Kudus (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mencatat keberadaan Bendungan Logung memberikan kemudahan petani mendapatkan pasokan air irigasi sehingga luas lahan yang bisa ditanami padi juga meningkat menjadi 5.000-an hektare.

"Sebelum ada bendungan, luas areal tanam untuk tanaman padi hanya berkisar 3.000-an hektare, kini bertambah menjadi 5.000 hektare," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Agus Setiawan di Kudus, Kamis.

Hal itu, kata dia, memang dirasakan manfaatnya oleh petani, karena lahan yang sebelumnya tidak memungkinkan ditanami padi karena keterbatasan pasokan air irigasi, kini setelah mendapatkan pasokan air irigasi mereka bisa menanam padi.

Lahan seluas 5.000 hektare tersebut, tersebar di Kecamatan Mejobo, Jekulo, dan Kecamatan Jekulo.

Dari 5.000 hektare sawah yang teraliri air dari bendungan, sebagian ada yang merupakan lahan sudah tersedia dan lahan baru karena tersedianya saluran irigasi.

Adanya Bendungan Logung juga meningkatkan produktivitas lahan sawah milik petani karena ada lahan yang bisa ditanami padi hingga tiga kali musim tanam, dari sebelumnya hanya dua kali dan musim tanam ketiganya palawija.

Lahan areal tanam seluas 3.000 hektare tersebut merupakan data tahun 2021, namun seiring ketersediaan air irigasi akhirnya bisa bertambah.

Keberadaan Bendungan Logung tidak hanya mengairi sawah, bahkan airnya juga bisa digunakan sebagai air baku untuk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kudus.

Karena air baku yang diperoleh dari Bendungan Logung diperkirakan mencapai 200 liter per detik dengan estimasi bisa menambah pelanggan baru hingga 12.000 sambungan rumah.

Baca juga: 3.800 hektare sawah nikmati air irigasi Bendungan Logung Kudus