Jakarta (ANTARA) - Warga yang menjadi korban kebakaran di bantaran rel kereta api Jalan I Gusti Ngurah Rai, RT 03/RW 01, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, pada Minggu (2/7), mengharapkan bantuan pakaian dan seragam sekolah bagi anaknya.

Mereka pada Senin terpaksa masih mengungsi di tenda pengungsian yang disiapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, tak jauh dari lokasi kebakaran.

Salah satu korban kebakaran yang ikut mengungsi, Kusmiyati (44) mengaku, semua bantuan berupa makanan dan minuman sudah diterima oleh warga. Namun bantuan berupa pakaian dan seragam sekolah anak-anak belum ada.

"Kebetulan saya baru pulang dari kampung, belum sampai ke rumah, rumah saya sudah ludes terbakar. Saya berharap ada bantuan dari pemerintah daerah (pemda) berupa pakaian. Di sini juga banyak anak sekolah yang seragamnya ludes terbakar," ujarnya.



Dia berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur meringankan bebannya untuk ikut membantu membangun rumahnya kembali di lokasi itu.

"Sebenarnya saya trauma. Karena pada 2013 lalu rumah saya juga ludes terbakar di lokasi yang sama. Pada tahun ini terbakar lagi. Saya harap bantuan dari Pemkot Jaktim," kata Kusmiyati.

Sekretaris RT 03 Syahrul mengatakan, sebanyak 10 kepala keluarga (KK) yang menjadi korban kebakaran mengungsi di tenda pengungsian yang disiapkan BPBD DKI Jakarta. "Ada sekitar 30-40 warga yang mengungsi," ujarnya.

Warga yang menjadi korban kebakaran, kata dia, mengharapkan bantuan berupa pakaian dan seragam sekolah bagi anak-anaknya mengingat sebentar lagi masuk ajaran baru.

"Menjelang ajaran baru sekolah ini, masyarakat (korban) harapkan bantuan seragam sekolah dan alat tulis," kata Syahrul.



Sebelumnya, petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur mengerahkan 16 unit mobil pemadam dengan 80 personel untuk memadamkan si jago merah.

Kepala Seksi Operasional Sudin Gulkarmat
Jakarta Timur (Jaktim) Gatot Sulaeman 
mengatakan, kebakaran yang berlokasi di depan Mal Citra Klender itu terjadi pukul 20.15 WIB.

Belum diketahui pasti penyebab kebakaran itu, namun api diduga muncul dari arus pendek listrik pada kabel di lokasi kejadian.

Akibat dari kebakaran tersebut, 10 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kerugian ditaksir mencapai Rp300 juta.

Baca juga: Dua warga Sumenep tewas kecelakaan di tol Ngawi - Sragen