Edukasi sejarah pahlawan, Pemkot Magelang gelar haul Diponegoro
Senin, 6 Januari 2020 15:57 WIB
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito (kiri) mengunjungi Museum Pangeran Diponegoro di gedung eks-Keresidenan Kedu di Kota Magelang bersama teman-teman SMP-nya saat reuni, belum lama ini. ANTARA/HO/Bagian Prokompim Pemkot Magelang
Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah menggelar Haul Pangeran Diponegoro sebagai salah satu upaya mengedukasi masyarakat tentang sejarah kepahlawanan sosok yang berjuang melawan penjajahan Belanda pada 1825-1830 itu.
"Pangeran Diponegoro memiliki jejak sejarah bagaimana melawan penjajah Belanda di Kota Magelang. Kita akan mendoakan beliau, sekaligus menjadi pembelajaran bagi generasi muda untuk mencintai bangsa ini melalui sejarah beliau," kata Ketua Umum Acara Haul Pangeran Diponegoro, Tugono di Magelang, Senin.
Pangeran Diponegoro menggelorakan Perang Jawa (1825-1830) melawan penjajahan Belanda, namun kemudian ditangkap Jenderal De Kock di Gedung Keresidenan Kedu di Kota Magelang, selanjutnya dibawa ke Batavia (Jakarta) lalu ke Manado (Sulawesi Utara), dan kemudian dipindahkan ke Makassar (Sulawesi Selatan) hingga wafatnya pada 8 Januari 1855 dalam usia 70 tahun.
Tugono yang juga Camat Magelang Tengah itu, mengatakan Pangeran Diponegoro memiliki jejak sejarah penting tentang semangat kepahlawanan bagi Bangsa Indonesia di Kota Magelang.
Baca juga: Pemkot Magelang perlakukan sama pendidikan gratis sekolah negeri-swasta
Haul Pangeran Diponegoro, ujar dia dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang, rencananya pada Rabu (8/1) di Museum BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) di kompleks gedung eks-Keresidenan Kedu di mana terdapat juga Museum Diponegoro.
"Haul tahun ini adalah pelaksanaan yang ke-3. Tahun ini akan menghadirkan Ki Roni Sodewo, Ketua Paguyuban Trah Pangeran Diponegoro (Patra Adi). Ki Sodewo akan memberikan ceramah singkat kesejarahan perjuangan Pangeran Diponegoro," kata dia.
Rangkaian acara rencananya juga diisi dengan doa bersama dan siraman rohani oleh K.H. Yakub Mubarok dari Parakan, Kabupaten Temanggung.
Pihak panitia, antara lain juga mengundang kehadiran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Pangdam IV/Diponegoro Mayor Jenderal TNI Mochamad Effendi, unsur Forpimda Kota Magelang, trah Pangeran Diponegoro, sejarawan, perwakilan pelajar se-Kota Mgaelang, dan masyarakat umum dalam acara tersebut.
Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemerintah Kota Magelang Ahmad Ludin Idris mengatakan Haul Pangeran Diponegoro salah satu acara dalam rangkaian kegiatan sepanjang 2020 bernama "Magelang Moncer Serius" (Modern, Cerdas, Sejahtera, dan Religius).
"Kegiatan ini mengolaborasikan pendidikan dan keagamaan yang diharapkan akan memperkaya khasanah keilmuan serta rohani masyarakat," kata dia.
Kegiatan "Magelang Moncer Serius 2020" dibuka melalui Gebyar Pariwisata pada malam Tahun Baru 2020 di alun-alun setempat.
Sedikitnya 46 agenda iven diselenggarakan dalam "Magelang Moncer Serius 2020", baik oleh Pemkot Magelang maupun masyarakat, antara lain terkait dengan seni, budaya, olahraga, pertanian, peternakan, dan pendidikan.
