Logo Header Antaranews Jateng

Dirut Semen Indonesia Bedah Buku di Unhas

Sabtu, 22 Februari 2014 10:43 WIB
Image Print
Dirut Semen Indoonesia Dwi Soetjipto (baju batik abu-abu) menyerahkan buku hasil karyanya dalam bedah buku di Unhas. Foto: Semen Indonesia


Bedah buku dilaksanakan di kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. Buku berbahasa Indonesia setebal 318 halaman yang diterbitkan oleh Kompas tersebut berjudul "Road to Semen Indonesia: Transformasi Korporasi Mengubah Konflik menjadi Kekuatan", demikian keterangan tertulis dari PT Semen Indonesia yang diterima di Semarang.

Dalam Acara Bedah Buku tersebut juga dilaksanakan diskusi dan tanya jawab yang menghadirkan beberapa narasumber diantaranya, Muhammad Said Didu mantan Sekretaris Menteri BUMN, Andi Unggul Attas direktur PT Semen Tonasa, Marsuki dosen senior di Unhas dan anggota Badan Supervisi Bank Indonesia, Muh Idrus Tabba dosen senior dan anggota senat Unhas serta sebagai moderator Idrus A Paturusi Rektor Unhas dan Komisaris Utama PT Semen Tonasa.

Dwi Soetjipto mengatakan, Buku ini ditulis dengan alur bertutur, mengisahkan perjalanan saya selama memimpin BUMN Semen Indonesia. Berbagai kisah konflik, tantangan memperbaiki kinerja perusahaan, menyatukan berbagai perbedaan, mengawal proses transformasi, hingga upaya pencapaian visi menuju BUMN yang menjadi 'world class engineering company',.

Buku ini sarat dengan tulisan bernuansa knowledge serta strategic management, diselingi dengan data statistik, sehingga layak bila dijadikan karya ilmiah untuk dipergunakan sebagai kajian utama dalam diskusi atau seminar, ujar Dwi Soetjipto.

Menarik dalam buku ini, Dwi Soetjipto mengajak pembaca untuk menilai perjalanan hidupnya memimpin sebuah perusahaan. Ia seolah memberi pesan tidak langsung, bahwa seorang pimpinan, tidak bisa hanya sekadar duduk di kursi nyaman dan hangat, namun harus berani menanggung risiko atas jabatan yang dipegang. Kasus di Semen Padang yang bergejolak, menjadikan tantangan bagi Dwi Soetjipto untuk mencoba berbagai macam strategi agar roda manajemen perusahaan bisa bergulir dan kembali berproduksi. Ia tak parah arang meski dicaci maki dan ditolak oleh Serikat Pekerja. Ia berjuang dari tempat pengasingan karena yakin langkahnya benar.

Berhasil membalikkan kondisi perusahaan dari terpuruk menjadi untung di Semen Padang, mengantarkannya ke tantangan lebih besar, memimpin Semen Gresik Grup. Ia mulai menjalankan strategi transformasi. Berbagai persoalan ia identifikasi: resistensi karyawan, konsolidasi operasional, corporate culture, dan persoalan-persoalan lain. Satu persatu persoalan diselesaikan jajaran manajemen di bawahnya. Ia Menghasilkan banyak keputusan strategis dan dapat menggerakkan roda produksi serta sinergitas holding Semen Indonesia.

Dalam buku ini, saya mengajak pembaca untuk mengerti dan membayangkan serta menjadi pelaku seandainya pembaca menjadi salah satu manajemen di Semen Indonesia. Saya menulis strategi tersebut dengan alur cerita yang menawan seakan-akan pembaca juga bisa melakukan hal yang sama jika duduk di kursi yang ditempatinya, terang Dwi Sotjipto.

Kunci sukses dalam buku ini adalah sinergi. Sinergi dengan tim yang dibentuk, serta sinergi dengan tim lain yang mendukung atau bekerja bersama-sama. Buku ini juga menyelipkan teori-teori manajemen yang biasa dipergunakan untuk melakukan analisa atau tindakan dalam pengambilan keputusan. Analisa tersebut didukung dengan alur pengambilan keputusan dan data yang sangat akurat, sehingga pembaca serasa diajak untuk berpikir dan merenungkan langkah-langkah strategis dalam menjalankan roda manajemen, imbuh Dwi Soetjipto
.
Selain sinergi, Buku ini memberikan penekanan yang sangat penting pada kata inovasi. Dalam buku ini diulas sangat cermat dan cerdas, bagaimana dua kata tersebut (sinergi dan inovasi) melakoni perjalanan Dwi Soetjipto baik dalam keseharian dan keberlangsungan perusahaan ke depan. Beberapa kasus dan analisa strategis dilakukan berdasarkan dua kata tersebut, seakan-akan penulis mengajak pembaca untuk menyetujui bahwa perusahaan dapat berjalan dengan baik menggunakan kata sinergi dan inovasi. Dan penulis berhasil mewujudkan hal tersebut, konflik menurun, produksi meningkat, dan angka finansial bergerak semakin positif.

Dwi Soetjipto menjelaskan Inovasi dimunculkan parallel dengan sustainable dan continuously di perusahaan. Secara logika perusahaan harus sustain dan continuos, maka resep untuk itu adalah inovasi, tanpa inovasi maka perusahaan hanya akan menjadi barang tua yang teronggok di tempat sampah. Salah satu implementasi inovasi adalah pembentukan Centre of Engineering (COE) dan Sekolah Tinggi Ilmu Management Semen Indonesia (STIMSI). Satu hal yang perlu dicatat dari inovasi adalah alat utama mendukung implementasi kebijakan perusahaan serta menjaga competitiveness perusahaan.

Buku ini sangat bagus untuk jadi bahan kajian dalam melakukan sinergitas pembentukan holding company. Tidak hanya membuktikan bahwa perbedaan antar perusahaan dapat diselesaikan, namun juga menjadi satu langkah bersama dalam mewujudkan peningkatan produktivitas perusahaan, imbuh Dwi Soetjipto.

Disisi kinerja, Semen Indonesia terus mengalami peningkatan, terbukti dengan meningkatnya laba bersih perseroan naik signifikan hingga sembilan kali lipat dari Rp 509 Milliar di tahun 2004 menjadi Rp 4,85 triliun tahun 2012, nilai Ebitda 2004 senilai Rp 1,4 Triliun meningkat menjadi Rp 6,87 triliun di tahun 2012 sedangkan pendapatan pada tahun 2004 Rp 6,07 Triliun meningkat menjadi Rp 19,60 Triliun. (ksm)



Pewarta :
Editor: Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA 2025