BPBD Cilacap: Penyaluran bantuan air bersih masih berlanjut
Jumat, 25 Oktober 2024 9:29 WIB
Petugas BPBD Kabupaten Cilacap menyalurkan bantuan air bersih bagi warga terdampak kekeringan di Desa Karangkemiri, Kecamatan Jeruklegi, Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (24/10/2024). ANTARA/HO-BPBD Cilacap
Cilacap (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, memastikan penyaluran bantuan air bersih untuk warga terdampak kekeringan di wilayah itu masih berlanjut meskipun secara umum telah memasuki musim hujan.
"Berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG, secara umum wilayah Kabupaten Cilacap telah memasuki musim hujan pada bulan Oktober ini," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap Budi Setyawan di Cilacap, Jumat.
Akan tetapi, kata dia, hujan yang terjadi di sebagian besar wilayah Cilacap masih bersifat sporadis, sehingga belum bisa menambah ketersediaan air di sumur-sumur warga maupun sumber air lainnya.
Menurut dia, wilayah Cilacap yang sudah sering terjadi hujan berada di sekitaran pesisir selatan karena lebih dulu memasuki awal musim hujan.
"Oleh karena itu, kami masih menyalurkan bantuan air bersih bagi warga yang membutuhkan, terutama di wilayah yang masih terdampak kekeringan," kata dia.
Berdasarkan rekapitulasi penyaluran bantuan air bersih hingga Kamis (24/10), pihaknya telah mendistribusikan bantuan air bersih yang bersumber dari APBD Kabupaten Cilacap Tahun 2024 sebanyak 560 tangki yang setara dengan 2.800.000 liter.
Dia menjelaskan bantuan air bersih tersebut telah diterima oleh 39.633 keluarga yang terdiri atas 134.013 jiwa di 90 dusun, 41 desa, 15 kecamatan yang terdampak kekeringan.
Kendati demikian, dia mengakui ritase pendistribusian bantuan air bersih selama Oktober menunjukkan penurunan jika dibandingkan dengan Agustus-September yang merupakan puncak musim kemarau.
"Jika sebelumnya bisa mencapai 12 kali pengiriman bantuan air bersih dalam sehari, sekarang maksimal tujuh kali dalam sehari dan tidak dilakukan setiap hari," katanya.
Selain itu, kata dia, wilayah terdampak kekeringan pada musim kemarau 2024 masih jauh di bawah data hasil pemetaan daerah rawan kekeringan yang tercatat 105 desa di 20 kecamatan.
Bahkan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kata dia, penyaluran bantuan air bersih pada musim kemarau 2024 masih di bawah realisasi penyaluran bantuan air bersih pada musim kemarau 2023 yang tercatat mencapai 1.843 tangki atau setara dengan 9.215.000 liter untuk 19.024 keluarga yang terdiri atas 57.642 jiwa di 86 desa, 20 kecamatan.
Baca juga: BPBD imbau warga Banyumas mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi
"Berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG, secara umum wilayah Kabupaten Cilacap telah memasuki musim hujan pada bulan Oktober ini," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap Budi Setyawan di Cilacap, Jumat.
Akan tetapi, kata dia, hujan yang terjadi di sebagian besar wilayah Cilacap masih bersifat sporadis, sehingga belum bisa menambah ketersediaan air di sumur-sumur warga maupun sumber air lainnya.
Menurut dia, wilayah Cilacap yang sudah sering terjadi hujan berada di sekitaran pesisir selatan karena lebih dulu memasuki awal musim hujan.
"Oleh karena itu, kami masih menyalurkan bantuan air bersih bagi warga yang membutuhkan, terutama di wilayah yang masih terdampak kekeringan," kata dia.
Berdasarkan rekapitulasi penyaluran bantuan air bersih hingga Kamis (24/10), pihaknya telah mendistribusikan bantuan air bersih yang bersumber dari APBD Kabupaten Cilacap Tahun 2024 sebanyak 560 tangki yang setara dengan 2.800.000 liter.
Dia menjelaskan bantuan air bersih tersebut telah diterima oleh 39.633 keluarga yang terdiri atas 134.013 jiwa di 90 dusun, 41 desa, 15 kecamatan yang terdampak kekeringan.
Kendati demikian, dia mengakui ritase pendistribusian bantuan air bersih selama Oktober menunjukkan penurunan jika dibandingkan dengan Agustus-September yang merupakan puncak musim kemarau.
"Jika sebelumnya bisa mencapai 12 kali pengiriman bantuan air bersih dalam sehari, sekarang maksimal tujuh kali dalam sehari dan tidak dilakukan setiap hari," katanya.
Selain itu, kata dia, wilayah terdampak kekeringan pada musim kemarau 2024 masih jauh di bawah data hasil pemetaan daerah rawan kekeringan yang tercatat 105 desa di 20 kecamatan.
Bahkan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kata dia, penyaluran bantuan air bersih pada musim kemarau 2024 masih di bawah realisasi penyaluran bantuan air bersih pada musim kemarau 2023 yang tercatat mencapai 1.843 tangki atau setara dengan 9.215.000 liter untuk 19.024 keluarga yang terdiri atas 57.642 jiwa di 86 desa, 20 kecamatan.
Baca juga: BPBD imbau warga Banyumas mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
FKS Foundation bersama PT Tiga Pilar Sejahtera bangun sarana air bersih untuk warga Sragen
14 December 2024 13:04 WIB
Surakarta Wakili Calon Kota Percontohan Antikorupsi, Pj Gubernur : Dukung Pemerintahan Bersih
08 November 2024 13:22 WIB
BPBD Temanggung hentikan penyaluran bantuan air bersih karena musim hujan
04 November 2024 20:06 WIB