Kesulitan mengedukasi warga dalam menerapkan protokol kesehatan ini menjadi salah satu persoalan yang dibahas dalam acara "Rembug Desa" secara daring di Pendapa Kabupaten Cilacap, Kamis, yang diikuti 227 lurah/kades se-Kabupaten Cilacap.
Strategi pemerintah untuk mencegah penyebaran virus Korona telah ditetapkan dimulai dari rumah ke rumah di lingkungan pemukiman, di antaranya dari RT/RW, lingkungan, dan desa-desa. Salah satu pokok protokol kesehatan yang paling sering ditegaskan untuk dilaksanakan adalah memakai masker sesuai standar kesehatan.
"Rata-rata warga merasa jenuh, ada juga yang beralasan karena aktivitasnya di sawah jadi merasa bebas tidak pakai masker," kata Kepala Desa Padangsari, Mahruri.
Hal senada disampaikan Kepala Desa Karangtengah, Suhartono, dan Kepala Desa Pesawahan, Wasito, yakni meski sudah sering diedukasi dan disosialisasi, namun sekitar 50 persen warganya tidak taat protokol kesehatan.
"Sulit sekali memberikan penyadaran pada masyarakat untuk menerapkan prokes. Sulit sekali, padahal kami sudah keliling membagikan masker dan sosialisasi," ujar Suhartono.
Ada kepala desa yang mengadu soal kesulitan menata pasar, meminta izin membuka tempat pariwisata hingga meminta vaksin dan meminta tambahan tenaga medis.
"Kami minta bantuan vaksin Pak, ada banyak warga kami yang ingin kerja ke luar negeri. Syaratnya harus divaksin, kami sudah menghubungi puskesmas tapi belum ada jawaban. Kami mohon agar ini dibantu Pak," kata Kepala Desa Karangturi, Misar.
"Tolong Pak Yuli (kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah) dicatat dan segera ditindaklanjuti ya, itu dibantu warganya apakah vaksin dan tenaga kesehatan," kata dia, yang menyatakan "Rembug Desa" memang bertujuan menggali persoalan faktual di masyarakat.
Menurut dia, pandemi Covid-19 tidak bisa dilawan hanya dengan data yang ada di laporan pejabat, namun harus didahului dengan mendengar suara masyarakat di setiap level.
Selain itu, semua kepala desa juga melaporkan telah mengoptimalkan anggaran 8 persen dari dana desa untuk penanganan pandemi Covid-19.
Baca juga: SG bagikan 12.500 paket prokes untuk masyarakat rentan
Baca juga: Kudus bakal tetap batasi mobilitas dan perketat prokes saat PPKM berakhir