Pekalongan bangun masyarakat produktif melalui keterampilan kriya
Kamis, 29 Agustus 2024 16:15 WIB
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid (tengah/berbaju batik) berfoto bersama dengan peserta pelatihan kriya rajut di Pekalongan, Kamis (29/8/2024). (ANTARA/HO-Humas Kota Pekalongan)
Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah berupaya membangun masyarakat yang produktif melalui kegiatan pelatihan kriya rajut (kerajinan tangan) selama 28-30 Agustus 2024.
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Kamis, mengatakan pihaknya akan memberikan motivasi kepada para peserta untuk mengembangkan pengetahuan yang diperoleh dan peluang menekuni industri rajut.
"Selain, batik dan perikanan, kami juga akan terus mendorong potensi lain daerah yaitu kriya rajut agar bisa lebih dikenal daerah lain," katanya.
Dia mengatakan pelatihan kriya rajut ini akan diisi oleh pelaku ahli kriya yang sudah eksis sejak 2017 secara mandiri menggeluti seni merajut.
Pelaku ahli kriya ini, kata dia, juga sudah sering mengikuti pelatihan dan pameran di luar kota sehingga mereka diberi kesempatan menjadi narasumber di kegiatan pelatihan ini.
"Para peserta akan diberikan ilmu dasar artinya peserta harus bisa berkreasi dan mengembangkan setelah mendapatkan ilmu dari pelatihan itu. Kemudian untuk dikembangkan dan dipasarkan melalui daring," katanya.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Mikro Kota Pekalongan Supriono menyebutkan pelatihan keterampilan kriya rajut diikuti 33 peserta.
Para peserta keterampilan itu, kata dia, warga yang sudah masuk pada data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) di masing-masing kelurahan.
"Ini sebagai upaya pemberdayaan sosial. Jadi, mereka betul-betul pemula dengan harapan nantinya bisa memberikan dampak baik untuk para peserta dengan membekali mereka ilmu dasar merajut untuk bisa dikembangkan dan meningkatkan kesejahteraan," katanya.
Baca juga: Kemensos latih ODHA keterampilan di Kebumen
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Kamis, mengatakan pihaknya akan memberikan motivasi kepada para peserta untuk mengembangkan pengetahuan yang diperoleh dan peluang menekuni industri rajut.
"Selain, batik dan perikanan, kami juga akan terus mendorong potensi lain daerah yaitu kriya rajut agar bisa lebih dikenal daerah lain," katanya.
Dia mengatakan pelatihan kriya rajut ini akan diisi oleh pelaku ahli kriya yang sudah eksis sejak 2017 secara mandiri menggeluti seni merajut.
Pelaku ahli kriya ini, kata dia, juga sudah sering mengikuti pelatihan dan pameran di luar kota sehingga mereka diberi kesempatan menjadi narasumber di kegiatan pelatihan ini.
"Para peserta akan diberikan ilmu dasar artinya peserta harus bisa berkreasi dan mengembangkan setelah mendapatkan ilmu dari pelatihan itu. Kemudian untuk dikembangkan dan dipasarkan melalui daring," katanya.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Mikro Kota Pekalongan Supriono menyebutkan pelatihan keterampilan kriya rajut diikuti 33 peserta.
Para peserta keterampilan itu, kata dia, warga yang sudah masuk pada data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) di masing-masing kelurahan.
"Ini sebagai upaya pemberdayaan sosial. Jadi, mereka betul-betul pemula dengan harapan nantinya bisa memberikan dampak baik untuk para peserta dengan membekali mereka ilmu dasar merajut untuk bisa dikembangkan dan meningkatkan kesejahteraan," katanya.
Baca juga: Kemensos latih ODHA keterampilan di Kebumen
Pewarta : Kutnadi
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024