
Tak Ada Mudik Gratis, Pengusaha Warteg Ancam Golput Pilkada
Rabu, 11 September 2013 14:15 WIB

Anggota Koperasi Warteg, Dirjo di Tegal, Rabu, mengatakan pengusaha warteg akan pulang ke kampung untuk menyempatkan memilih pasangan calon bupati Tegal dan pasangan wali kota Tegal pada Pilkada 27 Oktober 2013 jika disediakan sarana penjemput gratis.
"Jika ada mudik gratis, kami akan pulang, namun jika tidak disediakan sarana penjemput gratis maka kami memilih golput," kata dia.
Pengusaha warteg yang membuka usahanya di Jakarta Selatan ini mengatakan jumlah anggota koperasi warteg sekitar 5.000 orang yang tersebar di wilayah DKI Jakarta.
Namun, kata dia, partisipasi pengusaha warteg menggunakan hak pilihnya pada setiap kegiatan pilkada relatif rendah karena tidak ada program mudik gratis.
"Contoh, pada Pemilihan Gubernur Jateng belum lama ini, hampir sebagian besar anggota Kowarteg tidak menggunakan hak pilihnya karena lebih memilih bekerja. Akan tetapi kemungkinan anggota Kowarteg akan menggunakan hak pilihnya pada Pilkada Tegal dan Pilwalkot Tegal jika disediakan mudik gratis," katanya.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tegal, Sukartono mengimbau pada warga yang berada diperantauan dapat pulang ke kampung halamannya untuk menggunakan hak pilihnya pada Pilkada Tegal, 27 Oktober mendatang.
"KPU tidak bisa memberikan mudik gratis pada pengusaha warteg dan tidak membuat tempat pemungutan suara di Jakarta. Kami hanya mengimbau mereka berpartisipasi memberikan hak pilihnya pada Pilkada 27 Oktober mendatang," katanya.
Pewarta : Kutnadi
Editor:
Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2025