Netzme mudahkan UMKM gunakan transaksi nontunai
Jumat, 15 November 2024 21:51 WIB
CEO PT Netzme Kreasi Indonesia Vicky Ganda Saputra pada soft opening Sentra QRIS UMKM di Solo, Jawa Tengah, Jumat (15/11/2024). ANTARA/Aris Wasita
Solo (ANTARA) - PT Netzme Kreasi Indonesia memudahkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menggunakan transaksi nontunai yang menjadi salah satu program dari pemerintah.
CEO PT Netzme Kreasi Indonesia Vicky Ganda Saputra pada soft opening Sentra QRIS UMKM di Solo, Jawa Tengah, Jumat mengatakan Netzme berkomitmen menjangkau UMKM di daerah, termasuk Surakarta yang masih gagap teknologi.
Menurut dia, sejauh ini UMKM kelas kecil dan mikro termasuk yang tertinggal dalam penggunaan pembayaran digital QRIS.
Ia mengatakan hal itu karena pelaku UMKM masih sulit menjangkau keamanan bertransaksi menggunakan digital.
Selain itu, karena pelaku UMKM belum begitu memahami penggunaan transaksi nontunai, mereka juga berpotensi menjadi korban penipuan.
Ia mencontohkan ketika konsumen membayar dengan menggunakan QRIS, mereka hanya memperlihatkan bukti transfer melalui layar gawai.
Menurut dia, saat diperlihatkan bukti pembayaran tersebut belum tentu penjual melihat dengan teliti.
"Di situ berpotensi terjadi penipuan," katanya.
Sementara itu, Netzme merupakan aplikasi teknologi finansial yang mengkombinasikan layanan pembayaran digital dan media sosial.
Oleh karena itu, melalui layanan yang mereka berikan, penjual bisa menerima bukti dari hasil transaksi nontunai tersebut ke alat mereka.
"Untuk pedagang kelas kecil sama mikro mengecek aplikasi setiap waktu itu kan susah. Diharapkan dengan ini mereka tanpa mengecek aplikasi sudah terinformasi," katanya.
CEO PT Netzme Kreasi Indonesia Vicky Ganda Saputra pada soft opening Sentra QRIS UMKM di Solo, Jawa Tengah, Jumat mengatakan Netzme berkomitmen menjangkau UMKM di daerah, termasuk Surakarta yang masih gagap teknologi.
Menurut dia, sejauh ini UMKM kelas kecil dan mikro termasuk yang tertinggal dalam penggunaan pembayaran digital QRIS.
Ia mengatakan hal itu karena pelaku UMKM masih sulit menjangkau keamanan bertransaksi menggunakan digital.
Selain itu, karena pelaku UMKM belum begitu memahami penggunaan transaksi nontunai, mereka juga berpotensi menjadi korban penipuan.
Ia mencontohkan ketika konsumen membayar dengan menggunakan QRIS, mereka hanya memperlihatkan bukti transfer melalui layar gawai.
Menurut dia, saat diperlihatkan bukti pembayaran tersebut belum tentu penjual melihat dengan teliti.
"Di situ berpotensi terjadi penipuan," katanya.
Sementara itu, Netzme merupakan aplikasi teknologi finansial yang mengkombinasikan layanan pembayaran digital dan media sosial.
Oleh karena itu, melalui layanan yang mereka berikan, penjual bisa menerima bukti dari hasil transaksi nontunai tersebut ke alat mereka.
"Untuk pedagang kelas kecil sama mikro mengecek aplikasi setiap waktu itu kan susah. Diharapkan dengan ini mereka tanpa mengecek aplikasi sudah terinformasi," katanya.
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Bank Jateng dan Kemenag Kabupaten Temanggung tandatangani MoU Pembayaran Tunjangan Kinerja
23 October 2024 17:48 WIB
Permudah pembayaran premi asuransi, BRI jalin kerja sama dengan Manulife Indonesia
10 July 2024 15:56 WIB
Bayar iuran JKN tepat waktu: bukan hanya saat sakit, tapi demi kesehatan Bangsa
03 July 2024 12:23 WIB
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Hashim Djojohadikusumo pikat pendanaan hijau EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan
14 November 2024 21:08 WIB