Dongkrak penerimaan negara, legislator sebut sektor cukai perlu digenjot
Kamis, 20 Februari 2020 15:52 WIB
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fathan Subchi bersama rombongan meninjau ruang pamer produk milik PT Pura Group Kudus, Jawa Tengah, Kamis (20/2/2020). ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif
Kudus (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fathan Subchi mendorong pemerintah untuk mengoptimalkan sektor cukai guna mendongrak penerimaan negara karena APBN diprediksi mengalami defisit yang besar menyusul sektor pajak tak memenuhi target.
"Untuk itu, sektor cukai perlu digenjot. Salah satunya pemerintah mengusulkan cukai kantong plastik serta produk minuman berpemanis," ujarnya ditemui di sela-sela kunjungannya bersama rombongan Komisi XI DPR RI di PT Pura Group bersama Direktur Teknis dan Fasilitas Cukai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kemenkeu Nirwala Dwi Heryanto di Kudus, Jawa Tengah, Kamis.
Terkait dengan penerapan tarif cukai kantong plastik atau kresek, kata dia, Komisi XI memang sudah menyetujui.
Baca juga: DPR setujui pengenaan tarif cukai produk plastik
Hal itu, katanya, menyangkut isu lingkungan serta pemerintah daerah juga sudah berupaya membatasi pemakaian kantong plastik.
Untuk komoditas lain, seperti minuman berpemanis memang masih perlu perdebatan panjang.
"Tentunya harus mempertimbangkan banyak hal, mulai dari besaran tarif cukainya, serapan tenaga kerja, industri hingga perekonomian nasional Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)," ujarnya.
Untuk itu, lanjut dia, kajian harus dilakukan secara komprehensif supaya dialog cukup sehat.
"Ke depan sangat berat, karena dari semua indikator ekonomi global dan nasional mengalami pelemahan, sehingga pemerintah harus memutar otak berkreasi secara cerdas untuk meningkatkan pendapatan," ujarnya.
Apalagi, lanjut dia, penerimaan negara tahun sebelumnya juga tidak mencapai target, terutama penerimaan yang berasal dari pajak hanya terealisasi 84,4 persen.
Oleh karena itu, kata dia, pemerintah didorong untuk terus menggali sektor lain, seperti mineral dan batu bara.
Terkait dengan kunjungannya ke PT Pura Group Kudus, katanya, perusahaan ini merupakan mitra cukai untuk pembuatan pita cukai rokok, sehingga hendak memastikan berlangsung dengan baik dan tidak ada penyimpangan.
Selain itu, lanjut dia, patut bangga bahwa ada karya anak bangsa di bidang percetakan, pembuatan cukai, hologram serta pengaman dalam percetakan yang dipakai di sejumlah industri besar, termasuk lembaga perbankan.
Baca juga: Sri Mulyani usul minuman berpemanis juga dikenai cukai
Baca juga: Negara berpotensi tambah penerimaan Rp1,6 triliun dari cukai plastik
"Untuk itu, sektor cukai perlu digenjot. Salah satunya pemerintah mengusulkan cukai kantong plastik serta produk minuman berpemanis," ujarnya ditemui di sela-sela kunjungannya bersama rombongan Komisi XI DPR RI di PT Pura Group bersama Direktur Teknis dan Fasilitas Cukai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kemenkeu Nirwala Dwi Heryanto di Kudus, Jawa Tengah, Kamis.
Terkait dengan penerapan tarif cukai kantong plastik atau kresek, kata dia, Komisi XI memang sudah menyetujui.
Baca juga: DPR setujui pengenaan tarif cukai produk plastik
Hal itu, katanya, menyangkut isu lingkungan serta pemerintah daerah juga sudah berupaya membatasi pemakaian kantong plastik.
Untuk komoditas lain, seperti minuman berpemanis memang masih perlu perdebatan panjang.
"Tentunya harus mempertimbangkan banyak hal, mulai dari besaran tarif cukainya, serapan tenaga kerja, industri hingga perekonomian nasional Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)," ujarnya.
Untuk itu, lanjut dia, kajian harus dilakukan secara komprehensif supaya dialog cukup sehat.
"Ke depan sangat berat, karena dari semua indikator ekonomi global dan nasional mengalami pelemahan, sehingga pemerintah harus memutar otak berkreasi secara cerdas untuk meningkatkan pendapatan," ujarnya.
Apalagi, lanjut dia, penerimaan negara tahun sebelumnya juga tidak mencapai target, terutama penerimaan yang berasal dari pajak hanya terealisasi 84,4 persen.
Oleh karena itu, kata dia, pemerintah didorong untuk terus menggali sektor lain, seperti mineral dan batu bara.
Terkait dengan kunjungannya ke PT Pura Group Kudus, katanya, perusahaan ini merupakan mitra cukai untuk pembuatan pita cukai rokok, sehingga hendak memastikan berlangsung dengan baik dan tidak ada penyimpangan.
Selain itu, lanjut dia, patut bangga bahwa ada karya anak bangsa di bidang percetakan, pembuatan cukai, hologram serta pengaman dalam percetakan yang dipakai di sejumlah industri besar, termasuk lembaga perbankan.
Baca juga: Sri Mulyani usul minuman berpemanis juga dikenai cukai
Baca juga: Negara berpotensi tambah penerimaan Rp1,6 triliun dari cukai plastik
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024