Pekalongan (ANTARA) - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mendorong penanganan pasien COVID-19 di Rumah Sakit Umum Bendan Kota Pekalongan, Jawa Tengah, ditingkatkan seperti penambahan ventilator, ruang ICU, dan ruang rawat pasien.

"Kami sudah diskusi dengan direktur rumah sakit (RSUD Bendan, red.) terkait apa saja yang diperlukan untuk peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di sini, termasuk soal penanganan COVID-19," katanya di Pekalongan, Selasa.

Kunjungannya ke RSUD Bendan untuk melihat sejauh mana layanan kesehatan di rumah sakit tersebut, termasuk menyangkut penanganan penyakit prioritas seperti Tubercolosis (TBC), HIV, dan kekerdilan.

"Info dari pihak rumah sakit, baru ada 18 tempat tidur padahal jumlah pasien positif COVID-19 yang dirawat di rumah sakit itu ada 22 orang. Tentunya hal ini jadi perhatian," katanya.

Pihaknya segera melakukan koordinasi untuk membantu meningkatkan layanan kesehatan di RSUD Bendan, terutama menyangkut penanganan kasus COVID-19.

Di RSUD Bendan, kata dia, saat ini memang terdapat Lab Biosafety (BSL) untuk menguji spesimen COVID-19 pasien positif di Pekalongan dan sekitarnya.

"Hanya saja belum bisa beroperasi lantaran sejumlah keterbatasan, di antaranya ketersediaan alat ektraksi otomatis dan reagen. Adapun alat tes PCR (Polymerase Chain Reaction) sudah ada dengan kemampuan hingga 94 spesimen," katanya.

Muhadjir juga menyampaikan pesan Presiden Jokowi terkait dengan penanganan COVID-19, yaitu menekan kasus penyebaran virus, kenaikan tingkat persentase kesembuhan, serta menurunkan tingkat kematian.

"Ini butuh sinergi semua pihak. Kuncinya ada di penguatan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, dan 3T yaitu 'testing, tracing, dan treatment'," katanya.