Terombang-ambing empat hari di laut, tiga nelayan asal Pemalang berhasil diselamatkan
Kamis, 24 Agustus 2023 15:57 WIB
Petugas SAR diturunkan untuk mencari tiga nelayan yang kapalnya mengalami kebocoran di wilayah perairan Jepara, Jawa Tengah. (ANTARA/ HO-SAR Semarang)
Semarang (ANTARA) - Tiga nelayan asal Pemalang, Jawa Tengah, diselamatkan setelah sekitar empat hari terombang-ambing di laut karena kapal mereka mengalami kebocoran.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang Heru Suhartanto menyampaikan bahwa ketiga nelayan itu berusaha menyelamatkan diri dengan berenang menggunakan alat bantu Dampra dan papan setelah kapal yang mereka tumpangi mengalami kebocoran.
"Mereka berenang dari perairan Tanjung Jati, Kabupaten Jepara, ke arah barat sampai dengan perairan Asemdoyong, Kabupaten Pemalang, sampai akhirnya bisa diselamatkan nelayan dan langsung dibawa pulang pagi ini," katanya sebagaimana dikutip dalam siaran pers Kantor Pencarian dan Pertolongan di Semarang, Kamis.
"Ketiga nelayan selama di laut bisa bertahan karena memakan satu mi instan dan satu botol air minum layak konsumsi di tengah laut," katanya.
Ia mengatakan bahwa ketiga nelayan tersebut berusaha berenang dari perairan Tanjung Jati sampai ke perairan Asemdoyong, yang jaraknya sekitar 85 mil laut, dengan membawa senter dan dokumen berharga.
Kapal Motor (KM) Udang Sari 1 yang membawa ketiga nelayan tersebut pada Minggu (20/8) berangkat dari pelabuhan Juwana untuk mencari ikan, tetapi setelah sampai di perairan Tanjung Jati kapal tersebut bermasalah.
Pada pukul 17.35 WIB, Krisardi selaku kapten kapal mengabari agen pemilik bahwa kapal mengalami kebocoran.
Tim SAR kemudian diberangkatkan dari pantai Kartini menuju ke perairan Tanjung Jati untuk membantu mereka.
Setelah kejadian nahas yang menimpa nelayan bernama Krisardi (21), Tanto Prasetyo (46), dan Mokhamad Fatkhuri (50) dari Desa Kendaldoyong, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Heru mengimbau para nelayan memakai alat keselamatan saat melaut.
"Yang beraktivitas di laut untuk memakai alat keselamatan semoga kejadian ini tidak terulang kembali," katanya.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang Heru Suhartanto menyampaikan bahwa ketiga nelayan itu berusaha menyelamatkan diri dengan berenang menggunakan alat bantu Dampra dan papan setelah kapal yang mereka tumpangi mengalami kebocoran.
"Mereka berenang dari perairan Tanjung Jati, Kabupaten Jepara, ke arah barat sampai dengan perairan Asemdoyong, Kabupaten Pemalang, sampai akhirnya bisa diselamatkan nelayan dan langsung dibawa pulang pagi ini," katanya sebagaimana dikutip dalam siaran pers Kantor Pencarian dan Pertolongan di Semarang, Kamis.
"Ketiga nelayan selama di laut bisa bertahan karena memakan satu mi instan dan satu botol air minum layak konsumsi di tengah laut," katanya.
Ia mengatakan bahwa ketiga nelayan tersebut berusaha berenang dari perairan Tanjung Jati sampai ke perairan Asemdoyong, yang jaraknya sekitar 85 mil laut, dengan membawa senter dan dokumen berharga.
Kapal Motor (KM) Udang Sari 1 yang membawa ketiga nelayan tersebut pada Minggu (20/8) berangkat dari pelabuhan Juwana untuk mencari ikan, tetapi setelah sampai di perairan Tanjung Jati kapal tersebut bermasalah.
Pada pukul 17.35 WIB, Krisardi selaku kapten kapal mengabari agen pemilik bahwa kapal mengalami kebocoran.
Tim SAR kemudian diberangkatkan dari pantai Kartini menuju ke perairan Tanjung Jati untuk membantu mereka.
Setelah kejadian nahas yang menimpa nelayan bernama Krisardi (21), Tanto Prasetyo (46), dan Mokhamad Fatkhuri (50) dari Desa Kendaldoyong, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Heru mengimbau para nelayan memakai alat keselamatan saat melaut.
"Yang beraktivitas di laut untuk memakai alat keselamatan semoga kejadian ini tidak terulang kembali," katanya.
Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Siswi SMKN 3 Semarang yang hilang saat mendaki Gunung Slamet sudah ditemukan
09 October 2024 5:30 WIB
Terpopuler - Insiden
Lihat Juga
Temperan KA Sancaka dengan truk di Sragen, perjalanan sejumlah KA sempat terhambat
10 January 2025 13:44 WIB