Purwokerto (ANTARA) - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas Budi Nugroho menyatakan selama periode 1-14 Agustus di daerah itu terjadi sembilan kejadian bencana hidrometeorologi.

"Sekarang sebenarnya telah memasuki musim kemarau, namun dalam beberapa hari terakhir kembali turun hujan," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Minggu.

Bahkan, kata dia, hujan di beberapa wilayah Banyumas tidak terprediksi sebelumnya, tiba-tiba turun hujan. Padahal, di beberapa wilayah Banyumas juga terdapat daerah rawan banjir dan longsor, sehingga terdampak bencana hidrometeorologi tersebut.

"Dalam dua pekan terakhir atau sejak awal Agustus hingga sekarang sudah ada sembilan kejadian bencana di Banyumas, baik banjir maupun longsor," katanya.

Budi mengatakan kejadian terakhir terjadi longsor pada hari Sabtu (13/8) di ruas jalan kabupaten yang masuk wilayah Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden.

Menurut dia, lereng jalan tersebut sebenarnya sedang dalam proses pembangunan talut oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas dan baru sampai tahap pembersihan serta penggalian bagian dasar talut.

"Karena terjadi hujan lebat sejak Sabtu (14/8) siang, lereng jalan tersebut longsor sampai ke bibir jalan pada pukul 16.00 WIB, dengan panjang 5 meter dan lebar 3 meter. Hujan baru reda pada malam hari," katanya.

Ia mengatakan petugas BPBD Kabupaten Banyumas dan instansi terkait lainnya telah memasang rambu-rambu peringatan di sekitar lokasi kejadian serta menutup separuh badan jalan agar tidak dilalui kendaraan.

Lebih lanjut, Budi mengatakan delapan kejadian bencana yang terjadi dalam sepekan terakhir berupa banjir luapan sungai di Desa Randegan, Kecamatan Kebasen, yang berdampak pada fasilitas umum dan pemukiman warga.

Selain itu, tanah longsor di Desa Randegan RT 02 RW 04, Kecamatan Kebasen, berdampak pada satu rumah warga, serta sebuah sumur yang ambles di Desa Kalisalak RT 04 RW 04, Kecamatan Kebasen.

Bencana tanah longsor juga terjadi di Desa Gununglurah RT 05 RW 01 (Kecamatan Cilongok), Desa Karanggintung RT 03 RW 06 (Kecamatan Kemranjen), Desa Menganti RT 01 RW 03 (Kecamatan Rawalo), tanah longsor yang berdampak pada akses jalan di Desa Losari RT 01 RW 02 (Kecamatan Rawalo), dan tanah longsor di Desa Karanganyar (Kecamatan Patikraja).

"Alhamdulillah, bencana tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Kami mengimbau kepada warga yang bermukim di daerah rawan banjir dan longsor untuk tetap waspada, karena berdasarkan informasi dari BMKG, hujan diprakirakan masih terjadi pada Agustus ini," kata Budi.