Jateng Pastikan Kesiapan Jaringan PPDB "Online"
Selasa, 6 Juni 2017 16:03 WIB
Ilustrasi - Petugas melayani calon siswa pendaftar yang mengembalikan berkas setelah mendaftar secara online dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMA Negeri 1 Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (13/6). Dinas Pendidikan dan Kebud
Semarang, ANTARA JATENG - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah memastikan kesiapan jaringan internet di 35 kabupaten/kota untuk pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPBD) SMA dan SMK negeri secara dalam jaringan atau "online".
"Jaringannya di daerah sudah siap. Kami bekerja sama dengan PT Telkom untuk penyediaan teknis jaringan. Dari Telkom siap `meng-cover` semua," kata Kepala Disdikbud Jateng Gatot Bambang Hastowo di Semarang, Selasa.
Hal tersebut diungkapkannya usai rapat persiapan PPDB SMA dan SMK Negeri Jateng "online" di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Semarang.
Gatot menjelaskan kesiapan jaringan di daerah, mulai penyediaan "server" dengan kapasitas "bandwidth" yang besar, termasuk antisipasi area-area "blank spot" sehingga tidak akan mengganggu pelaksanaan PPDB.
Untuk sistem atau mekanisme akademisnya dalam PPDB SMA dan SMK negeri, Disdikbud Jateng bekerja sama dengan Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang yang juga dipastikan sudah siap.
"Hari ini dilakukan cek terakhir, besok (7/6) rencananya dilakukan simulasi. Kemudian, peluncuran PPDB `online` akan dilakukan pada Rabu (8/6) mendatang. Kalau pendaftarannya mulai 11-14 Juni 2017," katanya.
Dia mengakui kendala persiapan PPDB relatif banyak, mulai sumber daya manusia (SDM), alat, dan sistemnya, mengingat penerapan sistem "online" secara serentak di Jateng itu baru pertama kalinya.
Kalau tahun-tahun sebelumnya, kata dia, hanya 15 dari 35 kabupaten/kota yang sudah melaksanakan PPDB secara "online", termasuk Kota Semarang.
"Sekarang kan semua kabupaten/kota di Jateng. Makanya, harus siapkan semuanya, termasuk SDM-nya. Kami latih terus administratornya di setiap kabupaten/kota. Administrator ada di masing-masing sekolah," katanya.
Di setiap sekolah, kata Gatot, diperkuat dengan tiga administrator, yakni satu orang bertugas sebagai operator, satu orang sebagai admin, dan satu orang yang memegang posisi "help desk".
"Kenapa `online`? Ya, agar PPDB berjalan secara transparan, akuntabel, terbuka, objektif, tidak ada diskriminasi, dan sebagainya. Jumlah SMA negerinya ada 364 sekolah, ditambah 231 SMK negeri," katanya.
"Jaringannya di daerah sudah siap. Kami bekerja sama dengan PT Telkom untuk penyediaan teknis jaringan. Dari Telkom siap `meng-cover` semua," kata Kepala Disdikbud Jateng Gatot Bambang Hastowo di Semarang, Selasa.
Hal tersebut diungkapkannya usai rapat persiapan PPDB SMA dan SMK Negeri Jateng "online" di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Semarang.
Gatot menjelaskan kesiapan jaringan di daerah, mulai penyediaan "server" dengan kapasitas "bandwidth" yang besar, termasuk antisipasi area-area "blank spot" sehingga tidak akan mengganggu pelaksanaan PPDB.
Untuk sistem atau mekanisme akademisnya dalam PPDB SMA dan SMK negeri, Disdikbud Jateng bekerja sama dengan Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang yang juga dipastikan sudah siap.
"Hari ini dilakukan cek terakhir, besok (7/6) rencananya dilakukan simulasi. Kemudian, peluncuran PPDB `online` akan dilakukan pada Rabu (8/6) mendatang. Kalau pendaftarannya mulai 11-14 Juni 2017," katanya.
Dia mengakui kendala persiapan PPDB relatif banyak, mulai sumber daya manusia (SDM), alat, dan sistemnya, mengingat penerapan sistem "online" secara serentak di Jateng itu baru pertama kalinya.
Kalau tahun-tahun sebelumnya, kata dia, hanya 15 dari 35 kabupaten/kota yang sudah melaksanakan PPDB secara "online", termasuk Kota Semarang.
"Sekarang kan semua kabupaten/kota di Jateng. Makanya, harus siapkan semuanya, termasuk SDM-nya. Kami latih terus administratornya di setiap kabupaten/kota. Administrator ada di masing-masing sekolah," katanya.
Di setiap sekolah, kata Gatot, diperkuat dengan tiga administrator, yakni satu orang bertugas sebagai operator, satu orang sebagai admin, dan satu orang yang memegang posisi "help desk".
"Kenapa `online`? Ya, agar PPDB berjalan secara transparan, akuntabel, terbuka, objektif, tidak ada diskriminasi, dan sebagainya. Jumlah SMA negerinya ada 364 sekolah, ditambah 231 SMK negeri," katanya.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Klaim BPJS Ketenagakerjaan Semarang Majapahit triwulan ketiga capai Rp63,711 miliar
09 October 2024 19:24 WIB
Terpopuler - Pendidikan
Lihat Juga
Raih predikat "Unggul", UIN Walisongo bertekad wujudkan pendidikan bermutu
14 November 2024 14:15 WIB