Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) meminta para pekerja migran dapat melakukan transfer teknologi ke Indonesia.

"Belajar teknologi, teknologi di pabrik, direkam, dan dipelajari, lantas jadi sempurna. Bawa ke Indonesia yang nilainya akan lebih tinggi dari buruh biasa," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, saat pelepasan Pelepasan dan Pelatihan) 660 Pekerja Migran Indonesia (PMI) Program "G to G" ke Korea Selatan.

"Tidak boleh selamanya jadi pembantu di rumah orang. Kalau saudara di luar negeri jadi pembantu, pulang harus jadi pengusaha di pekerjaan itu (yang digeluti selama menjadi PMI). Saya telah membuktikannya dan terbukti bisa," katanya

Selain itu, dia mengapresiasi kinerja yang ditunjukkan Benny Rhamdhani selama memimpin Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Hal itu sangat beralasan karena BP2MI di bawah kepemimpinan Benny telah menyumbang devisa kepada negara senilai Rp159 triliun.  Sebelumnya, di kisaran Rp60 triliun.

Sementara itu, Kepala BP2MI Benny Rhamdhani meminta seluruh pejuang devisa negara mencontoh sosok OSO dalam melakukan pengembangan diri demi meraih kesuksesan.