Survei Indikator: Pemilih KIM Plus banyak menyeberang ke Andika-Hendi
Jumat, 22 November 2024 0:36 WIB
Tampilan hasil survei Indikator Politik Indonesia. (ANTARA/HO-Dok Pribadi)
Semarang (ANTARA) - Survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan para pemilih partai politik yang bergabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus banyak yang tidak loyal memilih pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Pilkada Jawa Tengah 2024 dan beralih memilih pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi atau Hendi.
Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, dalam pernyataan yang diterima, Kamis, menyebut bahwa kondisi tersebut menjadi kerugian bagi pasangan Luthfi-Yasin karena Joko Widodo dan Prabowo Subianto dinilai sudah habis - habisan memberikan dukungan.
Pasangan Luthfi-Yasin didukung oleh Gerindra, PKB, Golkar, PPP, PKS, Demokrat, PAN, NasDem, dan PSI di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jateng, sedangkan Andika-Hendi hanya diusung oleh PDI Perjuangan.
"Artinya, banyak partai pendukung Pak Luthfi yang masih bocor di sana-sini. Ketum (ketua umum partai) memilih Pak Luthfi, tapi konstituen di bawahnya belum 'sami'na wa ato'na'," katanya.
Berdasarkan survei Indikator, ada 36,6 persen pemilih Partai Gerindra malah memilih Andika-Hendi, sementara 59,3 persen telah menyatakan mendukung Luthfi-Yasin dan 4,1 persen lainnya tak menjawab.
Kemudian, ada 40,4 persen pemilih Partai Demokrat yang beralih mendukung Andika-Hendi, sementara 58,4 persen lainnya tetap mendukung Luthfi-Taj Yasin dan 1,1 persen tak menjawab.
Lalu, sebanyak 34,2 persen pemilih PKS mendukung Andika-Hendrar dan 52,4 persen mendukung Luthfi-Taj Yasin. Dari pemilih Partai Golkar ada 35,7 persen mendukung Andika-Hendi dan 57,8 persen lainnya tetap memilih Luthfi-Taj Yasin.
Di Partai Nasdem, ada 39 persen pemilih partai tersebut yang memilih Andika-Hendi pada Pilgub Jateng 2024.
"Kita tahu KIM plus kan dukung Luthfi. Kalau kita lihat hasil Pileg 2024 (di Jateng, red) itu kan 72 persen (suara parpol KIM Plus). Harusnya kalau linier kan seharusnya Pak Luthfi dapat 72 persen. Ini Luthfi-Yasin (elektabilitas) mendapatkan 47,19 persen," katanya.
"Kebocoran ada di dua belah pihak, tapi karena pendukung pak Luthfi banyak, yang rugi pak Luthfi," tambah Burhanuddin.
Adapun survei oleh Indikator digelar 7-13 November 2024 dengan jumlah sampel sebanyak 3.500 orang yang dipilih dengan metode "simple random sampling" dengan toleransi kesalahan (margin of error) survei diperkirakan kurang lebih 2,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, dalam pernyataan yang diterima, Kamis, menyebut bahwa kondisi tersebut menjadi kerugian bagi pasangan Luthfi-Yasin karena Joko Widodo dan Prabowo Subianto dinilai sudah habis - habisan memberikan dukungan.
Pasangan Luthfi-Yasin didukung oleh Gerindra, PKB, Golkar, PPP, PKS, Demokrat, PAN, NasDem, dan PSI di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jateng, sedangkan Andika-Hendi hanya diusung oleh PDI Perjuangan.
"Artinya, banyak partai pendukung Pak Luthfi yang masih bocor di sana-sini. Ketum (ketua umum partai) memilih Pak Luthfi, tapi konstituen di bawahnya belum 'sami'na wa ato'na'," katanya.
Berdasarkan survei Indikator, ada 36,6 persen pemilih Partai Gerindra malah memilih Andika-Hendi, sementara 59,3 persen telah menyatakan mendukung Luthfi-Yasin dan 4,1 persen lainnya tak menjawab.
Kemudian, ada 40,4 persen pemilih Partai Demokrat yang beralih mendukung Andika-Hendi, sementara 58,4 persen lainnya tetap mendukung Luthfi-Taj Yasin dan 1,1 persen tak menjawab.
Lalu, sebanyak 34,2 persen pemilih PKS mendukung Andika-Hendrar dan 52,4 persen mendukung Luthfi-Taj Yasin. Dari pemilih Partai Golkar ada 35,7 persen mendukung Andika-Hendi dan 57,8 persen lainnya tetap memilih Luthfi-Taj Yasin.
Di Partai Nasdem, ada 39 persen pemilih partai tersebut yang memilih Andika-Hendi pada Pilgub Jateng 2024.
"Kita tahu KIM plus kan dukung Luthfi. Kalau kita lihat hasil Pileg 2024 (di Jateng, red) itu kan 72 persen (suara parpol KIM Plus). Harusnya kalau linier kan seharusnya Pak Luthfi dapat 72 persen. Ini Luthfi-Yasin (elektabilitas) mendapatkan 47,19 persen," katanya.
"Kebocoran ada di dua belah pihak, tapi karena pendukung pak Luthfi banyak, yang rugi pak Luthfi," tambah Burhanuddin.
Adapun survei oleh Indikator digelar 7-13 November 2024 dengan jumlah sampel sebanyak 3.500 orang yang dipilih dengan metode "simple random sampling" dengan toleransi kesalahan (margin of error) survei diperkirakan kurang lebih 2,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Koalisi PDIP - Gerindra menangkan pilkada di sejumlah kabupaten/kota di Jateng
11 December 2024 9:58 WIB