Jamin kelancaran perjalanan KA, kondisi Terowongan Ijo dicek
Sabtu, 17 April 2021 21:39 WIB
Kepala PT KAI Daop 5 Purwokerto Joko Widagdo (baju biru) beserta manajemen KAI Purwokerto saat mengecek kondisi Terowongan Ijo di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Sabtu (17/4/2021). ANTARA/HO-KAI Purwokerto
Purwokerto (ANTARA) - Manajemen PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto melakukan pengecekan kondisi Terowongan Ijo di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, guna memastikan keamanan, keselamatan, dan kelancaran perjalanan kereta api.
"Pemeriksaan lintas ini rutin dan terus-menerus kami lakukan untuk meningkatkan keamanan serta keselamatan perjalanan kereta api," kata Kepala PT KAI Daop 5 Purwokerto Joko Widagdo didampingi Manajer Humas Ayep Hanapi di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu malam.
Dalam pemeriksaan yang dilakukan pada Sabtu siang, pihaknya berjalan kaki dari Stasiun Ijo menuju Terowongan Ijo.
Menurut dia, pemeriksaan atau pengecekan yang dilakukan meliputi kondisi rel, bantalan, termasuk saluran air di dalam Terowongan Ijo.
"Pemeriksaan saluran air untuk memastikan tidak adanya sumbatan yang dapat mengakibatkan terjadinya genangan karena saat sekarang masih sering turun hujan," katanya.
Da mengatakan kondisi Terowongan Ijo saat sekarang jauh lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya karena merupakan terowongan baru dan posisi rel lebih tinggi dibandingkan dengan terowongan lama yang sempat terendam genangan air beberapa tahun lalu.
Dalam hal ini, Terowongan Ijo baru yang pembangunannya selesai pada 2020 itu berada di sebelah utara terowongan lama yang dibangun pada 1885-1886.
Terowongan Ijo yang saat sekarang difungsikan (terowongan baru) memiliki panjang 581 meter dengan diameter 9 meter itu terdiri atas dua jalur kereta api, sedangkan terowongan lama yang sudah tidak difungsikan memiliki panjang 580 meter dan hanya terdiri atas satu jalur kereta api.
Baca juga: KAI segera luncurkan KA Kertanegara jalur Purwokerto-Malang
Lebih lanjut, Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Ayep Hanapi mengatakan pemeriksaan rutin tersebut tetap dilakukan meskipun saat Lebaran 2021 tidak ada masa angkutan Lebaran.
Dalam pemeriksaan tersebut, kata dia, pihaknya tidak menemukan permasalahan menonjol di sepanjang lintas atau jalur kereta api.
"Kemarin, kami melakukan pemeriksaan Terowongan Notog dan Terowongan Kebasen termasuk jalan dan jembatan, pemeriksaan rutin, meskipun besok tidak ada angkutan lebaran. Kami menyesuaikan instruksi pemerintah, mulai tanggal 6-17 Mei tidak boleh mudik, untuk perjalanan kereta api luar biasa (KLB), kami menunggu dari pusat," katanya.
Disinggung mengenai pengoperasikan kereta api aglomerasi di wilayah PT KAI Daop 5 Purwokerto pada masa larangan mudik lebaran, dia mengatakan pihaknya masih menunggu instruksi dari pusat apakah KA Kamandaka dan KA Joglosemarkerto tetap ikut dibatalkan perjalanannya ataukah ada kebijakan lainnya.
"Sementara untuk penjualan tiket kereta api, di-'running' sampai tanggal 5 Mei," katanya.
Baca juga: KAI mulai berlakukan Grafik Perjalanan Kereta Api 2021
Baca juga: KAI buka layanan GeNose di 4 stasiun Daop Purwokerto
"Pemeriksaan lintas ini rutin dan terus-menerus kami lakukan untuk meningkatkan keamanan serta keselamatan perjalanan kereta api," kata Kepala PT KAI Daop 5 Purwokerto Joko Widagdo didampingi Manajer Humas Ayep Hanapi di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu malam.
Dalam pemeriksaan yang dilakukan pada Sabtu siang, pihaknya berjalan kaki dari Stasiun Ijo menuju Terowongan Ijo.
Menurut dia, pemeriksaan atau pengecekan yang dilakukan meliputi kondisi rel, bantalan, termasuk saluran air di dalam Terowongan Ijo.
"Pemeriksaan saluran air untuk memastikan tidak adanya sumbatan yang dapat mengakibatkan terjadinya genangan karena saat sekarang masih sering turun hujan," katanya.
Da mengatakan kondisi Terowongan Ijo saat sekarang jauh lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya karena merupakan terowongan baru dan posisi rel lebih tinggi dibandingkan dengan terowongan lama yang sempat terendam genangan air beberapa tahun lalu.
Dalam hal ini, Terowongan Ijo baru yang pembangunannya selesai pada 2020 itu berada di sebelah utara terowongan lama yang dibangun pada 1885-1886.
Terowongan Ijo yang saat sekarang difungsikan (terowongan baru) memiliki panjang 581 meter dengan diameter 9 meter itu terdiri atas dua jalur kereta api, sedangkan terowongan lama yang sudah tidak difungsikan memiliki panjang 580 meter dan hanya terdiri atas satu jalur kereta api.
Baca juga: KAI segera luncurkan KA Kertanegara jalur Purwokerto-Malang
Lebih lanjut, Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Ayep Hanapi mengatakan pemeriksaan rutin tersebut tetap dilakukan meskipun saat Lebaran 2021 tidak ada masa angkutan Lebaran.
Dalam pemeriksaan tersebut, kata dia, pihaknya tidak menemukan permasalahan menonjol di sepanjang lintas atau jalur kereta api.
"Kemarin, kami melakukan pemeriksaan Terowongan Notog dan Terowongan Kebasen termasuk jalan dan jembatan, pemeriksaan rutin, meskipun besok tidak ada angkutan lebaran. Kami menyesuaikan instruksi pemerintah, mulai tanggal 6-17 Mei tidak boleh mudik, untuk perjalanan kereta api luar biasa (KLB), kami menunggu dari pusat," katanya.
Disinggung mengenai pengoperasikan kereta api aglomerasi di wilayah PT KAI Daop 5 Purwokerto pada masa larangan mudik lebaran, dia mengatakan pihaknya masih menunggu instruksi dari pusat apakah KA Kamandaka dan KA Joglosemarkerto tetap ikut dibatalkan perjalanannya ataukah ada kebijakan lainnya.
"Sementara untuk penjualan tiket kereta api, di-'running' sampai tanggal 5 Mei," katanya.
Baca juga: KAI mulai berlakukan Grafik Perjalanan Kereta Api 2021
Baca juga: KAI buka layanan GeNose di 4 stasiun Daop Purwokerto
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
UMP targetkan terima 6.000 mahasiswa baru program reguler pada tahun 2025
03 November 2024 14:03 WIB
Dukung agrowisata berkelanjutan, Tim Dosen Unsoed beri pelatihan produk olahan stroberi
31 October 2024 15:26 WIB
Akademisi Unsoed: Kampung Cibun siap menjadi ikon Kampung Cinta Budaya Nusantara Banyumas
29 October 2024 17:41 WIB
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Hashim Djojohadikusumo pikat pendanaan hijau EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan
14 November 2024 21:08 WIB