Logo Header Antaranews Jateng

BI Jateng - Pemkot Semarang gelar "The Jewel of Central Java"

Minggu, 8 Desember 2024 21:38 WIB
Image Print
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, bersama Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (dua dari kanan), dan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Nita Rachmenia, saat pergelaran "The Jewel of Central Java", di Semarang, Minggu (8/12/2024). (ANTARA/Zuhdiar Laeis)

Semarang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan Pemerintah Kota Semarang menyelenggarakan "The Jewel of Central Java" di Lapangan Pancasila Simpang Lima Semarang.

Deputi Kepala Perwakilan BI Jateng Nita Rachmenia, di Semarang, Minggu, mengatakan bahwa The Jewel of Central Java 2024 dengan tema "Rupiah Tresno Budoyo" itu berlangsung selama dua hari, yakni 7-8 Desember 2024.

Menurut dia, The Jewel of Central Java 2024 merupakan kegiatan yang menggabungkan seni, budaya, hiburan, serta edukasi literasi keuangan untuk mendukung perekonomian dan pariwisata di Jateng, khususnya Kota Semarang.

Kegiatan itu, kata dia, ditujukan untuk mendukung perekonomian daerah lewat pentas seni budaya dan hiburan khas Jateng, edukasi Rupiah, memperkuat literasi keuangan digital, meningkatkan pemahaman tentang perlindungan konsumen, serta mendukung UMKM go digital.

Pada Sabtu (7/12) malam, kegiatan diawali pertunjukan kebudayaan Tari Jatilan yang berkembang dari masyarakat di sekitar Candi Borobudur, talkshow digitalisasi keuangan, dan peluncuran program "Ngebis Praktis & Ekonomis Pakai QRIS".

Melalui program itu, masyarakat Kota Semarang cukup membayar Rp1.000  menggunakan QRIS untuk semua rute Trans Semarang, berangkat naik dari shelter manapun bisa berkeliling Kota Semarang menggunakan BRT Trans Semarang pada 8 Desember 2024 sampai 18 Maret 2025 (100 hari).

Kegiatan hari pertama ditutup dengan penampilan dari Konco Syahdu, band asal Kota Semarang dengan music genre campursari dengan "local pride", "ambyaran".

Pada Minggu, kegiatan dimulai dengan olahraga zumba bersama masyarakat, disusul dengan peluncuran "Simpang Lima Farmer’s Market" untuk mempromosikan produk-produk ketahanan pangan terbaik dari petani lokal.

"Simpang Lima Farmer’s Market" bertujuan untuk mempromosikan petani dengan pelaku usaha pertanian langsung kepada masyarakat dan pelaku industri.

Ada pula demo memasak dengan bahan nonberas yang diikuti oleh perwakilan organisasi perangkat dinas (OPD) di lingkup Pemkot Semarang.

Ia menyebutkan kegiatan tersebut dimeriahkan juga dengan kehadiran 30 gerai UMKM, terdiri dari 10 UMKM binaan Bank Indonesia, 15 UMKM binaan Pemkot Semarang, dan lima UMKM binaan perbankan Kota Semarang yang bergerak dibidang makanan dan minuman sehat.

Selain itu, tersedia juga stan Edukasi Rupiah dari Bank Indonesia, stan layanan Pemkot Semarang, serta stan Edukasi OJK.

Kehadiran berbagai stan tersebut diharapkan dapat menjadi sarana interaktif bagi masyarakat untuk mengenal produk-produk lokal unggulan sekaligus meningkatkan wawasan tentang literasi keuangan, perlindungan konsumen dan layanan publik.

"Melalui kegiatan ini diharapkan menjadi momentum penting dalam mendukung perekonomian lokal, memperkenalkan budaya Jateng kepada masyarakat luas, sekaligus memperkuat literasi keuangan dan transaksi digital di masyarakat," katanya.

Kegiatan tersebut dihadiri juga oleh Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, yang bersama Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu dan Forkompinda meninjau sejumlah produk hasil olahan pertanian lokal, seperti tanaman pangan, sayuran, hingga tanaman hias.



Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024