Logo Header Antaranews Jateng

Debat Pilkada Boyolali, SDM unggul hingga iuran ASN

Minggu, 17 November 2024 05:12 WIB
Image Print
Debat terbuka Calon Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (16/11/2024). ANTARA/Aris Wasita.
Boyolali (ANTARA) - Komitmen untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul hingga janji untuk tidak menarik iuran dari aparatur sipil negara (ASN) menjadi topik debat terbuka calon bupati dan wakil bupati di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu.

Pada debat tersebut, pasangan nomor urut 01 Marsono-Saifulhaq Mayyazy sepakat untuk mewujudkan kesejahteraan dengan SDM yang unggul.

"Selain itu tentunya juga ramah investasi. Tentu kami berkeinginan dan bermaksud bahwa kesejahteraan masyarakat Boyolali adalah masyarakat terbebas dari kemiskinan, mudah untuk mencari sandang, pangan, papan, pelayanan kesehatan, dan yang lain," kata Marsono.

Ia mengatakan untuk mewujudkan SDM yang unggul diperoleh melalui akses pendidikan dan akses kesehatan secara maksimum.

"SDM yang unggul tentu SDM yang berkualitas, mampu bersaing dengan SDM dari wilayah yang lain. Semua itu ditunjang dalam pengembangan ekonomi, melalui ramahnya investasi yang terbuka, karena kami meyakini dengan ramah investasi maka kehidupan kemasyarakatan di Boyolali akan makin sejahtera," katanya.

Sementara itu, pasangan nomor urut 02 Agus Irawan-Dwi Fajar Nirwana melihat masih banyak permasalahan di Kabupaten Boyolali.

"Kami juga melihat banyak PR yang harus segera diselesaikan di Boyolali. Kami pasangan Agus-Fajar hadir untuk membawa Boyolali baru, Boyolali perubahan," kata Agus.

Ia mengatakan langkah tersebut akan diawali dengan membangun reformasi birokrasi.

"Masih banyak adanya tekanan, intimidasi, bahkan iuran di eselon Boyolali. Kami pastikan itu tidak akan ada lagi, tidak terjadi lagi, kami akan memberikan kenyamanan bagi ASN di Boyolali sehingga bisa bekerja secara profesional dan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat," katanya.

Ia juga akan menghapus iuran di kalangan ASN agar para pegawai bisa bekerja secara profesional.

"Kami juga akan ramah investasi, kami akan mempermudah perizinan dan kepastian pasar untuk kemajuan ekonomi Boyolali," katanya.

Ia berjanji akan menaikkan penghasilan tetap perangkat desa dan kepala desa. Ke depan, dikatakannya, desa tidak hanya menjadi tempat administrasi tetapi juga tempat berkembangnya kebudayaan, UMKM, dan aktivitas anak muda.

"Kami akan mendukung dengan akses internet yang memadai. Kami juga melihat banyak rumah tidak layak huni, kami hadir akan menyelesaikan semua masalah-masalah itu dan kami pastikan ke depan tidak ada lagi rumah tidak layak huni di Kabupaten Boyolali," katanya.

Terkait debat, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Boyolali Maya Yudayanti mengatakan debat terbuka tersebut menjadi sarana pendidikan politik bagi masyarakat.

"Termasuk juga sarana sosialisasi bagi masyarakat. Bagaimana masyarakat kami ajak untuk mengenal para calon yang akan mereka pilih nanti tanggal 27 November. Pada tanggal tersebut mari bersama-sama sebagai warga Boyolali memberikan suara kita, melaksanakan hak pilih kita dengan bahagia dengan gembira untuk Boyolali lima tahun yang akan datang," katanya.

 

Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024