Pakar : Pendidikan Indonesia Rendah Daya Nalar
Rabu, 7 November 2012 17:21 WIB
"Kebijakan pendidikan kita rendah daya nalarnya. Tidak masalah kalau pelajaran agama dogmatis. Itu wajar. Tapi, yang menjadi masalah kalau matematika juga diajarkan dogmatis," ujar Iwan dalam diskusi "Kepedulian Pengembangan Sains Dasar" yang diselenggarakan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) di Jakarta, Rabu.
Penyebab rendahnya daya nalar pendidikan di Tanah Air, lanjut Iwan, adalah kurikulum yang kurang baik, kurangnya guru terlatih, dan kurangnya penekanan pada penalaran pada pemecahan masalah.
Pendidikan yang ada, lanjut dia, terlalu memuliakan perilaku kepatuhan. Bukan mengembangkan daya pikir dari anak yang dididik.
Siklus pengajaran mata pelajaran matematika dan sains di sekolah, lanjut dia, nyaris mengikuti pakem yang sama seperti guru masuk kelas, menyapa, lalu menuliskan rumus pada papan tulis, kemudian memberikan contoh pengerjaannya, dan akhirnya meminta siswa mengerjakan kumpulan soal-soal latihan.
"Pengajaran matematika dan sains yang dogmatis seperti itu. Wajar, kalau masyarakat menganggap matematika dan sains itu sulit," tukas dia.
Menurut dia, jika metode pengajaran yang dilakukan oleh guru seperti itu, maka itu bukanlah matematika dan sains tapi matematika semu.
Padahal, lanjut dia, kecakapan yang diperlukan oleh anak-anak bukan menghapal melainkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan berkomunikasi.
"Komunikasi bukan hanya sekedar menyatakan pendapat, tapi mampu meyakinkan orang. Kalau anak-anak diajarkan hanya menghapal rumus-rumus, mereka tidak akan mempunyai kemampuan untuk meyakinkan orang karena tidak pernah melakukan pembuktian.
Pewarta : -
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Aerotrans dan Geotab kolaborasi tingkatkan keamanan, efisiensi, dan keberlanjutan sektor logistik
07 January 2025 14:54 WIB
Mendikdasmen nyatakan program makan bergizi gratis akan terus disempurnakan
06 January 2025 20:02 WIB
Investasi Berdampak, solusi hadapi tantangan sosial dan lingkungan di Indonesia
06 January 2025 19:47 WIB
Terpopuler - Pendidikan
Lihat Juga
Menristekdikti: Program "Sarjana masuk desa" Berikan Inovasi Pertanian dan Peternakan
31 January 2017 15:33 WIB, 2017
Pagelaran Wayang Kulit, PDIP Ingin Masyarakat Jakarta Junjung Tinggi Kebhinekaan
29 January 2017 7:05 WIB, 2017
Presiden ingin Sekolah Wajibkan Murid ikut Kegiatan Luar dalam Ekstrakulikuler
26 January 2017 12:50 WIB, 2017
Presiden: Kartu Indonesia Pintar yang akan Dibagikan pada 2017 Sebanyak 19 Juta
26 January 2017 12:02 WIB, 2017
Kemendikbud tidak hanya Menghabiskan Uang, tetapi bisa Menghasilkan Uang, Kata Muhajir
24 January 2017 11:23 WIB, 2017
Mendikbud: Pengalihan Penyelenggaraan SMA/SMK ke Provinsi Diperbaiki
17 January 2017 14:52 WIB, 2017
Nilai-Nilai Kebhinekaan perlu Dipelihara dan Dikembangkan seluruh Lembaga Pendidikan
17 January 2017 12:11 WIB, 2017
Menhub Ingin Pilot lulusan sarjana menambah Kedewasaan dan Wawasan Luas
13 January 2017 18:05 WIB, 2017