Warga AS yang dibekuk Venezuela berniat tangkap Presiden Maduro
Kamis, 7 Mei 2020 15:50 WIB
Presiden Venezuela Nicolas Maduro berjabat tangan dengan seorang tentara saat ia menghadiri upacara ulang tahun Tentara Nasional Venezuela di Caracas,Venezuela, Minggu (4/8/2019) . REUTERS/HANDOUT
Caracas (ANTARA) - Stasiun televisi Venezuela pada Rabu (6/5) menayangkan sebuah video berisi pernyataan seorang warga Amerika Serikat, Luke Denman, bahwa ia diperintahkan menguasai bandara Caracas dan menangkap Presiden Nicolas Maduro untuk diterbangkan ke Amerika Serikat.
Pihak berwenang Venezuela pada Senin (4/5) membekuk Denman beserta satu warga AS lain, bernama Airan Berry, dan 11 "teroris" lainnya .
Maduro menyebutkan bahwa orang-orang itu sedang melancarkan gerakan yang ia sebut sebagai persekongkolan gagal, yang dikoordinasikan dengan Washington untuk memasuki wilayah Venezuela melalui perairan Karibia dan membawa misi untuk menggulingkannya dari kursi kepemimpinan.
"Donald Trump adalah pemimpin langsung invasi ini," kata Maduro dalam pernyataan melalui televisi setelah video Denman ditayangkan.
Presiden AS Donald Trump telah membantah terlibat.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan pada Rabu bahwa pemerintah AS akan menggunakan "semua cara" untuk mengupayakan pemulangan kedua warga AS itu, jika mereka ditahan di Venezuela.
Dalam pernyataan video dari sebuah lokasi yang tidak disebutkan, Denman (34 tahun) menjawab pertanyaan dari seseorang yang berbicara menggunakan Bahasa Inggris.
Saat menjawab pertanyaan, Denman mengatakan ia mengemban misi untuk mengendalikan bandara dan memastikan keamanan di wilayah sekitar, namun tidak jelas bagaimana ia dan timnya berencana membawa Maduro masuk pesawat.
"Saya sedang membantu rakyat Venezuela mendapatkan kembali hak untuk mengendalikan negara mereka," kata Denman dalam video.
Denman dan Berry adalah mantan anggota pasukan khusus yang pernah bekerja sama dengan Jordan Goudreau, seorang veteran militer Amerika yang mengepalai Silvercorp USA, perusahaan keamanan yang berpusat di Florida.
Sumber: Reuters
Pihak berwenang Venezuela pada Senin (4/5) membekuk Denman beserta satu warga AS lain, bernama Airan Berry, dan 11 "teroris" lainnya .
Maduro menyebutkan bahwa orang-orang itu sedang melancarkan gerakan yang ia sebut sebagai persekongkolan gagal, yang dikoordinasikan dengan Washington untuk memasuki wilayah Venezuela melalui perairan Karibia dan membawa misi untuk menggulingkannya dari kursi kepemimpinan.
"Donald Trump adalah pemimpin langsung invasi ini," kata Maduro dalam pernyataan melalui televisi setelah video Denman ditayangkan.
Presiden AS Donald Trump telah membantah terlibat.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan pada Rabu bahwa pemerintah AS akan menggunakan "semua cara" untuk mengupayakan pemulangan kedua warga AS itu, jika mereka ditahan di Venezuela.
Dalam pernyataan video dari sebuah lokasi yang tidak disebutkan, Denman (34 tahun) menjawab pertanyaan dari seseorang yang berbicara menggunakan Bahasa Inggris.
Saat menjawab pertanyaan, Denman mengatakan ia mengemban misi untuk mengendalikan bandara dan memastikan keamanan di wilayah sekitar, namun tidak jelas bagaimana ia dan timnya berencana membawa Maduro masuk pesawat.
"Saya sedang membantu rakyat Venezuela mendapatkan kembali hak untuk mengendalikan negara mereka," kata Denman dalam video.
Denman dan Berry adalah mantan anggota pasukan khusus yang pernah bekerja sama dengan Jordan Goudreau, seorang veteran militer Amerika yang mengepalai Silvercorp USA, perusahaan keamanan yang berpusat di Florida.
Sumber: Reuters
Pewarta : Tia Mutiasari
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
FKS Foundation bersama PT Tiga Pilar Sejahtera bangun sarana air bersih untuk warga Sragen
14 December 2024 13:04 WIB
Warga terima pembayaran ganti rugi tanah untuk pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen
12 December 2024 15:29 WIB
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Polresta Surakarta cek kursi jemaah dan mimbar Gereja Santo Antonius Purbayan
23 December 2024 15:32 WIB