Dosen FPIK Unsoed jalin kerja sama penelitian dengan universitas di Korea
Selasa, 19 April 2022 20:41 WIB
Dosen peneliti FPIK Unsoed, Dr. Maria Dyah Nur Meinita bersama peneliti Korea Selatan. ANTARA/Dokumentasi Pribadi/Maria Dyah Nur Meinita
Purwokerto (ANTARA) - Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan (FPIK) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Dr. Maria Dyah Nur Meinita melaksanakan kerja sama penelitian di bidang bioteknologi rumput laut dengan dua universitas di Korea Selatan.
Dalam hal ini, kerja sama tersebut dilaksanakan dengan Laboratorium Marine Biosystem Engineering, Pukyong National University, dan Academy-Industry Coorporation, Seafood Research Center, Silla University.
Penelitian meliputi pengembangan rumput laut sebagai bahan bioenergi, bahan kimia penting dan bioaktif. Kerja sama penelitian ini dilaksanakan dengan skema World Class Research 2021 yang juga mendapat dukungan dari Ministry of Oceans and Fisheries, Korea Selatan.
Sejak 2009, Maria meneliti rumput laut (makroalga) sebagai bahan baku penghasil bioenergi dan senyawa bioaktif. Penelitian pada tahun 2022 merupakan rangkaian penelitian lanjutan dari apa yang sudah dikerjakan sejak 2010.
Kerja sama penelitian tersebut juga melibatkan dua alumni FPIK Unsoed, yaitu Bertoka Fajar, S.Kel., M.Si., dan Dr. Eng. Gabriel Tirtawijaya.
"Korea dipilih sebagai mitra kerja sama penelitian karena negara ini merupakan salah satu negara penghasil rumput laut yang sangat aktif mengembangkan bioteknologi rumput laut," kata Dr. Maria.
Baca juga: Gerakan Dokter Tani, kiprah akademisi multidisiplin Unsoed tingkatkan kesehatan dan gizi masyarakat
Dia mengatakan sejak abad ke-6 sebelum Masehi, bangsa Asia Timur termasuk juga Korea sudah memanfaatkan rumput laut sebagai bahan makanan dan obat-obatan herbal.
Dr. Maria menambahkan Laboratorium Marine Biosystem Engineering, Pukyong National University, merupakan laboratorium yang berfokus pada pengembangan alga untuk menghasilkan bioenergi dan juga produk-produk bahan kimia penting yang dapat diaplikasikan dalam berbagai industri.
Pukyong National University merupakan salah satu universitas negeri ternama di Korea, yang terdepan dalam bidang perikanan dan kelautan. Sementara Academy-Industry Coorporation, Seafood Research Center, Silla University, yang didirikan pada tahun 2004 merupakan pusat riset serta jembatan antara dunia akademik dan industri perikanan dan kelautan di Korea Selatan.
Melalui kerja sama penelitian dengan dua institusi di Korea Selatan itu, Dr. Maria pada kurun waktu 2021-2022 telah menghasilkan 5 publikasi internasional di jurnal bereputasi terindeks Scopus Q1 dan Q2.
Dr. Maria yang merupakan Ketua Pusat Biosains Maritim (PSBM) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unsoed juga menginisiasi perjanjian kerja sama di bidang penelitian dan pendidikan dengan kedua institusi tersebut.
Baca juga: Gerakan Dokter Tani, kiprah akademisi multidisiplin Unsoed tingkatkan kesehatan dan gizi masyarakat
Dalam hal ini, kerja sama tersebut dilaksanakan dengan Laboratorium Marine Biosystem Engineering, Pukyong National University, dan Academy-Industry Coorporation, Seafood Research Center, Silla University.
Penelitian meliputi pengembangan rumput laut sebagai bahan bioenergi, bahan kimia penting dan bioaktif. Kerja sama penelitian ini dilaksanakan dengan skema World Class Research 2021 yang juga mendapat dukungan dari Ministry of Oceans and Fisheries, Korea Selatan.
Sejak 2009, Maria meneliti rumput laut (makroalga) sebagai bahan baku penghasil bioenergi dan senyawa bioaktif. Penelitian pada tahun 2022 merupakan rangkaian penelitian lanjutan dari apa yang sudah dikerjakan sejak 2010.
Kerja sama penelitian tersebut juga melibatkan dua alumni FPIK Unsoed, yaitu Bertoka Fajar, S.Kel., M.Si., dan Dr. Eng. Gabriel Tirtawijaya.
"Korea dipilih sebagai mitra kerja sama penelitian karena negara ini merupakan salah satu negara penghasil rumput laut yang sangat aktif mengembangkan bioteknologi rumput laut," kata Dr. Maria.
Baca juga: Gerakan Dokter Tani, kiprah akademisi multidisiplin Unsoed tingkatkan kesehatan dan gizi masyarakat
Dia mengatakan sejak abad ke-6 sebelum Masehi, bangsa Asia Timur termasuk juga Korea sudah memanfaatkan rumput laut sebagai bahan makanan dan obat-obatan herbal.
Dr. Maria menambahkan Laboratorium Marine Biosystem Engineering, Pukyong National University, merupakan laboratorium yang berfokus pada pengembangan alga untuk menghasilkan bioenergi dan juga produk-produk bahan kimia penting yang dapat diaplikasikan dalam berbagai industri.
Pukyong National University merupakan salah satu universitas negeri ternama di Korea, yang terdepan dalam bidang perikanan dan kelautan. Sementara Academy-Industry Coorporation, Seafood Research Center, Silla University, yang didirikan pada tahun 2004 merupakan pusat riset serta jembatan antara dunia akademik dan industri perikanan dan kelautan di Korea Selatan.
Melalui kerja sama penelitian dengan dua institusi di Korea Selatan itu, Dr. Maria pada kurun waktu 2021-2022 telah menghasilkan 5 publikasi internasional di jurnal bereputasi terindeks Scopus Q1 dan Q2.
Dr. Maria yang merupakan Ketua Pusat Biosains Maritim (PSBM) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unsoed juga menginisiasi perjanjian kerja sama di bidang penelitian dan pendidikan dengan kedua institusi tersebut.
Baca juga: Gerakan Dokter Tani, kiprah akademisi multidisiplin Unsoed tingkatkan kesehatan dan gizi masyarakat
Pewarta : KSM
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Kolaborasi Unsoed dan Charoen Phokhand dukung Program Makan Bergizi Gratis
17 January 2025 16:59 WIB
Inovasi sosial dalam industri perikanan, membangun kemitraan antara nelayan dan teknologi "cold storage"
30 December 2024 9:15 WIB