Logo Header Antaranews Jateng

Kolaborasi Unsoed dan Charoen Phokhand dukung Program Makan Bergizi Gratis

Jumat, 17 Januari 2025 16:59 WIB
Image Print
Rapat koordinasi terkait rencana penyerahan bantuan 600 ayam petelur untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis di Ruang Rapat Lantai 3 Rektorat Unsoed, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (16/1/2025). ANTARA/HO-Unsoed
Setidaknya ada tiga hal yang perlu dipersiapkan dalam pengimplementasian bantuan ayam petelur ini

Purwokerto (ANTARA) - Charoen Phokhand akan memberikan bantuan sebanyak 600 ayam petelur secara cuma-cuma melalui Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis.

Saat rapat koordinasi di Ruang Rapat Lantai 3 Rektorat Unsoed, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (16/1/2025), Sekretaris Jenderal CPFI Charoen Phokhand Andi Magdalena mengatakan bantuan ayam petelur tersebut akan disalurkan melalui Fakultas Peternakan Unsoed dan ditujukan untuk keluarga pra sejahtera.

"Sebanyak 600 ekor ayam tersebut akan diberikan kepada enam kepala keluarga yang tergolong keluarga pra sejahtera dengan lokasi yang terdekat dengan Unsoed atau dengan kitchen center," katanya.

Terkait dengan hal itu, Rektor Unsoed Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M.Sc., Agr., IPU., Asean. Eng. mengatakan ada tiga hal penting yang perlu digarisbawahi sebelum melaksanakan program tersebut.

"Setidaknya ada tiga hal yang perlu dipersiapkan dalam pengimplementasian bantuan ayam petelur ini, yaitu target harus jelas terkait pemilihan keluarga pra sejahtera yang akan menerima bantuan, daya dukung seperti kelompok wanita tani dan komitmen desa terhadap program bantuan ini, serta pemilihan tempat yang tepat untuk pelaksanaan program," katanya.

Sementara itu, Ketua LPPM Unsoed Prof. Dr. Ir. Elly Tugiyanti, M.P. menekankan perlunya pendampingan selama pelaksanaan program tersebut.

Baca juga: Pakar: Perlu kerja sama berbagai pihak untuk antisipasi penyebaran PMK

Menurut dia, pendampingan dapat dilakukan oleh perguruan tinggi, dan pihak desa atau perangkat desa setempat. 

"Kalau boleh saya menyarankan agar jumlah bantuan ayam petelur yang diberikan diperhitungkan dengan cermat. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya perubahan pola hidup penerima bantuan," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Kepala BBPTUHPT Baturraden Dani Kusworo, S.Pt., M.Si. mengatakan tiga hal penting terkait pemberian bantuan ayam.

"Perlu diperhatikan umur ayam yang tidak terlalu jauh, jumlah ayam, dan pakan ayam yang berkelanjutan, katanya.

Tenaga Ahli Menteri Pertanian Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU., ASEAN Eng. memberikan ikhtisar perhitungan pendapatan yang akan diperoleh para penerima bantuan.

"Jika penerima bantuan memelihara 100 ekor ayam petelur maka potensi pendapatan yang akan diraih sekitar 1.200.000 hingga 1.500.000 per bulan.  Selain itu penerima bantuan juga mendapatkan kendang, peralatan dan bantuan pakan selama dua bulan pertama," katanya.

Program tersebut sedianya akan dilaksanakan pada bulan Februari 2025 dengan para pendamping dari Fakultas Peternakan Unsoed.

Baca juga: Alumni FEB Unsoed ini cetak 80 gerai "coffe shop" di Indonesia
Baca juga: Pakar hukum: Perlu evaluasi terhadap kurikulum pendidikan Polri
Baca juga: Etika dan transparansi dalam kepemimpinan olahraga



Pewarta :
Editor: Sumarwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2025