UNS gandeng Bapeten awasi ketenaganukliran
Senin, 5 Maret 2018 21:00 WIB
Ilustrasi reaktor nuklir (REUTERS/Robert Pratta)
Solo (Antaranews Jateng) - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berupaya mendukung pengawasan ketenaganukliran melalui kerja sama dengan Badan Pengawas Tenaga Nuklir.
"Kerja sama ini bertujuan untuk saling menunjang dalam meningkatkan keselamatan, keamanan, dan ketentraman pekerja serta masyarakat. Selain itu juga untuk memberikan perlindungan terhadap lingkungan hidup dari bahaya radiasi dan kontaminasi radioaktif dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki demi kemajuan bersama," kata Wakil Rektor Bidang Akademik Sutarno di Solo, Senin.
Ia berharap melalui kerja sama tersebut akan terwujud peningkatan efektivitas pengawasan ketenaganukliran melalui pendidikan, penelitian, pengembangan sumber daya, dan pengabdian kepada masyarakat.
"Ruang lingkup kerja sama meliputi pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan, pemberdayaan tenaga ahli, kajian ilmiah atau penelitian dalam rangka mendukung pengawasan ketenaganukliran," katanya.
Sedangkan untuk pengabdian kepada masyarakat, dikatakannya, terdiri dari diseminasi informasi dan konsultasi publik, serta beberapa kegiatan lain yang disepakati kedua belah pihak dalam kerangka pengembangan tugas dan fungsi masing-masing.
"Untuk jangka waktu kerja sama ini berlangsung selama lima tahun terhitung nota kesepahaman ini ditandatangani, dan dapat diperpanjang untuk kerja sama selanjutnya," katanya.
Sementara itu, selain melakukan kerja sama, pada kesempatan tersebut UNS juga menggelar seminar mengenai "Teknologi Nuklir Untuk Kesejahteraan Manusia".
Salah satu pembicara, Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) Jazi Eko Istiyanto mengatakan BAPETEN sebagai badan pengawas tenaga nuklir memiliki kewajiban untuk mengawasi pemanfaatan tenaga nuklir yang efektif serta terwujudnya regulasi ketenaganukliran yang berkualitas.
"Dalam hal ini, semua pihak yang terlibat dalam pemanfaatan teknologi nuklir dalam pengawasan BAPETEN sehingga teknologi nuklir yang dimanfaatkan oleh mereka sepanjang dalam pengawasan dan memenuhi standar BAPETEN bisa dikatakan aman," katanya.
Ia mengatakan beberapa institusi yang memanfaatkan teknologi nuklir, di antaranya rumah sakit, industri migas, dan industri nuklir.
"Kerja sama ini bertujuan untuk saling menunjang dalam meningkatkan keselamatan, keamanan, dan ketentraman pekerja serta masyarakat. Selain itu juga untuk memberikan perlindungan terhadap lingkungan hidup dari bahaya radiasi dan kontaminasi radioaktif dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki demi kemajuan bersama," kata Wakil Rektor Bidang Akademik Sutarno di Solo, Senin.
Ia berharap melalui kerja sama tersebut akan terwujud peningkatan efektivitas pengawasan ketenaganukliran melalui pendidikan, penelitian, pengembangan sumber daya, dan pengabdian kepada masyarakat.
"Ruang lingkup kerja sama meliputi pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan, pemberdayaan tenaga ahli, kajian ilmiah atau penelitian dalam rangka mendukung pengawasan ketenaganukliran," katanya.
Sedangkan untuk pengabdian kepada masyarakat, dikatakannya, terdiri dari diseminasi informasi dan konsultasi publik, serta beberapa kegiatan lain yang disepakati kedua belah pihak dalam kerangka pengembangan tugas dan fungsi masing-masing.
"Untuk jangka waktu kerja sama ini berlangsung selama lima tahun terhitung nota kesepahaman ini ditandatangani, dan dapat diperpanjang untuk kerja sama selanjutnya," katanya.
Sementara itu, selain melakukan kerja sama, pada kesempatan tersebut UNS juga menggelar seminar mengenai "Teknologi Nuklir Untuk Kesejahteraan Manusia".
Salah satu pembicara, Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) Jazi Eko Istiyanto mengatakan BAPETEN sebagai badan pengawas tenaga nuklir memiliki kewajiban untuk mengawasi pemanfaatan tenaga nuklir yang efektif serta terwujudnya regulasi ketenaganukliran yang berkualitas.
"Dalam hal ini, semua pihak yang terlibat dalam pemanfaatan teknologi nuklir dalam pengawasan BAPETEN sehingga teknologi nuklir yang dimanfaatkan oleh mereka sepanjang dalam pengawasan dan memenuhi standar BAPETEN bisa dikatakan aman," katanya.
Ia mengatakan beberapa institusi yang memanfaatkan teknologi nuklir, di antaranya rumah sakit, industri migas, dan industri nuklir.
Pewarta : Aries Wasita Widi Astuti
Editor : Immanuel Citra Senjaya
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Bapeten sosialisasikan Perpres Keselamatan Nuklir ke RS dan industri
24 October 2019 15:35 WIB, 2019
Terpopuler - Pendidikan
Lihat Juga
Festival Teater Pelajar berikan ruang ekspresi dan penyaluran minat bakat siswa di bidang budaya
15 December 2024 20:24 WIB