Kilang Pertamina Cilacap gelar simulasi darurat untuk merespons potensi megathrust
Senin, 30 September 2024 8:48 WIB


Seorang pekerja engineering digambarkan mengalami patah tulang lengan kiri dalam simulasi penanganan darurat yang digelar PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap di kompleks apartemen Patra Lomanis Residence, Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (10/9/2024), untuk merespons potensi megathrust. ANTARA/HO-Kilang Cilacap
Cilacap (ANTARA) - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap menggelar simulasi penanganan keadaan darurat "Minor Emergency Drill" sebagai langkah antisipasi menghadapi potensi gempa besar dan tsunami akibat megathrust.
Kegiatan melibatkan warga Patra Lomanis Residence yang merupakan kompleks apartemen milik Pertamina di Lomanis, Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (10/9).
Dalam hal ini, Patra Lomanis Residence merupakan area apartemen dengan dua menara kembar berlantai 10 yang dihuni sekitar 100 pekerja Kilang Cilacap dan keluarganya.
Simulasi ini bertujuan untuk melatih kesiapsiagaan warga menghadapi situasi darurat, dimulai dengan skenario gempa bumi bermagnitudo 8,9 yang terjadi pada pukul 08.50 WIB.
Seluruh penghuni apartemen diarahkan untuk turun melalui tangga darurat menuju titik kumpul di sisi barat dan timur bangunan.
Namun, situasi semakin menantang karena pada pukul 09.04 WIB terjadi kebakaran di ruang dapur lantai 7.
Meskipun tim pemadam kebakaran apartemen segera merespons menggunakan dua tabung APAR dan hidran, kebakaran terus meningkat sehingga water sprinkler diaktifkan.
Tim Pertamina Fire Brigade RU IV Cilacap kemudian mengambil alih pemadaman kebakaran.
Baca juga: Sambut Bulan Kitab Suci Nasional 2024, Bakorumkris RU IV Cilacap berbagi kasih
Pada saat yang sama, petugas floor warden melaporkan adanya seorang pekerja engineering yang mengalami patah tulang lengan kiri, serta seorang penghuni lantai 7 yang terjebak di balkon dan meminta pertolongan.
Setelah seluruh penghuni berhasil dievakuasi ke titik kumpul, mereka kemudian diarahkan ke Muster Point untuk mendapatkan pengarahan dari tim tanggap darurat.
Di tengah pengarahan, diumumkan adanya potensi tsunami, sehingga seluruh penghuni diminta untuk mengamankan diri ke atap Tower A dan B sebagai bagian dari simulasi.
Pjs. Manager Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) RU IV Cilacap Ery Puspiartono menjelaskan bahwa simulasi ini merupakan uji prosedur penanganan darurat yang penting untuk meningkatkan kesadaran warga apartemen akan potensi bencana.
"Simulasi ini adalah evaluasi prosedur agar ke depannya lebih baik dalam menghadapi keadaan darurat. Keselamatan penghuni adalah prioritas," ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana di wilayah Cilacap.
"Harapan kami, dengan drill ini warga semakin sadar pentingnya keselamatan diri sendiri, keluarga, dan orang lain dalam situasi darurat," kata Ery.
Baca juga: Kilang Pertamina Cilacap terima kunjungan BRIN, apresiasi produksi bioavtur ramah lingkungan
Baca juga: Kilang Pertamina Cilacap luncurkan aplikasi Hiperman 2.0 untuk digitalisasi perizinan
Baca juga: Kilang Pertamina Cilacap luncurkan program Pertiwi RU IV
Kegiatan melibatkan warga Patra Lomanis Residence yang merupakan kompleks apartemen milik Pertamina di Lomanis, Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (10/9).
Dalam hal ini, Patra Lomanis Residence merupakan area apartemen dengan dua menara kembar berlantai 10 yang dihuni sekitar 100 pekerja Kilang Cilacap dan keluarganya.
Simulasi ini bertujuan untuk melatih kesiapsiagaan warga menghadapi situasi darurat, dimulai dengan skenario gempa bumi bermagnitudo 8,9 yang terjadi pada pukul 08.50 WIB.
Seluruh penghuni apartemen diarahkan untuk turun melalui tangga darurat menuju titik kumpul di sisi barat dan timur bangunan.
Namun, situasi semakin menantang karena pada pukul 09.04 WIB terjadi kebakaran di ruang dapur lantai 7.
Meskipun tim pemadam kebakaran apartemen segera merespons menggunakan dua tabung APAR dan hidran, kebakaran terus meningkat sehingga water sprinkler diaktifkan.
Tim Pertamina Fire Brigade RU IV Cilacap kemudian mengambil alih pemadaman kebakaran.
Baca juga: Sambut Bulan Kitab Suci Nasional 2024, Bakorumkris RU IV Cilacap berbagi kasih
Pada saat yang sama, petugas floor warden melaporkan adanya seorang pekerja engineering yang mengalami patah tulang lengan kiri, serta seorang penghuni lantai 7 yang terjebak di balkon dan meminta pertolongan.
Setelah seluruh penghuni berhasil dievakuasi ke titik kumpul, mereka kemudian diarahkan ke Muster Point untuk mendapatkan pengarahan dari tim tanggap darurat.
Di tengah pengarahan, diumumkan adanya potensi tsunami, sehingga seluruh penghuni diminta untuk mengamankan diri ke atap Tower A dan B sebagai bagian dari simulasi.
Pjs. Manager Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) RU IV Cilacap Ery Puspiartono menjelaskan bahwa simulasi ini merupakan uji prosedur penanganan darurat yang penting untuk meningkatkan kesadaran warga apartemen akan potensi bencana.
"Simulasi ini adalah evaluasi prosedur agar ke depannya lebih baik dalam menghadapi keadaan darurat. Keselamatan penghuni adalah prioritas," ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana di wilayah Cilacap.
"Harapan kami, dengan drill ini warga semakin sadar pentingnya keselamatan diri sendiri, keluarga, dan orang lain dalam situasi darurat," kata Ery.
Baca juga: Kilang Pertamina Cilacap terima kunjungan BRIN, apresiasi produksi bioavtur ramah lingkungan
Baca juga: Kilang Pertamina Cilacap luncurkan aplikasi Hiperman 2.0 untuk digitalisasi perizinan
Baca juga: Kilang Pertamina Cilacap luncurkan program Pertiwi RU IV
Pewarta : KSM
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Kilang Cilacap perkuat budaya keselamatan kerja melalui Safety Leadership Program 4.0
12 April 2025 20:06 WIB
Kilang Cilacap tingkatkan kapasitas Gapoktan Kalijaran melalui studi banding
10 April 2025 16:17 WIB
Awali hari pertama kerja pascalibur-cuti lebaran, Kilang Cilacap gelar halalbihalal
08 April 2025 17:39 WIB
GM Kilang Cilacap maknai Idul Fitri 1446 H sebagai bulan peningkatan kinerja
02 April 2025 16:13 WIB