Logo Header Antaranews Jateng

Ratusan Pusaka Dipamerkan di Hotel Ciputra

Jumat, 3 Mei 2013 07:05 WIB
Image Print
Pekerja menyelesaikan pembuatan sarung keris di Grasak, Cangkol, Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (4/4). Sarung keris yang terbuat dari kayu pakel, kayu cendana, kayu trembalo tersebut selain memenuhi pasar lokal seperti Jakarta, Bali, Riau j


Menurut Ketua Pameran Tosan Aji Heri Supriyono di Semarang, Kamis, beragam jenis pusaka yang dipamerkan di antaranya keris, tombak, dan pedang itu, berasal dari sejumlah daerah.

"Pusaka itu sebagian besar dibuat pada zaman kerajaan-kerajaan di masa lalu," katanya.

Pusaka-pusaka tersebut tersusun rapi di rak-rak tertutup yang dipajang di lobi hotel di kawasan Simpang Lima Semarang itu, lengkap dengan penjelasan tentang nama, jenis, hingga riwayat pembuatannya.

Beberapa pusaka itu antara lain tombak lurus "panggang lele" dari zaman Padjajaran, tombak lurus "Barung" dari Kartasura, kemudian keris lurus "Laler Mengeng" dari zaman Kerajaan Majapahit, dan keris lurus "Tilam Upih" dari Kerajaan Tuban.

Ada pula keris luk sembilan berjuluk "Naga Siluman" dari Kerajaan Madura Sepuh, keris luk tujuh "Jaran Goyang" dari zaman Mataram Senopaten, dan keris luk 13 berjuluk "Kantar Mataram" dari masa kepemimpinan Sultan Agung.

Menurut Heri yang juga Kepala Seksi Atraksi Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, pameran pusaka itu ditujukan untuk mengenalkan pusaka warisan leluhur, termasuk keris sebagai warisan budaya yang tak ternilai harganya.

"Keris maupun pusaka-pusaka lainnya sudah ada jauh sebelum lahirnya Indonesia, ketika wilayah masih terbagi dalam kerajaan-kerajaan, namun ternyata sampai saat ini masih banyak dijumpai di masyarakat," katanya.



Pewarta :
Editor: Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2024