"Kami sudah siap," kata Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Nur Ali di Semarang, Jumat.

Ia mengatakan hingga saat ini polda belum mengetahui pelaksanaan eksekusi mati tersebut.

Saat ini, kata dia, polda masih menunggu instruksi dari kejaksaan.

Ia menjelaskan masing-masing terpidana mati akan menghadapi 14 eksekutor.

Para personel tersebut, kata dia, berasal dari Satuan Brimob Polda Jawa Tengah.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah Eko Suwarni membenarkan koordinasi dengan polda yang menyiapkan regu tembak dalam eksekusi mati gelombang kedua mendatang.

"Sudah siap, untuk pelaksanaannya masih menunggu instruksi Kejaksaan Agung," katanya.

Sebanyak 10 terpidana mati yang akan dieksekusi tersebut, masing-masing Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dari Australia, Marry Jane Fiesta Veloso dan Serge Areski Atlaoui dari Filipina, Silvester Obiekwe Nwolise dan Okwudili Oyatanze dari Nigeria, Rodrigo Gularte dari Brasil, Martin Anderson dari Ghana, Zainal Abidin dari Indonesia, serta Raheem Agbaje Salami dari Spanyol.