Korban kebakaran di bantaran rel kereta api harapkan bantuan seragam sekolah
Senin, 3 Juli 2023 16:25 WIB
Salah satu korban kebakaran tengah mencari barang yang masih bisa digunakan di lokasi kebakaran di bantaran rel kereta api Jalan I Gusti Ngurah Rai, RT 03/RW 01, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Senin (3/7/2023). ANTARA/Syaiful Hakim
Jakarta (ANTARA) - Warga yang menjadi korban kebakaran di bantaran rel kereta api Jalan I Gusti Ngurah Rai, RT 03/RW 01, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, pada Minggu (2/7), mengharapkan bantuan pakaian dan seragam sekolah bagi anaknya.
Mereka pada Senin terpaksa masih mengungsi di tenda pengungsian yang disiapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, tak jauh dari lokasi kebakaran.
Salah satu korban kebakaran yang ikut mengungsi, Kusmiyati (44) mengaku, semua bantuan berupa makanan dan minuman sudah diterima oleh warga. Namun bantuan berupa pakaian dan seragam sekolah anak-anak belum ada.
"Kebetulan saya baru pulang dari kampung, belum sampai ke rumah, rumah saya sudah ludes terbakar. Saya berharap ada bantuan dari pemerintah daerah (pemda) berupa pakaian. Di sini juga banyak anak sekolah yang seragamnya ludes terbakar," ujarnya.
Dia berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur meringankan bebannya untuk ikut membantu membangun rumahnya kembali di lokasi itu.
"Sebenarnya saya trauma. Karena pada 2013 lalu rumah saya juga ludes terbakar di lokasi yang sama. Pada tahun ini terbakar lagi. Saya harap bantuan dari Pemkot Jaktim," kata Kusmiyati.
Sekretaris RT 03 Syahrul mengatakan, sebanyak 10 kepala keluarga (KK) yang menjadi korban kebakaran mengungsi di tenda pengungsian yang disiapkan BPBD DKI Jakarta. "Ada sekitar 30-40 warga yang mengungsi," ujarnya.
Warga yang menjadi korban kebakaran, kata dia, mengharapkan bantuan berupa pakaian dan seragam sekolah bagi anak-anaknya mengingat sebentar lagi masuk ajaran baru.
"Menjelang ajaran baru sekolah ini, masyarakat (korban) harapkan bantuan seragam sekolah dan alat tulis," kata Syahrul.
Sebelumnya, petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur mengerahkan 16 unit mobil pemadam dengan 80 personel untuk memadamkan si jago merah.
Kepala Seksi Operasional Sudin Gulkarmat
Jakarta Timur (Jaktim) Gatot Sulaeman
mengatakan, kebakaran yang berlokasi di depan Mal Citra Klender itu terjadi pukul 20.15 WIB.
Belum diketahui pasti penyebab kebakaran itu, namun api diduga muncul dari arus pendek listrik pada kabel di lokasi kejadian.
Akibat dari kebakaran tersebut, 10 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kerugian ditaksir mencapai Rp300 juta.
Baca juga: Dua warga Sumenep tewas kecelakaan di tol Ngawi - Sragen
Mereka pada Senin terpaksa masih mengungsi di tenda pengungsian yang disiapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, tak jauh dari lokasi kebakaran.
Salah satu korban kebakaran yang ikut mengungsi, Kusmiyati (44) mengaku, semua bantuan berupa makanan dan minuman sudah diterima oleh warga. Namun bantuan berupa pakaian dan seragam sekolah anak-anak belum ada.
"Kebetulan saya baru pulang dari kampung, belum sampai ke rumah, rumah saya sudah ludes terbakar. Saya berharap ada bantuan dari pemerintah daerah (pemda) berupa pakaian. Di sini juga banyak anak sekolah yang seragamnya ludes terbakar," ujarnya.
Dia berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur meringankan bebannya untuk ikut membantu membangun rumahnya kembali di lokasi itu.
"Sebenarnya saya trauma. Karena pada 2013 lalu rumah saya juga ludes terbakar di lokasi yang sama. Pada tahun ini terbakar lagi. Saya harap bantuan dari Pemkot Jaktim," kata Kusmiyati.
Sekretaris RT 03 Syahrul mengatakan, sebanyak 10 kepala keluarga (KK) yang menjadi korban kebakaran mengungsi di tenda pengungsian yang disiapkan BPBD DKI Jakarta. "Ada sekitar 30-40 warga yang mengungsi," ujarnya.
Warga yang menjadi korban kebakaran, kata dia, mengharapkan bantuan berupa pakaian dan seragam sekolah bagi anak-anaknya mengingat sebentar lagi masuk ajaran baru.
"Menjelang ajaran baru sekolah ini, masyarakat (korban) harapkan bantuan seragam sekolah dan alat tulis," kata Syahrul.
Sebelumnya, petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur mengerahkan 16 unit mobil pemadam dengan 80 personel untuk memadamkan si jago merah.
Kepala Seksi Operasional Sudin Gulkarmat
Jakarta Timur (Jaktim) Gatot Sulaeman
mengatakan, kebakaran yang berlokasi di depan Mal Citra Klender itu terjadi pukul 20.15 WIB.
Belum diketahui pasti penyebab kebakaran itu, namun api diduga muncul dari arus pendek listrik pada kabel di lokasi kejadian.
Akibat dari kebakaran tersebut, 10 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kerugian ditaksir mencapai Rp300 juta.
Baca juga: Dua warga Sumenep tewas kecelakaan di tol Ngawi - Sragen
Pewarta : Syaiful Hakim
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
SMK Muhammadiyah 1 Prambanan dan PLN Icon Plus Jateng teken MoU Kelas Industri
14 November 2024 8:53 WIB
Pilkada Kota Semarang, Yoyok-Joko tawarkan program sekolah gratis negeri dan swasta
02 November 2024 5:31 WIB
Hotel Aruss Semarang gandeng Sultan Production perbaiki lapangan olahraga sekolah
31 October 2024 0:40 WIB