Semarang (ANTARA) - Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Diponegoro Semarang mengadakan literasi penggunaan media digital di kalangan guru di Kota Semarang.

Ketua Tim PkM Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Undip Dr Adi Nugroho, dalam pernyataannya di Semarang, Minggu, menyampaikan bahwa guru menjadi sasaran literasi agar nanti bisa mengedukasi siswanya.

Beberapa dosen lain menjadi anggota Tim PkM Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Undip, yakni Agus Naryoso, Primada Qurrota Ayu, Dr Hedi Pudjo Santoso, dan M.Yulianto.

Literasi penting, agar guru bisa mengedukasi murid-muridnya dengan tujuan untuk mencegah penyebaran konten pornografi dan konten negatif lainnya yang ada pada media digital.

Seperti kegiatan literasi media digital Tim PkM Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Undip kepada para 28 guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 11 Semarang yang berlangsung November lalu.

Adi mengajak para guru, terutama yang pemahamannya mengenai teknologi informasi cukup baik untuk terus menerus mengedukasi dan mengajak anak didiknya bijaksana dalam menggunakan media sosial.

Menurut dia, mereka bisa mengajak murid-muridnya untuk bersama-sama menjadi garda depan siswa untuk turut mengawasi konten-konten yang diunduh para murid dan teman teman sebayanya.

Bersamaan dengan itu, kata dia, perlu juga dilakukan kerja sama dan komunikasi dengan sejumlah wakil kalangan orang tua untuk mencegah konten negatif dari penggunaan gawai.

"Penggunaan gawai sangat tergantung pada manusianya. Upaya penyadaran tentang penggunaan gawai yang baik harus terus dilakukan dan berkesinambungan," katanya.

Pembicara lainnya, Agus Naryoso membagikan tipsnya agar guru lebih maksimal dalam mengedukasi para murid, misalnya membuat peraturan internal dan kesepakatan tertentu dengan para sejawat, serta berkolaborasi dengan siswa untuk menaati peraturan berkomunikasi dengan media digital.

"Harus waspadai, tidak semua tayangan di media televisi bagus, dan itu kemudian diteruskan ke HP (gawai). Lalu dampak buruknya, anak-anak menirunya," kata Agus Naryoso yang tengah mengambil program Doktor Ilmu Sosial Undip itu.

Sedangkan Primada Qurrota Ayu memberikan pengalaman para orang tua yang diajaknya berbincang dan berkomunikasi, dan diakuinya memang penting untuk secara berkala mengecek langsung gadget putra-putrinya dan para muridnya.

"Pendidikan seksualitas harus dilakukan secara komprehensif dengan memadukan berbagai aspek mulai dari biologis, sosial, hukum, moralitas, serta agama," kata Ayu.

Wakil Kepala SMPN 11 Semarang Darus Irfangi menyambut baik kegiatan yang dinilainya sangat relevan untuk saat ini dan sangat bermanfaat bagi lingkungan sekolah, baik secara langsung maupun terkait pelajar SMP serta remaja umumnya.

Diakuinya, tidak semua kalangan internal di sekolah mampu mencegah penyebaran dampak negatif dari keberadaan media digital karena para remaja juga berada dalam lingkungan keluarga dan pergaulan di luar sekolah.

"Karena itu peran kita bersama-sama untuk mencegah dampak negatif dari pengaruh negatif media digital ini," katanya.