Semarang (ANTARA) - Keuskupan Agung Semarang menggelar open house seiring perayaan Hari Natal 2024 yang dihadiri oleh masyarakat dari berbagai latar belakang agama di Kota Semarang sebagai bentuk toleransi antaragama.

Sekretaris Keuskupan Agung Semarang Romo Silvester Susianto Budi, MSF, di Semarang, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya mengundang seluruh umat, baik pejabat pemerintah dan masyarakat pada acara tersebut.

Menurut dia, open house sebenarnya tidak hanya digelar saat Natal, tetapi tradisi mengundang antarumat beragama juga dilakukan Keuskupan Agung Semarang saat Hari Raya Paskah.

Beberapa komunitas lintas agama hadir, seperti Persaudaraan Lintas Agama (Pelita) Semarang, Duta Damai Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Jateng, dan Gusdurian UIN Walisongo Semarang.

Pada perayaan Natal 2024, ia menyampaikan pesan dari Uskup Agung Semarang menuju 2025 yang merupakan tahun Yubileum atau tahun pengharapan dan pengampunan.

Ia mengatakan bahwa tahun depan yang tinggal menghitung hari sehingga diharapkan semua umat beragama semakin menguatkan persaudaraan.

"Apapun agama kita, apapun kepercayaan, apapun pendapat kita, kita tetap saudara, sebagai satu bangsa dan ciptaan dari Tuhan yang sama. Jadi, harapannya hidup beragama, hidup toleransi semakin berkembang dan kita bersama-sama mewujudkan Indonesia Emas yang berkembang," katanya.

Untuk pesan Natal tahun ini, kata dia, mengangkat tema "Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem" yang diambil dari Injil Lukas pasal 2 ayat 15.

Ia menjelaskan bahwa makna dari tema tersebut ingin mengajak umat untuk seperti gembala, untuk selalu mencari Tuhan, mencari Allah dalam hidup, di tengah kesuksesan, dan di tengah kegiatan.

"Jangan melupakan Tuhan. Kita diingatkan untuk selalu mencari Tuhan, karena bersama Allah, kita bisa hidup, bersama Tuhan kita bisa bersuka cita. Yang paling penting bersama Tuhan kita selalu memiliki harapan," kata Romo Silvester.

Sementara itu, Koordinator Pelita Semarang Setyawan Budi menyampaikan bahwa kunjungan tersebut merupakan rangkaian dalam "Safari Natal Lintas Agama dan Kepercayaan".

Pada Selasa (24/12) kemarin, kata dia, Pelita Semarang menghadiri kegiatan di Gereja Isa Almasih di Jalan Dr Cipto Semarang sebagai representasi Gereja Kristen, dan saat ini hadir di Keuskupan Agung Semarang sebagai representasi dari Gereja Katolik.

Menurut dia, tujuan kegiatan tersebut adalah ingin menunjukkan bahwa semua umat hidup rukun satu dengan yang lain di Kota Semarang.

"Kami juga mengajarkan ke teman-teman generasi muda untuk berani menumbuhkan sikap toleran melalui perjumpaan-perjumpaan langsung semacam itu," katanya.

Melalui safari Natal, Ia berharap masyarakat bisa menilai dan hidup saling berdampingan dengan yang lain karena Indonesia adalah masyarakat yang majemuk.



Baca juga: Jemaat Gereja Blenduk ibadah misa Natal di Gedung Borsumy Kota Lama