Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah mewujudkan pelayanan publik berkelanjutan menuju Kelurahan Pintar dengan terus meningkatkan pelayanan secara cepat, transparan, dan efisien kepada masyarakat.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pekalongan Arif Karyadi di Pekalongan, Selasa, mengatakan pihaknya menargetkan penerapan konsep Kelurahan Pintar di 27 kelurahan di daerah itu pada 2025.
"Program ini menjadi bagian dukungan Kota Pekalongan Smart City yang inklusif dan berkelanjutan," katanya.
Ia mengatakan program Kelurahan Pintar bertujuan meningkatkan kualitas manusia aparatur kelurahan serta memajukan komunitas dan partisipasi masyarakat dengan cara yang inklusif, berkelanjutan, dan cerdas.
Konsep Kelurahan Pintar, kata dia, mengadopsi skala yang lebih besar, yaitu Smart City, secara menyeluruh dengan melakukan pendekatan yang terstruktur, termasuk dimulai dari unit pemerintahan terkecil sekaligus garda terdepan, yakni kelurahan.
Ia menjelaskan ada enam dimensi utama Kelurahan Pintar, yaitu smart governance berupa efisiensi pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan, smart economy yaitu pengembangan ekonomi digital dan kewirausahaan, smart living yakni peningkatan kualitas hidup dan fasilitas umum.
Selain itu, smart society yakni pemberdayaan masyarakat dan peningkatan keamanan, smart branding yaitu peningkatan identitas lokal dan promosi wisata, serta smart environment yaitu pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan.
"Kami berharap nantinya semua kelurahan bisa menerapkan konsep Kelurahan Pintar sehingga mereka bisa menyelesaikan permasalahan di wilayahnya, meningkatkan perekonomian masyarakat, meningkatkan partisipasi dari masyarakat agar bisa berjalan dengan baik," katanya.
Kepala Bidang Aplikasi dan Persandian Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pekalongan Kusuma Adi Achmad mengatakan secara sederhana, Kelurahan Pintar merupakan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan dengan menggunakan konsep cerdas baik pemanfaatan teknologi informasi maupun non-teknologi.
Pendekatan ini, kata dia, tidak menciptakan program-program baru yang justru membebani masyarakat tetapi lebih pada program yang sudah ada tersebut, distrukturkan agar lebih mudah mengontrol dan ada pendekatan-pendekatan yang bisa diterapkan menggunakan teknologi berkolaborasi bersama pemangku kepentingan, seperti komunitas dan akademisi.
"Kelurahan Pintar itu solusi atas permasalahan menggunakan teknologi maupun non-teknologi. Pembentukan Kelurahan Pintar ini sudah diinisiasi oleh Dinas Kominfo pada pertengahan Oktober 2024," katanya.
Baca juga: Delapan kelurahan terima penghargaan Sadar BPJS Ketenagakerjaan Kota Semarang 2024