Logo Header Antaranews Jateng

Dua rumah warga di Temanggung rusak diterjang banjir

Senin, 22 April 2024 13:02 WIB
Image Print
Dua rumah di Temanggung rusak akibat banjir. ANTARA/HO-BPBD Temanggung
Temanggung (ANTARA) - Dua rumah milik Imam Darwoto dan Rohadi warga di lingkungan Kentengsari Kelurahan Parakan Wetan Parakan Kabupaten Temanggung Jawa Tengah rusak akibat diterjang banjir pada Minggu (21/4) sore.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung, Toifur Hadi di Temanggung Senin menyampaikan, banjir di Sungai Galeh itu terjadi setelah hujan deras di lereng Gunung Sindoro dan Sumbing pada Minggu.

Banjir tersebut kemudian menghantam pengaman atau penguat bronjong rumah.

"Bahkan, arus banjir yang sangat besar itu mengakibatkan bronjong tidak kuat dan terbawa banjir. Sehingga dua rumah terdampak karena fondasi rumah ambrol dan tidak bisa ditempati lagi," katanya.

BPBD Temanggung mengimbau kepada warga yang tinggal di bantaran sungai untuk meningkatkan kewaspadaan. Mengingat intensitas hujan yang masih tinggi berpotensi terjadi banjir berskala besar.

"Masyarakat yang tinggal di tempat-tempat yang berisiko terjadinya bencana harus bisa mengantisipasi karena apa pun itu membahayakan jiwa, kalau sampai terus menerus terjadi seperti ini, jadi kita berikan sosialisasi ataupun pemahaman tanggap bencana dan antisipasi kepada masyarakat di tempat yang rawan bencana," katanya.

Beruntung sewaktu kejadian tidak menimbulkan korban luka maupun jiwa.

Salah satu korban Imam Darwoto (45) mengatakan, sebelum fondasi ambrol diterjang banjir dirinya sempat menyelamatkan sebagian barang berharga yang berada di kamar anaknya, namun sebagian barang di gudang hilang terbawa banjir.

"Saya masih sempat menyelamatkan barang-barang yang berharga dan berat-berat dulu, sampai tempat tidur tidak sempat saya selamatkan, hanya pakaian dan etalase, karena punya anak dan istri saya," katanya.

Akibat kejadian ini tiga ruang yakni kamar, dapur, dan gudang barang-barangnya tidak bisa ditempati lagi.

"Untuk sementara ini saya dan keluarga menempati ruang depan, kalau tiga ruang yang berada di belakang rumah tidak bisa digunakan lagi, karena dikhawatirkan bangunan rumah tersebut runtuh karena kondisinya sudah menggantung," katanya.

Baca juga: Pemkot Semarang akan membuat rencana program drainase atasi banjir


Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024