Antisipasi penyebaran COVID-19 di sekolah, Pemkab Kudus lakukan tes PCR
Jumat, 14 Januari 2022 19:27 WIB
Seorang siswa SD 1 Temulus, Kecamatan Mejobo, Kudus, menjalani tes usap Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui ada tidaknya virus penyebab corona, Jumat (14/1/2022). ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif.
Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai melaksanakan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) terhadap para siswa maupun guru di semua sekolah sebagai langkah antisipasi penyebaran penyakit virus Corona (COVID-19), terutama virus varian baru.
"Tes PCR atau tes untuk mengetahui ada atau tidaknya virus penyebab Corona dilakukan jenjang sekolah dasar (SD) hingga SMA atau sederajat di Kabupaten Kudus," kata Bupati Kudus Hartopo saat meninjau pelaksanaan tes PCR di SD 1 Temulus, Kecamatan Mejobo, Kudus, Jumat.
Jika hasilnya ada yang positif, kata dia, pembelajaran tatap muka (PTM) tidak akan langsung dihentikan, melainkan akan dilakukan penelusuran kontak eratnya.
Pembelajaran tatap muka, kata dia, tetap jalan, sedangkan yang dinyatakan positif akan diminta karantina, sementara yang membutuhkan perawatan medis akan dirujuk ke fasilitas kesehatan.
Ia mengungkapkan tes PCR tersebut dilakukan secara sampel, sedangkan pengambilannya akan terus dilakukan secara bertahap terhadap semua sekolah. Terlebih, reagen dan peralatannya tersedia.
Baca juga: 33 siswa dan guru MAN 2 Surakarta jalani tes usap PCR
Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui keadaan sesungguhnya dari pelaksanaan PTM di Kudus, apakah aman dari corona atau tidak.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kudus Andini Aridewi menyampaikan tes PCR di SD 1 Temulus dilakukan terhadap 20 siswa dan 15 guru karena rujukannya sebesar 10 persen di setiap sekolah.
Ia mencatat selama tiga hari sudah melaksanakan tes PCR di 20 sekolah di Kabupaten Kudus. Dengan tes PCR bertujuan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, dibandingkan menggunakan tes cepat.
Tes PCR, kata dia, juga akan menyasar masyarakat umum dengan metode sampel secara acak. Sedangkan target setiap pekannya minimal 820 orang yang sudah tes PCR.
"Stok reagen dan alat kesehatan lainnya dipastikan memadai. Bahkan, Dinas Kesehatan Kudus juga sudah memiliki alat PCR dan saat ini menunggu hasil asesmen dari Kementerian Kesehatan sebelum digunakan. Kami juga masih melengkapi persyaratannya agar alat PCR tersebut mendapatkan izin operasional," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Batang sediakan layanan tes PCR gratis bagi warga
Baca juga: Penurunan tarif RT-PCR perlu diapresiasi
"Tes PCR atau tes untuk mengetahui ada atau tidaknya virus penyebab Corona dilakukan jenjang sekolah dasar (SD) hingga SMA atau sederajat di Kabupaten Kudus," kata Bupati Kudus Hartopo saat meninjau pelaksanaan tes PCR di SD 1 Temulus, Kecamatan Mejobo, Kudus, Jumat.
Jika hasilnya ada yang positif, kata dia, pembelajaran tatap muka (PTM) tidak akan langsung dihentikan, melainkan akan dilakukan penelusuran kontak eratnya.
Pembelajaran tatap muka, kata dia, tetap jalan, sedangkan yang dinyatakan positif akan diminta karantina, sementara yang membutuhkan perawatan medis akan dirujuk ke fasilitas kesehatan.
Ia mengungkapkan tes PCR tersebut dilakukan secara sampel, sedangkan pengambilannya akan terus dilakukan secara bertahap terhadap semua sekolah. Terlebih, reagen dan peralatannya tersedia.
Baca juga: 33 siswa dan guru MAN 2 Surakarta jalani tes usap PCR
Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui keadaan sesungguhnya dari pelaksanaan PTM di Kudus, apakah aman dari corona atau tidak.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kudus Andini Aridewi menyampaikan tes PCR di SD 1 Temulus dilakukan terhadap 20 siswa dan 15 guru karena rujukannya sebesar 10 persen di setiap sekolah.
Ia mencatat selama tiga hari sudah melaksanakan tes PCR di 20 sekolah di Kabupaten Kudus. Dengan tes PCR bertujuan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, dibandingkan menggunakan tes cepat.
Tes PCR, kata dia, juga akan menyasar masyarakat umum dengan metode sampel secara acak. Sedangkan target setiap pekannya minimal 820 orang yang sudah tes PCR.
"Stok reagen dan alat kesehatan lainnya dipastikan memadai. Bahkan, Dinas Kesehatan Kudus juga sudah memiliki alat PCR dan saat ini menunggu hasil asesmen dari Kementerian Kesehatan sebelum digunakan. Kami juga masih melengkapi persyaratannya agar alat PCR tersebut mendapatkan izin operasional," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Batang sediakan layanan tes PCR gratis bagi warga
Baca juga: Penurunan tarif RT-PCR perlu diapresiasi
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024