Kudus (ANTARA) - Pengurus Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menyatakan komitmennya bersikap netral dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 demi kepentingan umat agar tidak terpecah belah.

"Sikap netral pengurus NU beserta badan otonom (Banom) ini juga bagian dari bentuk ketaatan terhadap khitah NU, bahwa secara kelembagaan NU di Kabupaten Kudus, baik dari kepengurusan Kabupaten Kudus, kecamatan, hingga desa bersikap netral dalam perhelatan pesta demokrasi," kata Ketua Ranting NU Jati Kulon Kabupaten Kudus Nur Hasyim didampingi Rais Syuriyah Komaruddin serta Sekretaris Tanfidziah Suroto saat jumpa pers di Rumah Makan Ulam Sari di Kudus, Kamis.

Meskipun secara kelembagaan bersikap netral, kata dia, warga NU di Kabupaten Kudus dibebaskan untuk memilih kandidat pemilihan bupati dan wakil Bupati Kudus sesuai hati nuraninya.

Terkait pilihan, kata dia, pengurus NU juga tidak ada intervensi kepada anggota maupun warga NU dengan tujuan ukhuwah atau persaudaraan tetap berjalan dengan baik dan tidak terpecah-pecah karena soal pilihan politik yang berbeda.

Ia juga mengingatkan jajaran pengurus jangan sampai ada yang mengatasnamakan organisasi ketika mendukung salah satu kandidat.

"Warga NU yang menggunakan hak-hak politiknya, agar ikut mengembangkan budaya politik yang demokratis, konstitusional serta membangun mekanisme musyawarah mufakat dalam memecahkan setiap masalah dihadapi," ujarnya.

Pilkada Kudus 2024 diikuti dua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kudus, yakni paslon nomor urut satu, Sam'ani Intakoris-Bellinda Putri Sabrina Birton dan nomor urut dua Hartopo-Mawahib.