Baca juga: Pemkot Magelang beri tambahan makanan kepada "pasukan kuning"
Baca juga: Bonus atlet berprestasi dikucurkan, Pemkot Magelang serius dorong sektor olahraga
"Pangeran Diponegoro memiliki jejak sejarah bagaimana melawan penjajah Belanda di Kota Magelang. Kita akan mendoakan beliau, sekaligus menjadi pembelajaran bagi generasi muda untuk mencintai bangsa ini melalui sejarah beliau," kata Ketua Umum Acara Haul Pangeran Diponegoro, Tugono di Magelang, Senin.
Pangeran Diponegoro menggelorakan Perang Jawa (1825-1830) melawan penjajahan Belanda, namun kemudian ditangkap Jenderal De Kock di Gedung Keresidenan Kedu di Kota Magelang, selanjutnya dibawa ke Batavia (Jakarta) lalu ke Manado (Sulawesi Utara), dan kemudian dipindahkan ke Makassar (Sulawesi Selatan) hingga wafatnya pada 8 Januari 1855 dalam usia 70 tahun.
Tugono yang juga Camat Magelang Tengah itu, mengatakan Pangeran Diponegoro memiliki jejak sejarah penting tentang semangat kepahlawanan bagi Bangsa Indonesia di Kota Magelang.
Baca juga: Pemkot Magelang perlakukan sama pendidikan gratis sekolah negeri-swasta
Haul Pangeran Diponegoro, ujar dia dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang, rencananya pada Rabu (8/1) di Museum BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) di kompleks gedung eks-Keresidenan Kedu di mana terdapat juga Museum Diponegoro.
"Haul tahun ini adalah pelaksanaan yang ke-3. Tahun ini akan menghadirkan Ki Roni Sodewo, Ketua Paguyuban Trah Pangeran Diponegoro (Patra Adi). Ki Sodewo akan memberikan ceramah singkat kesejarahan perjuangan Pangeran Diponegoro," kata dia.
Rangkaian acara rencananya juga diisi dengan doa bersama dan siraman rohani oleh K.H. Yakub Mubarok dari Parakan, Kabupaten Temanggung.
Pihak panitia, antara lain juga mengundang kehadiran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Pangdam IV/Diponegoro Mayor Jenderal TNI Mochamad Effendi, unsur Forpimda Kota Magelang, trah Pangeran Diponegoro, sejarawan, perwakilan pelajar se-Kota Mgaelang, dan masyarakat umum dalam acara tersebut.
Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemerintah Kota Magelang Ahmad Ludin Idris mengatakan Haul Pangeran Diponegoro salah satu acara dalam rangkaian kegiatan sepanjang 2020 bernama "Magelang Moncer Serius" (Modern, Cerdas, Sejahtera, dan Religius).
"Kegiatan ini mengolaborasikan pendidikan dan keagamaan yang diharapkan akan memperkaya khasanah keilmuan serta rohani masyarakat," kata dia.
Kegiatan "Magelang Moncer Serius 2020" dibuka melalui Gebyar Pariwisata pada malam Tahun Baru 2020 di alun-alun setempat.
Sedikitnya 46 agenda iven diselenggarakan dalam "Magelang Moncer Serius 2020", baik oleh Pemkot Magelang maupun masyarakat, antara lain terkait dengan seni, budaya, olahraga, pertanian, peternakan, dan pendidikan.
Baca juga: Pemkot Magelang beri tambahan makanan kepada "pasukan kuning"
Baca juga: Bonus atlet berprestasi dikucurkan, Pemkot Magelang serius dorong sektor olahraga
Pewarta : M. Hari Atmoko
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Investigasi perundungan mahasiswi PPDS Undip, Kemenkes-RSUP dr Kariadi ikut bertanggung jawab
08 September 2024 16:31 WIB
Dukung "green industry", Annual Meeting 2024 BKKPII digelar di Muladi Dome Undip
07 September 2024 7:42 WIB
Mantan Ketua IDI pertanyakan penghentian aktivitas klinis Dekan FK Undip
03 September 2024 14:33 WIB
Soal mahasiswi PPDS Undip, Dokter forensik: penetapan bunuh diri harus dari penyidik
26 August 2024 19:50 WIB