maaf adalah langkah-langkah yang bijak untuk menjaga kesehatan emosional dan fisik. Kisah seorang perempuan muda yang mengidap darah tinggi dan harus mengkonsumsi obat penurun tensi setiap harinya membuka mata kita terhadap hubungan antara kondisi kesehatan dan keadaan emosional. Marah yang dipendam terhadap bapaknya sejak kecil menjadi salah satu pemicu tensi tinggi yang ia alami.
COPYRIGHT © ANTARA 2025