IMM Komisariat Farmasi UMP laksanakan penyuluhan dan cek kesehatan gratis
Selasa, 4 Mei 2021 13:03 WIB
IMM Komisariat Farmasi UMP saat menggelar penyuluhan dan pengecekan kesehatan secara gratis bagi warga Kelurahan Karangklesem, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Sabtu (1/5/2021). (ANTARA/HO-UMP)
Purwokerto (ANTARA) - Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto (IMM) melaksanakan kegiatan penyuluhan dan pengecekan kesehatan secara gratis dengan tema "Hindari Diabetes dan Hipertensi Sejak Dini Guna Mewujudkan Hidup Sehat".
Kegiatan yang berlangsung di Pusat Studi Dakwah Komunitas (PSDK) UMP, Kelurahan Karangklesem, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Sabtu (1/5), menyasar warga setempat yang berusia 50-60 tahun serta dihadiri Pimpinan PSDK UMP, Koordinator Komisariat IMM UMP, DPM Fakultas Farmasi, dan BEM Fakultas Farmasi.
Ketua PSDK UMP Bayu Kurniawan mengatakan pandemi COVID-19 dan bulan suci Ramadhan tidak menyurutkan semangat kader IMM Komisariat Farmasi untuk selalu memberikan kontribusi kepada masyarakat yang membutuhkan, salah satunya melalui kegiatan penyuluhan kesehatan.
"Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat menjadikan masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan. Saya bersama dengan almarhum Dr Anjar Nugroho (mantan Rektor UMP, red.) mendirikan PSDK ini dengan tujuan untuk implementasi teologi Surah Al-Maun dalam kehidupan bermasyarakat dengan cara membuat masyarakat lebih mandiri dan kreatif," katanya.
Baca juga: Ini yang dilakukan Mapala "Satria" UMP dalam memperingati Hari Bumi
Dalam hal ini, kata dia, PSDK adalah tempat komunitas yang kegiatannya sangat padat dan diisi dengan berbagai kegiatan yang bernilai positif.
Ketua Umum IMM Komisariat Farmasi Febian Nur Arifin mengatakakan penyakit hipertensi dan diabetes merupakan penyakit yang perlu diwaspadai.
“Penyakit hipertensi merupakan penyakit tingkat pertama di dunia, sedangkan diabetes melitus merupakan penyakit tingkat keempat di dunia yang mana keduanya merupakan penyakit silent killer. Maka dari itu perlu waspada, khususnya pada lansia," katanya.
Menurut dia, kegiatan tersebut bertujuan untuk mencapai hidup sehat dengan cara mengajak masyarakat berperilaku baik secara individu ataupun kelompok, sehingga lebih sadar akan pentingnya pola hidup sehat.
Penyuluhan kesehatan tersebut disampaikan oleh dr Susiyadi SAn dan dilanjutkan dengan pengecekan kesehatan kepada seluruh warga yang hadir. Pengecekan kesehatan tersebut meliputi berat badan, tekanan darah, dan gula darah.
Kegiatan diakhiri dengan pembagian paket sembako yang terdiri atas beras, minyak, gula, teh, dan mi instan sumbangan sejumlah donatur. (Tgr)
Baca juga: Seorang penyandang disabilitas asal Banjarnegara resmi menjadi mahasiswa UMP
Baca juga: UMP jalin kerja sama dengan perguruan tinggi di Filipina
Kegiatan yang berlangsung di Pusat Studi Dakwah Komunitas (PSDK) UMP, Kelurahan Karangklesem, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Sabtu (1/5), menyasar warga setempat yang berusia 50-60 tahun serta dihadiri Pimpinan PSDK UMP, Koordinator Komisariat IMM UMP, DPM Fakultas Farmasi, dan BEM Fakultas Farmasi.
Ketua PSDK UMP Bayu Kurniawan mengatakan pandemi COVID-19 dan bulan suci Ramadhan tidak menyurutkan semangat kader IMM Komisariat Farmasi untuk selalu memberikan kontribusi kepada masyarakat yang membutuhkan, salah satunya melalui kegiatan penyuluhan kesehatan.
"Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat menjadikan masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan. Saya bersama dengan almarhum Dr Anjar Nugroho (mantan Rektor UMP, red.) mendirikan PSDK ini dengan tujuan untuk implementasi teologi Surah Al-Maun dalam kehidupan bermasyarakat dengan cara membuat masyarakat lebih mandiri dan kreatif," katanya.
Baca juga: Ini yang dilakukan Mapala "Satria" UMP dalam memperingati Hari Bumi
Dalam hal ini, kata dia, PSDK adalah tempat komunitas yang kegiatannya sangat padat dan diisi dengan berbagai kegiatan yang bernilai positif.
Ketua Umum IMM Komisariat Farmasi Febian Nur Arifin mengatakakan penyakit hipertensi dan diabetes merupakan penyakit yang perlu diwaspadai.
“Penyakit hipertensi merupakan penyakit tingkat pertama di dunia, sedangkan diabetes melitus merupakan penyakit tingkat keempat di dunia yang mana keduanya merupakan penyakit silent killer. Maka dari itu perlu waspada, khususnya pada lansia," katanya.
Menurut dia, kegiatan tersebut bertujuan untuk mencapai hidup sehat dengan cara mengajak masyarakat berperilaku baik secara individu ataupun kelompok, sehingga lebih sadar akan pentingnya pola hidup sehat.
Penyuluhan kesehatan tersebut disampaikan oleh dr Susiyadi SAn dan dilanjutkan dengan pengecekan kesehatan kepada seluruh warga yang hadir. Pengecekan kesehatan tersebut meliputi berat badan, tekanan darah, dan gula darah.
Kegiatan diakhiri dengan pembagian paket sembako yang terdiri atas beras, minyak, gula, teh, dan mi instan sumbangan sejumlah donatur. (Tgr)
Baca juga: Seorang penyandang disabilitas asal Banjarnegara resmi menjadi mahasiswa UMP
Baca juga: UMP jalin kerja sama dengan perguruan tinggi di Filipina
Pewarta : KSM
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
UMP targetkan terima 6.000 mahasiswa baru program reguler pada tahun 2025
03 November 2024 14:03 WIB