Kudus Butuh 890 CPNS
Jumat, 25 Mei 2012 21:17 WIB
"Dari jumlah tersebut, untuk tenaga pengajar sebanyak 398 orang, tenaga teknis sebanyak 297 orang dan kesehatan sebanyak 195 orang," kata Kabid Pengembangan Diklat Pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kudus Revlisianto Subekti di Kudus, Jawa Tengah, Jumat.
Selesainya masa penundaan sementara atau moratorium penerimaan calon pegawai negeri sipil, kata dia, Pemkab Kudus akan melakukan perekrutan CPNS tahun depan.
"Hanya saja, pemenuhan kebutuhan pegawai di Kudus tentunya menunggu alokasi dari pusat serta evaluasi kebutuhan riil di Kudus," ujarnya.
Terkait dengan keberadaan tenaga honorer di Kabupaten Kudus yang tidak dibiayai, baik oleh APBN maupun APBD, yang berjumlah 277 orang, kata dia, akan menjadi pertimbangan dalam memenuhi kebutuhan pegawai di Kudus nantinya.
"Jika ada peraturan pemerintah (PP) baru yang mengakomodasi tenaga honorer bisa diangkat menjadi CPNS, tentunya akan ada persentase perekrutan dari pendaftar umum maupun dari tenaga honorer tersebut," ujarnya.
Apabila hingga proses rekrutmen CPNS pada tahun 2013 belum terbit PP soal pengangkatan tenaga honorer yang tidak dibiayai, baik oleh APBN maupun APBD, untuk diangkat menjadi CPNS, maka tidak bisa diikutkan dalam penerimaan CPNS tahun depan.
"Kalaupun ingin mendaftar, statusnya hanya pendaftar umum seperti halnya yang lain," katanya menjelaskan.
Dari ratusan tenaga honorer tersebut, lanjut dia, sebagian besar merupakan tenaga pengajar dan kesehatan.
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, kata dia, kuota CPNS dari pusat untuk daerah diterima pada awal tahun, kemudian daerah mengajukan kebutuhan CPNS ke pusat untuk dilakukan verifikasi.
"Proses tersebut, biasanya membutuhkan waktu yang lama. Setelah tidak ada persoalan, tentunya daerah bisa melakukan persiapan perekrutan CPNS," ujarnya.
Selama ini, kata dia, perekrutan CPNS selalu dilakukan bersama meskipun daerah juga memungkinkan melakukan perekrutan secara mandiri.
"Hanya saja, perekrutan secara mandiri juga harus mempertimbangkan banyak faktor agar tidak terlalu membebani anggaran serta hasilnya juga sesuai dengan kebutuhan," ujarnya.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor:
Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2025