Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menyiapkan 600 gerai untuk pedagang yang akan meramaikan pasar malam pada tradisi Dandangan untuk menyambut Ramadhan, setelah selama pandemi COVID-19 ditiadakan.

"Nantinya pedagang lokal akan mendapatkan porsi tersebar dengan jatah tempat 60 persen, sedangkan 40 persen pedagang dari luar daerah," kata Kabid Pedagang Kaki Lima (PKL) Dinas Perdagangan Kudus Imam Prayitno di Kudus, Jumat.

Luas tempat berjualan, kata dia, masing-masing tempat berbeda-beda karena menyesuaikan luas jalannya. Sebagian ada yang disediakan gerai seluas 3x4 meter, 3x3 meter, dan 2x4 meter.

Dari 600 tempat berjualan yang disediakan, nantinya ada 420 tempat dilengkapi tenda berjualan agar ada keseragaman. Sedangkan 180 tempat diserahkan kepada pedagang untuk menyediakan tenda sendiri.

Untuk tarif sewa tempat, termasuk fasilitas tenda, listrik dan sampah selama 13 hari berjualan sekitar Rp1 juta, sedangkan yang tanpa dilengkapi tenda tentunya lebih murah.

Baca juga: Sambut Ramadhan, Pemkab Kudus gelar Pasar Dandangan

Sementara lokasi berjualannya, kata dia, akan memanfaatkan badan jalan di sepanjang Jalan Sunan Kudus, Jalan Ramelan, dan Alun-alun Kudus.

"Kalau pendaftarnya membeludak,  akan dicarikan tempat lagi," ujarnya.

Lokasi yang sebelumnya digunakan untuk berjualan, seperti di Jalan Pangeran Puger, Jalan Madureksan, Jalan Kiai Telingsing, Jalan Wahid Hasyim, Jalan K.H. A. Dahlan, dan Jalan Menara akan dimanfaatkan sebagai kantong parkir.

Pendaftaran mulai pekan ini sudah dibuka, sehingga masyarakat umum bisa mendaftar ke kantor Dinas Perdagangan Kudus, sedangkan pelaku UMKM yang tergabung dalam organisasi atau komunitas bisa melalui pembinanya masing-masing.

Sementara itu pelaksanaan pasar dandangan dijadwalkan mulai 11-23 Maret 2023 sebelum memasuki bulan puasa Ramadhan.

Tradisi Dandangan di Kudus biasanya diramaikan dengan kirab dandangan dengan menampilkan potensi budaya beberapa desa di Kudus dengan rute kirab di jalan-jalan protokol. Setibanya di alun-alun peserta kirab melakukan adegan untuk menceritakan perkembangan Islam secara sederhana. Kemudian ditutup dengan pemukulan bedug yang dilakukan oleh pejabat instansi terkait, sekaligus dimulainya awal Bulan Puasa Ramadhan. 

Baca juga: Peminat lapak di Pasar Dandangan Kudus melonjak
Baca juga: Agar pengunjung nyaman, lapak pedagang perayaan Dandangan Kudus dikurangi