Menko PMK minta UMP dirikan pusat rehabilitasi narkoba bagi anak-anak
Jumat, 28 Mei 2021 14:07 WIB
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy saat menyampaikan pidato ilmiah pada puncak perayaan Milad Ke-56 Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) di Auditorium Ukhuwah Islamiyah UMP, Kabupaten Banyumas, Jumat (28/5/2021). ANTARA/Sumarwoto
Purwokerto (ANTARA) - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mendorong Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, untuk mendirikan pusat rehabilitasi narkoba bagi anak-anak.
"Saya sarankan Pak Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (Rektor UMP Dr Jebul Suroso, red.) jangan mendorong banyaknya panti asuhan, itu sangat bagus juga, tetapi kalau bisa UM Purwokerto ini memelopori didirikannya pusat rehabilitasi anak penyandang obat-obatan terlarang," katanya di Purwokerto, Jumat.
Menteri mengatakan hal itu saat menyampaikan Pidato Ilmiah dalam rangka puncak peringatan Milad Ke-56 Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang digelar di Auditorium Ukhuwah Islamiyah, Kampus I UMP.
Menurut dia, saat sekarang banyak anak tingkat sekolah dasar yang kecanduan obat-obatan terlarang.
"Jadi sekarang serangan mereka yang punya kepentingan buruk, yaitu menghancurkan masa depan Indonesia dengan merusak generasi bibit-bibit bangsa ini, itu dimulai dari paling bawah sekarang. Yang saya tahu sendiri itu adalah mohon maaf ini, wilayah Kalimantan," katanya.
Ia mengatakan narkoba dari negara tetangga yang masuk wilayah Kalimantan itu masuk melalui jalur-jalur tikus dan jalur tikus itu selanjutnya sampai ke desa sehingga pintu masuk pertamanya di desa.
Oleh karena di desa, kata dia, narkoba tersebut menyasar ke anak-anak desa yang tidak tahu bahwa itu obat-obatan terlarang, semula gratisan namun lama-lama harus bayar.
"Termasuk juga pekerja perkebunan. Pekerja perkebunan kelapa sawit itu diberitahu bahwa itu obat kuat, supaya kerjanya bisa tahan, ya memang tahan bener satu-dua kali, kalau terus-terusan ya 'logrek' karena obat-obatan terlarang," katanya.
Menurut dia, hal itu menunjukkan bahwa jaringan peredaran narkoba sudah sangat parah apalagi dengan adanya pandemi COVID-19 perhatian terhadap hal-hal semacam itu semakin agak terabaikan.
Terkait dengan hal itu, Menteri Muhadjir mengaku sangat mendukung kegiatan rehabilitasi bagi anak-anak pecandu narkoba.
"Ini memang harus ada gerakan besar-besaran untuk menyelamatkan generasi muda kita, generasi anak-anak kita, bibit-bibit kita," katanya menegaskan.
Dalam kesempatan itu, Menteri Muhadjir mengharapkan Universitas Muhammadiyah Purwokerto ke depan akan semakin berkibar dan namanya semakin menjulang tinggi serta menjadi pemancar cahaya khususnya untuk Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dan umumnya Indonesia.
Selain itu, kata dia, UMP juga diharapkan betul-betul memainkan peranan yang signifikan untuk kepentingan kemajuan bangsa ke depan.
Baca juga: UMP dipercaya Kemendikbud selenggarakan Diklat Calon Kepala Sekolah
Baca juga: Dosen UMP bangga PathGen wakili Indonesia di Extreme Tech Challenge
"Saya sarankan Pak Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (Rektor UMP Dr Jebul Suroso, red.) jangan mendorong banyaknya panti asuhan, itu sangat bagus juga, tetapi kalau bisa UM Purwokerto ini memelopori didirikannya pusat rehabilitasi anak penyandang obat-obatan terlarang," katanya di Purwokerto, Jumat.
Menteri mengatakan hal itu saat menyampaikan Pidato Ilmiah dalam rangka puncak peringatan Milad Ke-56 Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang digelar di Auditorium Ukhuwah Islamiyah, Kampus I UMP.
Menurut dia, saat sekarang banyak anak tingkat sekolah dasar yang kecanduan obat-obatan terlarang.
"Jadi sekarang serangan mereka yang punya kepentingan buruk, yaitu menghancurkan masa depan Indonesia dengan merusak generasi bibit-bibit bangsa ini, itu dimulai dari paling bawah sekarang. Yang saya tahu sendiri itu adalah mohon maaf ini, wilayah Kalimantan," katanya.
Ia mengatakan narkoba dari negara tetangga yang masuk wilayah Kalimantan itu masuk melalui jalur-jalur tikus dan jalur tikus itu selanjutnya sampai ke desa sehingga pintu masuk pertamanya di desa.
Oleh karena di desa, kata dia, narkoba tersebut menyasar ke anak-anak desa yang tidak tahu bahwa itu obat-obatan terlarang, semula gratisan namun lama-lama harus bayar.
"Termasuk juga pekerja perkebunan. Pekerja perkebunan kelapa sawit itu diberitahu bahwa itu obat kuat, supaya kerjanya bisa tahan, ya memang tahan bener satu-dua kali, kalau terus-terusan ya 'logrek' karena obat-obatan terlarang," katanya.
Menurut dia, hal itu menunjukkan bahwa jaringan peredaran narkoba sudah sangat parah apalagi dengan adanya pandemi COVID-19 perhatian terhadap hal-hal semacam itu semakin agak terabaikan.
Terkait dengan hal itu, Menteri Muhadjir mengaku sangat mendukung kegiatan rehabilitasi bagi anak-anak pecandu narkoba.
"Ini memang harus ada gerakan besar-besaran untuk menyelamatkan generasi muda kita, generasi anak-anak kita, bibit-bibit kita," katanya menegaskan.
Dalam kesempatan itu, Menteri Muhadjir mengharapkan Universitas Muhammadiyah Purwokerto ke depan akan semakin berkibar dan namanya semakin menjulang tinggi serta menjadi pemancar cahaya khususnya untuk Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dan umumnya Indonesia.
Selain itu, kata dia, UMP juga diharapkan betul-betul memainkan peranan yang signifikan untuk kepentingan kemajuan bangsa ke depan.
Baca juga: UMP dipercaya Kemendikbud selenggarakan Diklat Calon Kepala Sekolah
Baca juga: Dosen UMP bangga PathGen wakili Indonesia di Extreme Tech Challenge
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024