Wali Kota Semarang ajak guru tingkatkan literasi digital
Sabtu, 28 Oktober 2023 6:55 WIB
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu bersama Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bambang Pramusinto, saat peluncuran Festival Lokal Belajar.id Kota Semarang 2023, di Semarang, Jumat (27/10/2023). (ANTARA/Zuhdiar Laeis)
Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengajak guru untuk terus meningkatkan kemampuan dan kompetensinya dalam penguasaan digital, seiring dengan perkembangan teknologi.
"Sekarang kan bicara terkait digitalisasi. Tidak bisa semuanya 'offline', tidak lagi semua berbasis konvensional," katanya, saat peluncuran Festival Lokal Belajar.id Kota Semarang 2023, di Semarang, Jumat.
Menurut Ita, sapaan akrab Hevearita, sistem pembelajaran pun terus berkembang di era digital, termasuk dengan adanya akun belajar.id yang dapat mengakses berbagai platform milik Kemendikbudristek RI.
"Pastinya harus mengikuti di era digitalisasi. Apalagi, ini menjadi 'pilot project' atau percontohan untuk Kurikulum Merdeka Belajar," kata perempuan pertama yang menjadi Wali Kota Semarang itu.
Festival Lokal Belajar.id memberikan akun belajar.id yang telah menyediakan berbagai aplikasi kegiatan belajar mengajar, baik secara tatap muka maupun jarak jauh atau luring (luar jaringan).
Akun belajar.id dimaksudkan untuk memudahkan dan meningkatkan kemampuan para peserta didik dan tenaga pendidik dari berbagai jenjang, mulai pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bambang Pramusinto menjelaskan bahwa belajar.id merupakan implementasi Kurikulum Merdeka Belajar, kaitannya dengan pembelajaran digital.
"Jadi, pembelajaran tidak hanya dilakukan secara 'offline', tetapi juga dilakukan secara 'online'. Sudah ada platform khusus yang disediakan pemerintah dengan belajar.id," katanya.
Platform tersebut, kata dia, sudah memiliki format khusus yang ditujukan untuk menunjang pembelajaran sekolah, mulai jenjang PAUD, TK, SD, SMP, SMA-SMK, termasuk sekolah luar biasa (SLB).
Dengan adanya belajar.id, ia mengatakan bahwa para guru bisa memberikan bahan ajar kepada peserta didik secara seragam dan sesuai dengan kurikulum yang ada saat ini, yakni Mereka Belajar.
"Diharapkan guru-guru bisa melakukan pembelajaran dari platform yang sudah disediakan oleh pemerintah, semacam kurikulum. Sehingga supaya ketika mengajarkan pada peserta didik bisa seragam," katanya.
"Sekarang kan bicara terkait digitalisasi. Tidak bisa semuanya 'offline', tidak lagi semua berbasis konvensional," katanya, saat peluncuran Festival Lokal Belajar.id Kota Semarang 2023, di Semarang, Jumat.
Menurut Ita, sapaan akrab Hevearita, sistem pembelajaran pun terus berkembang di era digital, termasuk dengan adanya akun belajar.id yang dapat mengakses berbagai platform milik Kemendikbudristek RI.
"Pastinya harus mengikuti di era digitalisasi. Apalagi, ini menjadi 'pilot project' atau percontohan untuk Kurikulum Merdeka Belajar," kata perempuan pertama yang menjadi Wali Kota Semarang itu.
Festival Lokal Belajar.id memberikan akun belajar.id yang telah menyediakan berbagai aplikasi kegiatan belajar mengajar, baik secara tatap muka maupun jarak jauh atau luring (luar jaringan).
Akun belajar.id dimaksudkan untuk memudahkan dan meningkatkan kemampuan para peserta didik dan tenaga pendidik dari berbagai jenjang, mulai pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bambang Pramusinto menjelaskan bahwa belajar.id merupakan implementasi Kurikulum Merdeka Belajar, kaitannya dengan pembelajaran digital.
"Jadi, pembelajaran tidak hanya dilakukan secara 'offline', tetapi juga dilakukan secara 'online'. Sudah ada platform khusus yang disediakan pemerintah dengan belajar.id," katanya.
Platform tersebut, kata dia, sudah memiliki format khusus yang ditujukan untuk menunjang pembelajaran sekolah, mulai jenjang PAUD, TK, SD, SMP, SMA-SMK, termasuk sekolah luar biasa (SLB).
Dengan adanya belajar.id, ia mengatakan bahwa para guru bisa memberikan bahan ajar kepada peserta didik secara seragam dan sesuai dengan kurikulum yang ada saat ini, yakni Mereka Belajar.
"Diharapkan guru-guru bisa melakukan pembelajaran dari platform yang sudah disediakan oleh pemerintah, semacam kurikulum. Sehingga supaya ketika mengajarkan pada peserta didik bisa seragam," katanya.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Pendidikan
Lihat Juga
Raih predikat "Unggul", UIN Walisongo bertekad wujudkan pendidikan bermutu
14 November 2024 14:15 WIB