Mantan Aspidsus Kejati Jateng didakwa terima suap Rp3 miliar
Rabu, 18 Desember 2019 19:40 WIB
Mantan Aspidsus Kejati Jateng Kusnin saat menjalani sidang di Pengadilan Tipikor Semarang, Rabu. ANTARA/I.C. Senjaya
Semarang (ANTARA) - Mantan Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Tengah, Kusnin didakwa menerima suap sebesar 294 ribu dolar Singapura atau sekitar Rp3 miliar (kurs Rp10.300/1 dolar Singapura) dari Alvin Suherman, pengacara yang menangani perkara kepabeanan yang ditangani oleh institusi penegak hukum tersebut.
Jaksa Penuntut Umum Nur Azizah dalam sidang di Pengadilan Tipikor Semarang, Rabu, mengatakan Alvin Suherman merupakan penasihat hukum bos PT Suryasemarang Sukses Jayatama, Surya Sudharma, terpidana kasus pelanggaran kepabeanan.
Menurut dia, dugaan suap tersebut bermula ketika Kejati Jateng menerima pelimpahan perkara pelanggaran kepabeanan yang dilakukan Surya Sudharma dari Direktorat Jenderal Bea Cukai Wilayah Jawa Tengah dan DIY.
Baca juga: Mantan Aspidsus Kejati Jateng segera diadili dalam kasus suap
Saat akan dilimpahkan ke kejaksaan, Alvin Suherman menemui terdakwa Kusnin yang sebelumnya dikenalkan oleh staf Bidang Pidana Khusus Kejati Jateng Benny Krisnawan dan Kepala Seksi Penuntutan Rustam Effendi.
Alvin Suherman, kata jaksa, meminta agar kliennya dikenakan tahanan kota setelah berkas perkara dari Bea Cukai dilimpahkan ke kejaksaan.
Atas permintaan itu, terdakwa mengirimkan surat kepada Kepala Kejaksaan Negeri Semarang yang isinya tentang permohonan tahanan kota bagi Surya Sudharma.
Saat pelimpahan perkara ke Kejaksaan Negeri Semarang, permohonan agar Surya Sudharma dikenakan sebagai tahanan kota dikabulkan.
"Atas hal tersebut, Alvin Suherman kemudian menemui terdakwa di ruang kerjanya di kantor Kejati Jawa Tengah untuk memberikan uang 50 ribu dolar Singapura sebagai ucapan terima kasih," katanya dalam sidang yang dipimpin hakim ketua Sulistyono tersebut.
Baca juga: Empat orang jadi tersangka korupsi dana banprov Jateng
Terdakwa Kusnin juga menerima suap yang berkaitan dengan penyusunan tuntutan dalam persidangan Surya Sudharma di PN Semarang.
Terhadap perkara pidana kepabeanan tersebut, Kusnin memerintahkan agar Surya Sudharma hanya dituntut dengan hukuman percobaan dan denda, asal membayar kekurangan bea masuk kepabeanan yang harus dibayarkan.
Atas penuntutan tersebut, terdakwa menerima uang sebesar 244 ribu dolar Singapura yang diserahkan Alvin Suherman di halaman Stasiun Tawang Semarang.
Dalam persidangan, Surya Sudharma akhirnya dituntut hukuman 1 tahun penjara dengan masa percobaan 2 tahun, serta denda sebesar Rp5 miliar.
Sebelum dituntut, Surya Sudharma telah melunasi pembayaran bea masuk kepabeanan yang harusnya dibayar sebesar Rp2,5 miliar.
Perbuatan terdakwa Kusnin tersebut dijerat secara alternatif dengan pasal 12 huruf a, atau pasal 12 huruf d, atau pasal 11, atau pasal 5 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Korupsi.
Dalam perkara ini, Kusnin juga diadili bersama dengan Benny Krisnawan dan Rustam Effendi.
Atas dakwaan jaksa tersebut, terdakwa menyatakan akan menyampaikan tanggapannya pada sidang yang akan datang.
Jaksa Penuntut Umum Nur Azizah dalam sidang di Pengadilan Tipikor Semarang, Rabu, mengatakan Alvin Suherman merupakan penasihat hukum bos PT Suryasemarang Sukses Jayatama, Surya Sudharma, terpidana kasus pelanggaran kepabeanan.
Menurut dia, dugaan suap tersebut bermula ketika Kejati Jateng menerima pelimpahan perkara pelanggaran kepabeanan yang dilakukan Surya Sudharma dari Direktorat Jenderal Bea Cukai Wilayah Jawa Tengah dan DIY.
Baca juga: Mantan Aspidsus Kejati Jateng segera diadili dalam kasus suap
Saat akan dilimpahkan ke kejaksaan, Alvin Suherman menemui terdakwa Kusnin yang sebelumnya dikenalkan oleh staf Bidang Pidana Khusus Kejati Jateng Benny Krisnawan dan Kepala Seksi Penuntutan Rustam Effendi.
Alvin Suherman, kata jaksa, meminta agar kliennya dikenakan tahanan kota setelah berkas perkara dari Bea Cukai dilimpahkan ke kejaksaan.
Atas permintaan itu, terdakwa mengirimkan surat kepada Kepala Kejaksaan Negeri Semarang yang isinya tentang permohonan tahanan kota bagi Surya Sudharma.
Saat pelimpahan perkara ke Kejaksaan Negeri Semarang, permohonan agar Surya Sudharma dikenakan sebagai tahanan kota dikabulkan.
"Atas hal tersebut, Alvin Suherman kemudian menemui terdakwa di ruang kerjanya di kantor Kejati Jawa Tengah untuk memberikan uang 50 ribu dolar Singapura sebagai ucapan terima kasih," katanya dalam sidang yang dipimpin hakim ketua Sulistyono tersebut.
Baca juga: Empat orang jadi tersangka korupsi dana banprov Jateng
Terdakwa Kusnin juga menerima suap yang berkaitan dengan penyusunan tuntutan dalam persidangan Surya Sudharma di PN Semarang.
Terhadap perkara pidana kepabeanan tersebut, Kusnin memerintahkan agar Surya Sudharma hanya dituntut dengan hukuman percobaan dan denda, asal membayar kekurangan bea masuk kepabeanan yang harus dibayarkan.
Atas penuntutan tersebut, terdakwa menerima uang sebesar 244 ribu dolar Singapura yang diserahkan Alvin Suherman di halaman Stasiun Tawang Semarang.
Dalam persidangan, Surya Sudharma akhirnya dituntut hukuman 1 tahun penjara dengan masa percobaan 2 tahun, serta denda sebesar Rp5 miliar.
Sebelum dituntut, Surya Sudharma telah melunasi pembayaran bea masuk kepabeanan yang harusnya dibayar sebesar Rp2,5 miliar.
Perbuatan terdakwa Kusnin tersebut dijerat secara alternatif dengan pasal 12 huruf a, atau pasal 12 huruf d, atau pasal 11, atau pasal 5 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Korupsi.
Dalam perkara ini, Kusnin juga diadili bersama dengan Benny Krisnawan dan Rustam Effendi.
Atas dakwaan jaksa tersebut, terdakwa menyatakan akan menyampaikan tanggapannya pada sidang yang akan datang.
Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Aktivitas Presiden Joko Widodo jelang pensiun, napak tilas ke mantan sekolah
12 October 2024 13:28 WIB
Terpopuler - Hukum dan Kriminal
Lihat Juga
Kos-kosan di Kelurahan Mewek Purbalingga jadi lokasi prostitusi daring, polisi tangkap dua orang
13 November 2024 15:16 WIB