Pascakebakaran Pasar Yaik, Pedagang Segera Diinventarisasi
Minggu, 28 Februari 2016 8:20 WIB
ilustrasi- Pasar Kacangan Boyolali Tebakar Sejumlah pedagang dibantu petugas TNI dan warga membersihkan puing puing bangunan pasca terbakarnya Pasar Kacangan, di Andong, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (14/10/2015). (ANTARA FOTO/ Aloysius Jarot Nugroho)
"Nanti akan diinventarisasi terlebih dahulu pedagang yang terkena musibah ini (kebakaran, red.)," kata Iya, sapaan akrab Hevearita, saat meninjau lokasi kebakaran Pasar Yaik Baru Semarang, Sabtu (27/2) malam.
Pasar Yaik Baru yang masih berada satu kompleks dengan Pasar Johar Semarang terbakar, Sabtu (27/2) sekitar pukul 20.30 WIB.
Belasan mobil pemadam kebakaran dari Dinas Kebakaran Kota Semarang diterjunkan ke lokasi dan berhasil memadamkan api selang 1 jam kemudian, yakni sekitar pukul 22.05 WIB.
Ita yang tengah menghadiri acara yang mendaulatnya bermain ketoprak langsung menuju ke lokasi begitu mendengar informasi Pasar Yaik Baru terbakar.
"Tentunya, kami akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pasar dan nanti juga menunggu Pak Wali (wali kota, red.). Kami akan melakukan langkah-langkah segera untuk mengamankan Pasar Yaik ini," katanya.
Yang jelas, kata dia, inventarisasi pedagang Pasar Yaik Baru, termasuk kerugian akan segera dilakukan untuk menentukan langkah-langkah lebih lanjut.
"Ya, tentunya (inventarisasi, red.) harus segera dengan Dinas Pasar. Apakah nanti (pedagang, red.) bisa direlokasi sekalian di dekat Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang?" katanya.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Kota Semarang telah membangun tempat relokasi bagi pedagang Pasar Johar di dekat MAJT Semarang pascakebakaran tahun lalu.
Sedianya, Lapak Sementara Pasar Johar yang sudah selesai dibangun itu untuk menampung 4.000-an pedagang di Pasar Johar yang kiosnya ludes dilalap api.
Mengenai penyebab kebakaran, Ita menyatakan sejauh ini masih dalam penyelidikan. Namun, dirinya bersyukur karena api sudah dipastikan benar-benar padam.
"Belum tahu (los yang terbakar, red.), tetapi di Blok M, L, dan N ada sekitar 10 kios yang terbakar," kata istri politikus PDI Perjuangan Alwin Basri itu.
Ita mengimbau para pedagang Pasar Yaik Baru yang menjadi korban untuk tidak panik karena Pemkot Semarang akan membantu dalam penanganan pascakebakaran.
Pasar Yaik Baru yang masih berada satu kompleks dengan Pasar Johar Semarang terbakar, Sabtu (27/2) sekitar pukul 20.30 WIB.
Belasan mobil pemadam kebakaran dari Dinas Kebakaran Kota Semarang diterjunkan ke lokasi dan berhasil memadamkan api selang 1 jam kemudian, yakni sekitar pukul 22.05 WIB.
Ita yang tengah menghadiri acara yang mendaulatnya bermain ketoprak langsung menuju ke lokasi begitu mendengar informasi Pasar Yaik Baru terbakar.
"Tentunya, kami akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pasar dan nanti juga menunggu Pak Wali (wali kota, red.). Kami akan melakukan langkah-langkah segera untuk mengamankan Pasar Yaik ini," katanya.
Yang jelas, kata dia, inventarisasi pedagang Pasar Yaik Baru, termasuk kerugian akan segera dilakukan untuk menentukan langkah-langkah lebih lanjut.
"Ya, tentunya (inventarisasi, red.) harus segera dengan Dinas Pasar. Apakah nanti (pedagang, red.) bisa direlokasi sekalian di dekat Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang?" katanya.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Kota Semarang telah membangun tempat relokasi bagi pedagang Pasar Johar di dekat MAJT Semarang pascakebakaran tahun lalu.
Sedianya, Lapak Sementara Pasar Johar yang sudah selesai dibangun itu untuk menampung 4.000-an pedagang di Pasar Johar yang kiosnya ludes dilalap api.
Mengenai penyebab kebakaran, Ita menyatakan sejauh ini masih dalam penyelidikan. Namun, dirinya bersyukur karena api sudah dipastikan benar-benar padam.
"Belum tahu (los yang terbakar, red.), tetapi di Blok M, L, dan N ada sekitar 10 kios yang terbakar," kata istri politikus PDI Perjuangan Alwin Basri itu.
Ita mengimbau para pedagang Pasar Yaik Baru yang menjadi korban untuk tidak panik karena Pemkot Semarang akan membantu dalam penanganan pascakebakaran.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024